Resources

Saturday, April 27, 2024

Itu Tuhan!

         Yohanes 21:1-14

1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut.

2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.

3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.

4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.

5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."

6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.

7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.

8 Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.

9 Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.

10 Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu."

11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.

12 Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.

13 Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu.

14 Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.

 

Setelah Tuhan Yesus bangkit dari kematian, tidak serta merta Dia naik ke surga. Namun, Dia perlu 40 hari tetap berada di dunia ini, untuk menampakkan Diri kepada murid-muridNya. Mengapa Dia perlu begitu lama untuk menampakkan Diri kepada murid-muridNya? Bukankah Dia sudah memberitahukan kepada para murid tentang kematian dan kebangkitanNya?

Ternyata peristiwa kebangkitanNya tidak mudah untuk dipahami oleh para murid. Dan ketika para murid tidak percaya dan mengalami kebangkitanNya, iman mereka akan lemah dan tidak bisa berfungsi dengan baik, atau tidak ada kekuatan. Itu seperti yang terjadi pada

1.     Maria Magdalena: Sedih tidak berdaya, fokus pada kehilangan Tuhan Yesus

2.     Murid-murid: Takut dan bersembunyi. Fokus pada tekanan dan kesulitan hidup.

3.     Tomas: Tidak dapat menikmati sukacita kebangkitanNya karena Dia tidak percaya akan kebangkitanNya.

Sekalipun Tuhan Yesus telah menampakkan Diri kepada para murid, dan memberikan damai Sejahtera kepada mereka, namun tidak berarti bahwa para murid bisa menjalani kehidupan mereka dengan lancar.

Ini terbukti dengan apa yang dilakukan oleh Simon Petrus, Tomas, Natanael, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid lain. Seperti biasa Petrus adalah orang pertama yang memberikan ide. Di saat para murid sedang bingung tentang apa yang harus dilakukan karena Pemimpin mereka sudah tidak ada, Petrus memberikan suatu ide yang sangat bisa dimengerti, yaitu kembali lagi kepada profesi mereka sebelum mengenal Tuhan Isa, yaitu kembali menjadi nelayan.

Dan, ide ini diterima oleh teman-temannya. Mereka pergi menangkap ikan, namun semalaman mereka tidak menangkap apa-apa. Sampai ketika hari siang, Yesus datang kepada mereka, namun mereka tetap tidak tahu bahwa itu adalah Yesus. Yesus bertanya apakah mereka mempunyai lauk pauk, mereka menjawab tidak ada. Lalu Yesus menyuruh mereka untuk menebarkan jala, mereka menbarkannya dan memperoleh banyak sekali ikan.

Saat itu, murid yang dikasihi mengenaliNya dan mengatakan kepada Petrus bahwa itu adalah Tuhan, Petrus segera memakai baju, terjun ke danau untuk mendatangi Tuhan Yesus. Sedangkan murid-murid yang lain datang dengan kapal yang tidak jauh dari darat.

Waktu mereka tiba di darat, mereka melihat telah tersedia api arang, ikan dan roti. Yesus juga menyuruh mereka membawa beberapa ikan yang baru mereka tangkap itu. Petrus naik ke perahu dan menghela jala it uke darat, 153 ekor. Dan jala itu tidak koyak. Tuhan Yesus menyuruh mereka sarapan. Dia memberikan kepada mereka.

 

1.     Ketika para murid tidak melakukan di dalam Tuhan mereka tidak ada hasil dalam apa yang mereka kerjakan. Mereka mencoba untuk kembali kepada apa yang mereka bisa. Bukan apa yang Tuhan ingin mereka kerjakan. Maka hasilnya adalah nol.

2.     Tuhan Yesus tidak membiarkan mereka. Dia menyatakan DiriNya, memberi arah kepada mereka, dan memberkati usaha mereka.

3.     Tuhan Yesus melayani mereka. Tuhan Yesus memperhatikan kebutuhan mereka sekalipun kebutuhan yang kecil dan sehari-hari.

Dari sini kita belajar untuk melakukan segala sesuatu dengan doa, bukan dengan kemampuan kita saja yang kita andalkan. Kita juga belajar bahwa mungkin kita pernah tidak mengerti dan melakukan hal yang bukan kehendak Tuhan, penampakkan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya menunjukkan bahwa Dia mau mengampuni kita, dan mengarahkan kita kembali, dan Dia bahkan mau melayani kita sekali pun hal yang kecil saja.

