Kebangkitan
Tuhan Isa Almasih telah menjadi suatu perayaan bagi orang-orang percaya, bahkan
disebut sebagai suatu perayaan yang lebih besar dari natal. Kitab Suci mengatakan bahwa kebangkitan Tuhan Isa Almasih menjadi suatu momen yang
penting dalam iman orang percaya. Paulus mengatakan kalau ternyata Tuhan Isa
Almasih tidak bangkit, maka sia-sialah kepercayaannya.
Dan
jika Kristus tidak
dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu
masih hidup dalam dosamu. (I Korintus 15:17)
Kalau
kebangkitan Tuhan Isa Almasih memiliki kuasa, mengapa banyak orang percaya
yang masih terpuruk
dalam kondisinya di tengah tekanan hidup dan tidak bisa menyaksikan
kuasa kebangkitanNya?
Mari
kita belajar dari perjumpaan Maria Magdalena dengan Tuhan Isa Almasih.
Yohanes
20:11-18
11 Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis.
Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,
12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.
13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."
14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."
16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.
17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Pagi-pagi benar ketika hari masih gelap,
pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari
kubur. Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Mereka sama-sama
menyaksikan bahwa kubur Tuhan Isa telah menjadi kosong. Setelah itu Simon Petrus
dan murid yang lain itu pulang ke rumah.
11 Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis.
Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,
•
Dalam kondisi ketidakmengertian ini,
hati Maria kacau. Dia tidak ikut pulang. Dia tetap berdiri dekat kubur itu dan menangis.
Mungkin di berpikir bahwa Petrus dan murid yang dikasihi
Tuhan itu bisa memecahkan masalah tentang di mana mayat Tuhan Isa.
Namun ternyata harapan tinggal harapan. Kedua murid tersebut juga tidak
mengerti, dan pulang setelah melihat semua itu. Hanya itu yang mereka lakukan,
sebagai murid yang dekat dengan Tuhan Isa.
•
Dalam kondisi ini, Maria tidak putus
asa. Dia masih di sana, dia masih menanti jawaban Tuhan, dia masih menantikan
Tuhan. Sampai Tuhan menjawabNya. Tuhan tidak membiarkan dia, bahkan Ketika
tidak ada jawaban yang bisa diberikan oleh manusia sekalipun. Karena sesungguhnya
murid-murid yang lain pun sedang galau dengan apa yang sedang terjadi.
•
Maka, sambil menangis,
Maria menjenguk ke dalam kubur itu lagi.
•
Saat ini dia melihat 2 malaikat.
12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat
berpakaian putih, yang seorang
duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.
13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau
menangis?" Jawab Maria
kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu
di mana Ia diletakkan."
•
"Ibu, mengapa
engkau menangis?" Suatu penghiburan datang
dari Tuhan melalui malaikatNya: "Ibu, mengapa
engkau menangis?" Ini suatu pertanyaan yang penuh
perhatian. "Ibu, mengapa engkau menangis?"
•
Maria
menjawab "Tuhanku telah diambil
orang dan aku tidak tahu di
mana Ia diletakkan."
•
Ada
suatu kekosongan dan kepedihan yang luar biasa.
Baru saja Maria mengalami kehilangan karena kematian
Tuhan Yesus yang begitu tragis. Sekarang, dia harus
kehilangan mayatNya. Ini adalah suatu pukulan yang bertubi-tubi dan besar. "Tuhanku telah diambil orang
dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."
•
Saat demikian Tuhan
Isa hadir.
14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu
adalah Yesus.
•
Tuhan Isa hadir di waktu yang tepat,
walau pun Maria tidak mengenaliNya dan tidak menyadariNya. Mungkin
oleh karena dia dikuasai oleh kesedihan yang mendalam. Namun,
Tuhan Isa tetap hadir.
•
Maria menyangkaNya sebagai penunggu
taman.
15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau
cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan,
jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil- Nya."
•
Tuhan Isa menanyakan pertanyaan yang
sama dengan kedua malaikat sebelumnya,"
Ibu, mengapa engkau menangis?" Namun Dia menambahkan "Siapakah yang engkau cari?"
•
Siapakah yang engkau cari, Maria? Bukankah engkau mencari
Tuhan Isa? Bukanlah engkau
mencari Dia? Mengapa Ketika Dia datang, kamu tidak mengenaliNya bahkan tidak
menyadariNya? Mengapa?
•
Maria menjawab "Tuan,
jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia,
supaya aku dapat mengambil-Nya."
•
Maria terfokus kepada pikirannya
sendiri bahwa Tuhan telah hilang, bahwa ada orang yang mengambilNya. Padahal,
telah berkali-kali dikatakan bahwa Dia akan bangkit pada hari ketiga.
Dalam Kitab Lukas (Lukas 18:31-34), sedikitnya tercatat
bahwa ada tiga kali Tuhan Isa
memberitahukan nubuat tentang
kematian dan kebangkitanNya.
•
Isa
menyatakan Diri kepada
Maria.
16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling
dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani:
"Rabuni!", artinya Guru.
•
Isa menyatakan Diri kepada Maria
dalam keterpurukannya, dalam kesedihannya, dalam penderitaannya. "Maria!" Tuhan Isa memanggil
dengan namanya. Suara dan cara panggil yang sangat dikenal
selama 3,5 tahun ini. "Maria!" Panggilan ini menyadarkan Maria
akan kehadiran Isa. Maria tidak sendirian, Tuhan Isa hadir dalam kesendiriannya.
•
Sehingga secara spontan Maria berteriak "Rabuni!" "Guru!" Dan dia mencoba untuk
memegangNya.
17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum
pergi kepada Bapa, tetapi
pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada
Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
•
Ini
suatu spontanitas yang sangat mungkin
terjadi. Tuhan Isa mencegahnya,
dan mengutus dia untuk memberitahukan hal ini kepada murid-murid yang lain.
18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada
murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang
mengatakan hal-hal itu kepadanya.
•
Maria Magdalena telah bangkit,
dia pergi memberitakan kebangkitanNya. "Aku
telah melihat Tuhan" Maria tidak lagi menjadi Maria yang sama sebelum
bertemu dengan Tuhan Isa yang bangkit. "Aku
telah melihat Tuhan"
•
Maria bukan lagi Maria yang fokus
kepada masalah, terpuruk dalam kesedihan dan penderitaan. Namun, dia telah
menjadi Maria yang juga bangkit, karena Dia telah bertemu dan melihat Tuhan
yang bangkit. Apa pun respon para murid yang tidak percaya kesaksiannya (Lukas
24:11), namun dia semangat, dia telah melihat
Tuhan. Dia telah
melihat Tuhan Isa!
•
Bagaimana dengan
kita? Apakah kita masih berada
dalam pengenalan dan kenangan
kepada Tuhan Isa yang mati? Jangan tinggal hanya dalam kematianNya. Dia telah
bangkit! Sudah kamu bertemu dengan Dia yang bangkit?
No comments:
Post a Comment