Resources

Thursday, August 27, 2020

Irama Tuhan di Masa Pandemi

 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka.

Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

- Pengkhotbah 3:11 -

 

Irama adalah suatu alunan yang disusun dengan begitu teliti oleh penciptanya, baik itu berupa lagu sehingga menciptakan senandung yang indah, maupun puisi sehingga menghasilkan nada dan tekanan yang memukau untuk dinikmati.

Setiap orang ingin menikmati waktu yang indah dalam hidupnya. Mereka mencoba berbagai cara, ada yang coba menyenangkan dirinya sendiri, ada yang coba dengan menyenangkan orang yang dia kasihi, namun kenyataannya ialah hidup tidak semulus yang dipikirkan. Tidak selalu usaha yang dilakukan, baik untuk dirinya sendiri, maupun untuk orang lain, membuahkan hasil yang sama seperti yang diinginkan. Banyak kekecewaan, kegelisahan, kepahitan, kesengsaraan yang membuat hidup manusia itu sama sekali tidak indah. Apalagi di dalam  masa pandemi covid 19. Semua gerak-gerik manusia dibatasi. Semua orang dianjurkan, bahkan sebagian orang diharuskan dirumah saja, stay at home. Semua orang tambah stress, bahkan ada yang depresi, karena selain terbatas ruang geraknya, mereka juga mengalami kehilangan, baik pekerjaan, kehilangan orang yang dikasihi, rencana yang gagal dll. Situasi yang berat ini melanda dunia. Seolah-olah seluruh dunia dengan berbagai negara di dalamnya, berhenti bergerak. Apakah Allah juga sedang berhenti berkarya? Tentu saja tidak, sebaliknya justru keadaan pandemi ini menggenapkan apa yang tertulis dalam Kitab Suci:

Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.

- Amsal 19:21 –

 

Kita menyaksikan bahwa betapa hebat dan berkuasanya seseorang, suatu perusahaan/lembaga, atau pun suatu negara tidak bisa melawan suatu yang begitu  kecil, bahkan yang tidak kelihatan, yang Tuhan ijinkan terjadi, yaitu virus corona. TUHAN memang HEBAT!!!

 

Sampai di sini mungkin kita coba mengerti kehebatan Tuhan. Namun, apabila kita mau berpikir dari sisi keindahan pandemi covid 19, yang sama sekali tidak diinginkan ini, dan bahwa Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya, maka pertanyaan yang timbul adalah:

Apa yang indah di masa pandemi ini?

 

Tentunya tidak mudah dalam menjawab pertanyaan di atas. Apalagi kalau kita membayangkan orang-orang yang terdampak kondisi ini.

 

Di dalam memikirkan pertanyaan ini, Penulis teringat kepada seorang wanita lemah yang bernama Maria Magdalena. Kejadiannya adalah, pada waktu itu, semua pengikut Tuhan Yesus diberitahu oleh Tuhan Yesus sendiri bahwa Dia akan diserahkan ke tangan para penguasa, bahwa Dia akan disiksa dan bahwa Dia akan disalibkan.

Pemberitahuan Tuhan Yesus ini seperti geledek yang mengguntur di siang hari. Bagaimana mungkin hal ini terjadi? Para murid sudah meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut Dia. Dan, pada waktu itu, pelayanan mereka di bawah pimpinan Tuhan Yesus – Guru mereka sedang hebat-hebatnya. Mereka merasa bahwa pengorbanan mereka untuk mengikut Tuhan Yesus akan segera terbayarkan. Mereka akan menjadi terkenal, punya kedudukan masing-masing dengan segala keuntungannya. Namun, Tuhan Yesus akan disalib? No way... Itu sebabnya Petrus menegur Tuhan Yesus, tapi Tuhan Yesus balik menegurnya dengan keras, bahkan menyebutnya iblis (Matius 16:23). Apa yang dikuatirkan oleh Petrus sangatlah bisa dimengerti. Selain memikirkan masa depan mereka sendiri, siapa murid yang tega kalau Gurunya mengalami hal seperti itu? Ini terlalu kejam.

 

Apa yang akan terjadi adalah suatu situasi atau bencana yang tidak diinginkan oleh para murid. Mereka sedih dan mencoba menghalanginya, seperti apa yang dilakukan oleh Petrus. Namun, di saat ini, ada satu orang, dan hanya satu-satunya orang yang “klik” (mengerti dengan pas) maksud Tuhan. Orang itu adalah Maria Magdalena. Oleh karena ketajaman pengertiannya tentang waktu Tuhan, dia melakukan suatu tindakan yang tidak lazim, yaitu dia meminyaki kaki Tuhan Yesus dengan minyak yang mahal sekali harganya. Semua orang tidak mengerti makna dari perbuatannya dan memarahinya. Hanya Yesus yang mengerti, dan Yesus memberitahukan maknanya, yaitu perbuatannya ini sebagai persiapan penguburanNya. (Yohanes 12:1-8)

 

Maria mengikut Tuhan dengan sangat hati-hati dalam mendengarkan dan memahami FirmanNya, itu sebabnya walaupun semua orang sama-sama mendengarkan Firman Tuhan, hanya Maria yang ada kepekaan, bahwa waktunya Tuhannya sudah hampir tiba, dan dia harus mempersiapkan sesuatu untuk kematianNya. Saya percaya Maria sangat sedih, namun dia harus melakukan sesuatu untuk mengantar “kepergianNya”. Dan, perbuatannya dikenang oleh semua orang percaya sampai hari ini.