 

Kiranya iman kita terus boleh disegarkan oleh FirmanNya.

Wednesday, April 17, 2024

Jangan engkau tidak percaya lagi!

 


 

24 Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.

25 Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."

26 Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"

27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."

28 Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"

29 Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

 

Setelah Tuhan Yesus bangkit dari kematian, tidak serta merta Dia naik ke surga. Namun, Dia perlu 40 hari tetap berada di dunia ini, untuk menampakkan Diri kepada murid-muridNya. Mengapa Dia perlu begitu lama untuk menampakkan Diri kepada murid-muridNya? Bukankah Dia sudah memberitahukan kepada para murid tentang kematian dan kebangkitanNya?

Ternyata peristiwa kebangkitanNya tidak mudah untuk dipahami oleh para murid. Dan ketika para murid tidak percaya dan mengalami kebangkitanNya, iman mereka akan lemah dan tidak bisa berfungsi dengan baik, atau tidak ada kekuatan. Itu seperti yang terjadi pada

1.     Maria Magdalena: Sedih tidak berdaya, fokus pada kehilangan Tuhan Yesus

2.     Murid-murid: Takut dan bersembunyi. Fokus pada tekanan dan kesulitan hidup.

3.     Tomas: Tidak dapat menikmati sukacita kebangkitanNya karena Dia tidak percaya akan kebangkitanNya.

Seperti para murid yang lain, yang tidak percaya kepada kebangkitan Tuhan Yesus, sebelum mereka bertemu denganNya, demikian jugaTomas. Tomas mengatakan sebelum dia melihat bekas paku pada tangannya, mencucukkan jari ke bekas paku dan ke dalam lambungNya, dia tidak akan percaya.

Delapan hari kemudian, Yesus datang kepada mereka dan membuktikan kebangkitanNya sesuai dengan apa yang Tomas sebut. Tomas akhirnya mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan AllahNya.

Tomas mewakili banyak orang yang demikian. Keraguan ini tidak menguntungkan mereka walau terdengar hebat. Lewat peristiwa Tomas, Allah menyampaikan bahwa berbahagia orang yang tidak melihat namun percaya. Inilah iman.

Perjumpaan dengan Tuhan Yesus membawa Tomas menjadi percaya, dan orang banyak juga menyaksikan bahwa Dia benar-benar bangkit. Dan berkat bagi orang yang percaya walau tidak melihat.

Kiranya Tuhan terus menguatkan iman kita. Iman kita bukanlah iman yang sok mempertanyakan. Iman kita mampu melihat yang tidak terlihat.

Sunday, April 14, 2024

Damai Sejahtera Bagi Kamu

 

19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"

20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.

21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."

22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.

23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."

Yohanes 20:19-23

 

Setelah Maria Magdalena bertemu dengan Tuhan Yesus yang bangkit, dia pulang dan menyaksikan kepada murid-murid yang lain. Malam itu, para murid berkumpul di suatu tempat. Mereka mengunci pintu-pintu karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Mengapa mereka takut kepada orang-orang Yahudi? Karena orang-orang ini sangat menentang Tuhan Yesus, merekalah yang menyalibkan Tuhan Yesus. Dan setelah Tuhan Yesus mati, apalagi saat ini mereka tidak bisa menemukan mayatNya, sangat pasti bahwa mereka akan menentang murid Tuhan Yesus juga. Maka, para murid menjadi takut dan mengadakan perkumpulan tersembunyi di balik pintu-pintu yang terkunci.

Pada waktu mereka sedang takut itu, Tuhan Yesus datang kepada mereka. Dalam pertemuan/penampakan ini Tuhan Yesus melakukan 3 hal penting.

1.      Dia mencurahkan damai sejahtera kepada mereka. Dia juga menunjukkan kepada mereka bekas luka tangan yang dipaku dan lambungnya yang ditancapkan tombak. Dan para murid bersukacita melihatNya. Perjumpaan dengan Tuhan Yesus yang bangkit membawa sukacita dan damai sejahtera, bukan lagi ketakutan.

2.      Lalu, Tuhan Yesus mencurahkan damai sejahtera lagi kepada para murid. Damai sejahtera ini untuk mengutus mereka ke dunia. Damai sejahtera selanjutnya ini adalah suatu pengutusan. Setiap perjumpaan dengan Tuhan Yesus selalu ada pengutusan. Ini juga terjadi pada pertemuan Maria Magdalena dengan Tuhan Yesus sebelumnya. Jadi, ada damai sejahtera karena bertemu dengan Tuhan Yesus yang bangkit dan ada damai sejahtera pada waktu diutus Tuhan. Damai sejahtera yang pertama adalah damai sejahtera untuk diri sendiri, damai sejahtera yang kedua adalah damai sejahtera lanjutan, suatu damai sejahtera hanya bisa dinikmati jikalau kita menjadi utusanNya.

