Tuesday, April 4, 2023

Renungan Mempersiapkan Diri Memperingati Jumat Agung (4)

 Hari 4

Pandangan Tuhan Isa

 

Kitab Suci: Lukas 22:54-62

Orang-orang itu menangkap Isa lalu membawa-Nya pergi ke rumah Imam Besar, sedangkan Petrus mengikuti-Nya dari jauh. Di tengah-tengah halaman rumah itu, orang menyalakan api dan mereka duduk mengelilinginya. Petrus juga duduk di situ di antara mereka. Seorang hamba perempuan melihat Petrus duduk di situ, di depan api. Ia mengamat-amati Petrus lalu berkata, "Orang ini juga termasuk salah satu pengikut-Nya." Tetapi Petrus menyangkalnya, "Aku tidak kenal Dia." Tidak lama setelah itu, seorang yang lain lagi melihat Petrus lalu berkata, "Engkau juga salah seorang dari mereka." Tetapi Petrus berkata, "Tidak, bukan aku!" Kira-kira satu jam kemudian, seorang yang lain lagi berkata dengan tegas, "Sungguh, orang ini adalah pengikut-Nya, karena ia pun orang Galilea." Tetapi Petrus berkata, "Aku tidak mengerti apa yang kaumaksudkan!" Saat itu juga, sementara ia masih berbicara, ayam pun berkokok. Kemudian Isa, Sang Junjungan, menoleh dan memandang kepada Petrus. Lalu teringatlah Petrus pada sabda yang telah disampaikan Sang Junjungan kepadanya, "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau akan menyangkal Aku tiga kali." Petrus pun keluar dan menangis dengan sedih sekali.

Yesus ditangkap dan dibawa ke rumah Imam Besar. Dan Petrus yang mengikutiNya dari jauh. Petrus adalah seorang murid yang sangat giat mengikut Isa Almasih. Petrus adalah salah seorang murid terdekat Tuhan Isa yang sering dibawa oleh Dia. Dia yang menjawab dengan benar bahwa Isa adalah Mesias, dia yang rela dipenjara bahkan dibunuh demi Tuhan Isa, Petrus yang memutuskan telinga hamba Imam Besar, Petrus yang berani mengikuti proses pengadilan Isa Almasih sekalipun dari jauh. Petrus telah berusaha sekuat tenaga untuk mengikutiNya.

 

Saat ini, dia mencoba membaur masuk ke tengah-tengah orang banyak, mengikuti mereka sampai ke tengah-tengah halaman rumah itu, duduk bersama mereka di sekeliling api unggun. Sejauh ini, suasana terasa begitu aman dan nyaman. Mungkin Petrus berpikir bahwa dia akan mengikuti seluruh persidangan dengan aman sampai akhirnya.

 

Petrus tidak pernah menyangka bahwa badai akan datang kepadanya dan dia tidak siap untuk itu. Tiga kali badai itu datang, dan tiga kali pula dia menyangkal Isa Almasih. Lalu, berkokoklah ayam – seperti yang telah diberitahukan oleh Isa Almasih – Dan, Isa Almasih, masih dalam keadaan sedang diadili, memandang kepada Petrus. Pandangan Isa Almasih mengingatkan Petrus akan peringatanNya. Dia keluar dan menangis dengan sedihnya.

 

Mungkin kita juga telah berusaha sekuat tenaga kita dalam mengikut Dia. Tapi, kekuatan kita sangatlah terbatas. Seperti Petrus, banyak orang yang akhirnya jatuh, mungkin karena mereka merasa diri kuat, atau terlalu masuk ke dalam perasaan nyaman dan aman dengan sekelilingnya. Maka, berhati-hatilah. I Korintus 10:12 “Sebab itu orang yang menyangka bahwa dirinya teguh berdiri, hati-hatilah, jangan sampai ia jatuh”.

Atau, mungkin kita sudah jatuh, lihatlah Tuhan Isa memandang kita seperti Dia memandang Petrus. Dia mengingatkan kita akan kasihNya dan memberi kesempatan untuk menyesal dan bertobat. Zabur 37:24 “Sekalipun ia jatuh, ia tak akan terhempas, karena ALLAH menopang tangannya”.

 

No comments: