19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
20 Dan
sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada
mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
21 Maka
kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa
mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
22 Dan
sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh
Kudus.
23
Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu
menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."
Yohanes
20:19-23
Setelah
Maria Magdalena bertemu dengan Tuhan Yesus yang bangkit, dia pulang dan
menyaksikan kepada murid-murid yang lain. Malam itu, para murid berkumpul di
suatu tempat. Mereka mengunci pintu-pintu karena mereka takut kepada
orang-orang Yahudi. Mengapa mereka takut kepada orang-orang Yahudi? Karena
orang-orang ini sangat menentang Tuhan Yesus, merekalah yang menyalibkan Tuhan
Yesus. Dan setelah Tuhan Yesus mati, apalagi saat ini mereka tidak bisa
menemukan mayatNya, sangat pasti bahwa mereka akan menentang murid Tuhan Yesus
juga. Maka, para murid menjadi takut dan mengadakan perkumpulan tersembunyi di
balik pintu-pintu yang terkunci.
Pada
waktu mereka sedang takut itu, Tuhan Yesus datang kepada mereka. Dalam
pertemuan/penampakan ini Tuhan Yesus melakukan 3 hal penting.
1.
Dia mencurahkan
damai sejahtera kepada mereka. Dia juga menunjukkan kepada mereka bekas luka
tangan yang dipaku dan lambungnya yang ditancapkan tombak. Dan para murid
bersukacita melihatNya. Perjumpaan dengan Tuhan Yesus yang bangkit membawa
sukacita dan damai sejahtera, bukan lagi ketakutan.
2.
Lalu,
Tuhan Yesus mencurahkan damai sejahtera lagi kepada para murid. Damai sejahtera
ini untuk mengutus mereka ke dunia. Damai sejahtera selanjutnya ini adalah
suatu pengutusan. Setiap perjumpaan dengan Tuhan Yesus selalu ada pengutusan.
Ini juga terjadi pada pertemuan Maria Magdalena dengan Tuhan Yesus sebelumnya.
Jadi, ada damai sejahtera karena bertemu dengan Tuhan Yesus yang bangkit dan
ada damai sejahtera pada waktu diutus Tuhan. Damai sejahtera yang pertama
adalah damai sejahtera untuk diri sendiri, damai sejahtera yang kedua adalah
damai sejahtera lanjutan, suatu damai sejahtera hanya bisa dinikmati jikalau
kita menjadi utusanNya.
Jika
kita memiliki damai sejahtera yang pertama saja tidak cukup. Itu sebabnya,
Tuhan Yesus mengatakan kepada Maria Magdalena jangan pegang saja, pergilah
kepada murid-muridKu yang lain dan kabarkan kepada mereka. Maria tidak bisa
hanya terus bersukacita memegang Yesus yang bangkit, dia harus pergi
memberitakan tentang Tuhan.
3. Selanjutnya,
Dia menghembusi Roh Kudus. Roh Kudus akan menjadi Penolong para murid dalam
menjadi utusanNya. Roh Kudus juga yang akan memberikan kuasa dalam pelayanan.
Teman-teman,
bagaimana dengan kehidupan kita sebagai pengikut Yesus Kristus? Apakah kita
telah mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus yang bangkit? Jangan hanya
percaya kepada Tuhan Yesus yang mati saja. Dia telah bangkit.
1. Apakah
Anda mempunyai damai sejahtera sekalipun di tengah penderitaan hidup karena
iman? Kesendirian? Ketakutan?
2.
Apakah
Anda mempunyai damai sejahtera yang penuh oleh karena Anda telah menjalankan
panggilanNya dan menjadi utusanNya? Sering orang percaya hanya memiliki damai
sejahtera yang pertama saja. Mereka terus hidup di situ, damai sejahtera mereka
tidak berkembang. Seperti ada damai, namun setengahnya ada kekosongan.
Bersukacitalah dan alamilah damai sejahtera yang penuh, kelepasan yang penuh di
dalam Tuhan.
3.
Apakah
Anda telah mengalami kuasa Roh Kudus? Kalau Anda telah memiliki damai sejahtera
pertama dan kedua, Anda pasti mengalami kuasa Roh Kudus. Kalau belum, mungkin
Anda belum menyadarinya. Dia telah memberikan Roh Kudus dan kuasaNya kepada
kita.
Tapi,
kalau kita belum mengalami damai sejahtera kedua, Anda juga tidak mengalami
kuasa Roh Kudus secara penuh.
Semoga kita secara utuh dan penuh dalam mengalami damai sejahtera dan kuasaNya dalam hidup kita sehari-hari. Dan kita boleh bersaksi bahwa Dia itu nyata dan hidup dalam hidup kita.
Kiranya Tuhan
menolong kita semua. Amin.
No comments:
Post a Comment