Jika kita memiliki damai sejahtera yang pertama saja tidak cukup. Itu sebabnya, Tuhan Yesus mengatakan kepada Maria Magdalena jangan pegang saja, pergilah kepada murid-muridKu yang lain dan kabarkan kepada mereka. Maria tidak bisa hanya terus bersukacita memegang Yesus yang bangkit, dia harus pergi memberitakan tentang Tuhan.

3.  Selanjutnya, Dia menghembusi Roh Kudus. Roh Kudus akan menjadi Penolong para murid dalam menjadi utusanNya. Roh Kudus juga yang akan memberikan kuasa dalam pelayanan.

Teman-teman, bagaimana dengan kehidupan kita sebagai pengikut Yesus Kristus? Apakah kita telah mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus yang bangkit? Jangan hanya percaya kepada Tuhan Yesus yang mati saja. Dia telah bangkit.

1.  Apakah Anda mempunyai damai sejahtera sekalipun di tengah penderitaan hidup karena iman? Kesendirian? Ketakutan?

2.      Apakah Anda mempunyai damai sejahtera yang penuh oleh karena Anda telah menjalankan panggilanNya dan menjadi utusanNya? Sering orang percaya hanya memiliki damai sejahtera yang pertama saja. Mereka terus hidup di situ, damai sejahtera mereka tidak berkembang. Seperti ada damai, namun setengahnya ada kekosongan. Bersukacitalah dan alamilah damai sejahtera yang penuh, kelepasan yang penuh di dalam Tuhan.

3.      Apakah Anda telah mengalami kuasa Roh Kudus? Kalau Anda telah memiliki damai sejahtera pertama dan kedua, Anda pasti mengalami kuasa Roh Kudus. Kalau belum, mungkin Anda belum menyadarinya. Dia telah memberikan Roh Kudus dan kuasaNya kepada kita.

Tapi, kalau kita belum mengalami damai sejahtera kedua, Anda juga tidak mengalami kuasa Roh Kudus secara penuh.

Semoga kita secara utuh dan penuh dalam mengalami damai sejahtera dan kuasaNya dalam hidup kita sehari-hari. Dan kita boleh bersaksi bahwa Dia itu nyata dan hidup dalam hidup kita.

 Kiranya Tuhan menolong kita semua. Amin.

 

Sunday, April 7, 2024

Aku telah melihat Tuhan!

Kebangkitan Tuhan Isa Almasih telah menjadi suatu perayaan bagi orang-orang percaya, bahkan disebut sebagai suatu perayaan yang lebih besar dari natal. Kitab Suci mengatakan bahwa kebangkitan Tuhan Isa Almasih menjadi suatu momen yang penting dalam iman orang percaya. Paulus mengatakan kalau ternyata Tuhan Isa Almasih tidak bangkit, maka sia-sialah kepercayaannya.

Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. (I Korintus 15:17)

Kalau kebangkitan Tuhan Isa Almasih memiliki kuasa, mengapa banyak orang percaya yang masih terpuruk dalam kondisinya di tengah tekanan hidup dan tidak bisa menyaksikan kuasa kebangkitanNya?

Mari kita belajar dari perjumpaan Maria Magdalena dengan Tuhan Isa Almasih.


Yohanes 20:11-18

11 Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,

12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.

13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."

14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.

15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."

16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.

17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.


Latar Belakang

Pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Mereka sama-sama menyaksikan bahwa kubur Tuhan Isa telah menjadi kosong. Setelah itu Simon Petrus dan murid yang lain itu pulang ke rumah.


11 Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,

                      Dalam kondisi ketidakmengertian ini, hati Maria kacau. Dia tidak ikut pulang. Dia tetap berdiri dekat kubur itu dan menangis. Mungkin di berpikir bahwa Petrus dan murid yang dikasihi Tuhan itu bisa memecahkan masalah tentang di mana mayat Tuhan Isa. Namun ternyata harapan tinggal harapan. Kedua murid tersebut juga tidak mengerti, dan pulang setelah melihat semua itu. Hanya itu yang mereka lakukan, sebagai murid yang dekat dengan Tuhan Isa.