 

Kalau dimasukkan dalam irama lagu atau puisi, masa ini adalah masa dengan irama sendu, atau nadanya rendah. Berbeda dengan irama masa kelahiranNya, yang begitu semarak, atau irama masa pelayananNya yang begitu bersemangat, ini adalah irama kematianNya.

Setiap kita bisa memahami indahnya irama waktu Dia lahir, yaitu menghubungkan kekekalan dengan kefanaan, supaya manusia yang fana punya pengharapan untuk masuk di dalam kekekalan.

Kita juga dapat mengerti indahnya irama waktu Dia melayani, Dia mengajar, Dia melakukan mujizat-mujizat, tanda kehadiran Yang Ilahi di dunia ini.

Tetapi, apa indahnya dengan kematianNya yang akan terjadi sebentar lagi? KematianNya sama sekali tidak ada indahnya kalau, itu hanya kematian biasa, tapi itu menjadi indah dan harus dipersiapkan, ketika kematianNya berhubungan dengan kekekalan, yaitu untuk menebus dosa manusia, dan supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup kekal. Juga, apabila kematianNya tidak terjadi, maka sia-sialah kedatanganNya ke dunia.

Itu sebabnya, Maria, sekalipun sedih, Dia mempersiapkan dengan mengurapiNya. Sekalipun kondisi saat itu hampir tidak mungkin dia lakukan, dan dia dimarahi oleh orang-orang “besar” di sekitarnya, namun, dia melakukannya karena dia tahu arti kekekalan di dalam kematian Tuhan Yesus. Dia, dan hanya dialah satu-satunya orang yang punya kesempatan untuk melakukan hal yang sangat berharga dan selalu diperingati ini. Karena dia tahu mengikuti irama Tuhan Yesus.

Ini memang bukan irama kelahiran, bukan irama pelayanan, tapi irama kematian. Dan, semua irama itu indah, berharga dan merupakan suatu momentum.

 

Mau melakukan suatu hal yang momentum?

Kenali dan ikuti irama Tuhan.

 

Kembali kepada situasi kita saat ini, ini momentum apa? Apa yang Tuhan sedang mau kerjakan di dalam 213 negara yang terserang covid? (lihat worldometers.info/coronavirus/countries-where-coronavirus-has-spread/)

Kita tidak tahu. Tapi, kita bisa yakin bahwa ada suatu proyek besar yang sedang Tuhan mau kerjakan melaluinya. Oleh sebab proyek ini sangat besar, maka Tuhan harus melibatkan begitu banyak orang.

 

Setiap orang punya bagian keterlibatannya masing-masing. Setiap orang percaya adalah potongan-potongan puzzle untuk melengkapi proyek Tuhan yang begitu besar. Siapa saja yang bisa menemukan kepingan puzzlenya, dia akan mengalami indahnya mengikuti irama Tuhan di masa pandemi covid 19, dan dia akan melakukan sesuatu yang momentum.

 

Kalau kita ingin melakukan suatu hal yang momentum, seperti Maria Magdalena, semoga Firman Tuhan melalui Salomo boleh menuntun kita: “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.” (Pengkhotbah 3:11).

Mari kita coba selami pekerjaan Tuhan. Pandemi ini akan berlalu hanya sebagai pandemi/wabah/bencana saja, kalau tidak ada hubungannya dengan kekekalan. Mari, saya mendorong kita merenungkan setiap kondisi kita dan menjawab dua pertanyaan: (saya sengaja mendahulukan pertanyaan tentang kekekalan)

 

Dalam situasi dan kondisi kita masing-masing:

1.    Apa hubungan antara kekekalan yang kita alami dalam situasi kita, dengan kondisi covid 19?

2.    Apa kesempatan yang terbuka (keindahan) yang bisa Anda lakukan di saat ini, untuk memenuhi jawaban nomor 1, di mana Anda tidak bisa lakukan kalau tidak sedang covid 19?

 

Kiranya artikel ini bermanfaat bagi teman-teman sekalian.

Apabila ingin berkomentar, bisa klik “post a comment”, dan apabila Anda memilih “anonymous”, tolong sebutkan nama Anda di akhir komentar.

 

Tuhan memberkati.

 

 

 

irama/ira·ma/ n 1 gerakan berturut-turut secara teratur; turun naik lagu (bunyi dan sebagainya) yang beraturan; ritme; 2 Sas alunan yang ter-cipta oleh kalimat yang berimbang, selingan bangun kalimat, dan panjang pendek serta kemerduan bunyi (dalam prosa); ritme; 3 Mus ukuran waktu atau tempo: -- lagu Bengawan Solo berlainan dengan lagu Jali-Jali; 4 Sas alunan yang terjadi karena perulangan dan pergantian kesatuan bunyi dalam arus panjang pendek bunyi, keras lembut tekanan, dan tinggi rendah nada (dalam puisi);

https://kbbi.web.id/irama

No comments:

Post a Comment