                      Dalam kondisi ini, Maria tidak putus asa. Dia masih di sana, dia masih menanti jawaban Tuhan, dia masih menantikan Tuhan. Sampai Tuhan menjawabNya. Tuhan tidak membiarkan dia, bahkan Ketika tidak ada jawaban yang bisa diberikan oleh manusia sekalipun. Karena sesungguhnya murid-murid yang lain pun sedang galau dengan apa yang sedang terjadi.

                      Maka, sambil menangis, Maria menjenguk ke dalam kubur itu lagi.


                      Saat ini dia melihat 2 malaikat.

12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.

13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."

                      "Ibu, mengapa engkau menangis?" Suatu penghiburan datang dari Tuhan melalui malaikatNya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Ini suatu pertanyaan yang penuh perhatian. "Ibu, mengapa engkau menangis?"

                      Maria menjawab "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."


                      Ada suatu kekosongan dan kepedihan yang luar biasa. Baru saja Maria mengalami kehilangan karena kematian Tuhan Yesus yang begitu tragis. Sekarang, dia harus kehilangan mayatNya. Ini adalah suatu pukulan yang bertubi-tubi dan besar. "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."

                      Saat demikian Tuhan Isa hadir.

14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.

                      Tuhan Isa hadir di waktu yang tepat, walau pun Maria tidak mengenaliNya dan tidak menyadariNya. Mungkin oleh karena dia dikuasai oleh kesedihan yang mendalam. Namun, Tuhan Isa tetap hadir.

                      Maria menyangkaNya sebagai penunggu taman.

15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil- Nya."

                      Tuhan Isa menanyakan pertanyaan yang sama dengan kedua malaikat sebelumnya," Ibu, mengapa engkau menangis?" Namun Dia menambahkan "Siapakah yang engkau cari?"

                      Siapakah yang engkau cari, Maria? Bukankah engkau mencari Tuhan Isa? Bukanlah engkau mencari Dia? Mengapa Ketika Dia datang, kamu tidak mengenaliNya bahkan tidak menyadariNya? Mengapa?

                      Maria menjawab "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."

                      Maria terfokus kepada pikirannya sendiri bahwa Tuhan telah hilang, bahwa ada orang yang mengambilNya. Padahal, telah berkali-kali dikatakan bahwa Dia akan bangkit pada hari ketiga. Dalam Kitab Lukas (Lukas 18:31-34), sedikitnya tercatat bahwa ada tiga kali Tuhan Isa memberitahukan nubuat tentang kematian dan kebangkitanNya.

          Isa menyatakan Diri kepada Maria.

16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.

          Isa menyatakan Diri kepada Maria dalam keterpurukannya, dalam kesedihannya, dalam penderitaannya. "Maria!" Tuhan Isa memanggil dengan namanya. Suara dan cara panggil yang sangat dikenal selama 3,5 tahun ini. "Maria!" Panggilan ini menyadarkan Maria akan kehadiran Isa. Maria tidak sendirian, Tuhan Isa hadir dalam kesendiriannya.

          Sehingga secara spontan Maria berteriak "Rabuni!" "Guru!" Dan dia mencoba untuk memegangNya.

 

17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

                      Ini suatu spontanitas yang sangat mungkin terjadi. Tuhan Isa mencegahnya, dan mengutus dia untuk memberitahukan hal ini kepada murid-murid yang lain.

 

18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

                      Maria Magdalena telah bangkit, dia pergi memberitakan kebangkitanNya. "Aku telah melihat Tuhan" Maria tidak lagi menjadi Maria yang sama sebelum bertemu dengan Tuhan Isa yang bangkit. "Aku telah melihat Tuhan"

                      Maria bukan lagi Maria yang fokus kepada masalah, terpuruk dalam kesedihan dan penderitaan. Namun, dia telah menjadi Maria yang juga bangkit, karena Dia telah bertemu dan melihat Tuhan yang bangkit. Apa pun respon para murid yang tidak percaya kesaksiannya (Lukas 24:11), namun dia semangat, dia telah melihat Tuhan. Dia telah melihat Tuhan Isa!

                      Bagaimana dengan kita? Apakah kita masih berada dalam pengenalan dan kenangan kepada Tuhan Isa yang mati? Jangan tinggal hanya dalam kematianNya. Dia telah bangkit! Sudah kamu bertemu dengan Dia yang bangkit?