Kelas Bijak
1.
ORANG YANG MINDER
Pembahasan :
1.
Menurut
Anda beberapa hal di bawah ini, yang berhubungan dengan konsep rendah diri,
apakah benar ?(Silahkan memberikan tanda V atau X)
1.1 Setiap
orang memiliki rasa minder, persoalannya adalah banyak atau sedikit saja.
1.2
Orang
yang minder lebih rendah hati
1.3
Jika
di antara manusia tidak ada pertikaian, membanding-bandingkan, maka tidak ada
rasa minder.
1.4
Rasa
minder hanya melukai diri, tidak akan melukai orang lain.
1.5
Seseorang
semakin minder semakin tidak ada sukacita
1.6
Orang
yang mengalami rasa minder yang berat, seumur hidup tidak akan berhasil.
1.7
Rasa
minder adalah diakibatkan tekanan dari kondisi, karena itu orang yang sering
berhubungan dengan orang yang minder bertanggung jawab untuk membantunya
1.8
Membantu
orang yang minder, cara yang paling efektif adalah membantunya menemukan
kelebihan dan kemampuan dirinya.
2.
Menurut
Anda apakah Anda memiliki rasa minder? Di dalam situasi yang bagaimana, Anda
merasa minder? Apa penyebab rasa minder dari sebagian orang?
3.
Pernahkan
Anda mengalami tanda-tanda rasa minder di bawah ini (Berilah tanda V, dan
hitunglah berapa banyak tanda V anda)
3.1
Iri
hati pada keberhasilan orang lain, melihat keberhasilan orang hatinya tidak
nyaman.
3.2
Mencari
kesempatan mengritik dan menunjukkan kelemahan orang
3.3
Sengaja
menonjolkan diri dan menarik perhatian orang
3.4
Tidak
mengakui kelemahan, kesalahan diri, karena takut orang tidak menerimanya
3.5
Terlalu
malu, tidak berani bicara dan tampil di depan umum
3.6
Terlalu
sensitif
terhadap kritikan orang
3.7
Cenderung
berpikir negatif, belum memulai suatu
hal, sudah memikirkan kemungkinan gagal, karena itu, tidak berani mengikuti
persaingan apapun, karena takut gagal.
3.8
Kurang
percaya diri, tidak berani menghadapi kenyataan dan tidak berani bertanggung
jawab.
3.9
Mempersalahkan
orang, dan sering kegagalan sendiri yang dipersalahkan adalah situasi kondisi
atau perlakuan yang tidak adil.
3.10
Tidak
sudi bersama dengan orang yang lebih unggul dari dirinya dalam hal tertentu.
4.
Menurut
apa yang diketahui dan dialami oleh anda, apa pengaruh rasa minder terhadap
seseorang.
1.
Setelah Daud selesai berbicara dengan Saul, berpadulah
jiwa Yonatan dengan jiwa Daud, dan Yonatan mengasihi dia seperti dirinya
sendiri.
2.
Pada hari itu juga Saul mengambil Daud sebagai orangnya
dan tidak mengizinkan dia pulang ke rumah ayahnya.
3.
Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, sebab ia
mengasihi Daud seperti dirinya sendiri.
4.
Kemudian Yonatan menanggalkan jubah yang dikenakannya
dan memberikannya kepada Daud, begitu pula pakaian perangnya, pedangnya, busur
panahnya, sampai ikat pinggangnya.
5.
Daud pergi ke mana pun Saul mengutusnya. Ia selalu
berhasil sehingga Saul mengangkat dia menjadi kepala atas para pejuang. Hal itu
dipandang baik oleh seluruh rakyat dan juga oleh para pegawai Saul.
6.
Suatu kali ketika mereka pulang, seusai Daud menewaskan
orang Filistin, keluarlah perempuan-perempuan dari semua kota di Israil sambil
menyanyi dan menari. Mereka menyongsong Raja Saul dengan rebana, dengan lagu-lagu
sukaria, dan dengan kecapi tiga dawai.
7.
Sambil tertawa-tawa perempuan-perempuan itu menyanyi
berbalas-balasan, kata mereka, "Saul membunuh beribu-ribu, dan Daud
berpuluh-puluh ribu."
8.
Saul menjadi sangat marah. Hatinya kesal dengan
perkataan itu, sebab pikirnya, "Tentang Daud mereka sebut berpuluh-puluh
ribu, tetapi tentang aku mereka sebut beribu-ribu saja. Apa lagi yang akan
diperolehnya kalau bukan kerajaan ini?"
9.
Maka sejak hari itu Saul menaruh curiga pada Daud.
10.
Keesokan harinya, ruh jahat yang diizinkan ALLAH turun
ke atas Saul dengan penuh kuasa sehingga ia kesurupan di dalam rumah. Daud pun
memetik kecapi sebagaimana biasanya sehari-hari. Pada waktu itu ada tombak di
tangan Saul.
11.
Saul melemparkan tombak itu, sebab pikirnya, "Aku
hendak menancapkan Daud ke dinding." Tetapi Daud mengelak dua kali.
12.
Saul menjadi takut kepada Daud sebab ALLAH menyertainya,
sedangkan dari dirinya Ia telah menjauh.
13.
Sebab itu Saul menjauhkan Daud dari dirinya dengan
menjadikan dia pemimpin pasukan seribu. Daud pun memimpin pergerakan pasukan,
14.
dan ia berhasil dalam segala tugas yang dijalankannya
karena ALLAH menyertai dia.
15.
Ketika Saul melihat bahwa Daud sangat berhasil, maka
takutlah ia kepadanya.
16.
Sebaliknya, seluruh orang Israil dan orang Yuda
mencintai Daud karena dialah yang memimpin pergerakan mereka.
Bacaan 2 (Bacaan Tambahan)
12. Daud adalah anak Isai, orang
Efrata dari Betlehem-Yuda. Isai memiliki delapan orang anak laki-laki. Pada
zaman Saul, ia termasuk orang yang sudah sangat tua di antara orang-orang
sebangsanya.
13. Ketiga anak Isai yang tertua pergi
berperang mengikut Saul. Mereka adalah Eliab, yang sulung; Abinadab, yang
kedua; dan Syama, yang ketiga.
14. Sedangkan Daud adalah adalah anak
yang bungsu. Ketiga anak yang tertua itu mengikut Saul,
15. tetapi Daud selalu pulang-balik
dari Saul ke Betlehem untuk menggembalakan kawanan kambing domba ayahnya.
16. Empat puluh hari lamanya orang
Filistin itu tampil. Ia datang mendekat pada pagi dan petang hari.
17. Sementara itu Isai berkata kepada
Daud, anaknya, "Lekas bawakan seefa bertih padi-padian dan sepuluh ketul
roti ini untuk abang-abangmu di perkemahan.
18. Bawakan juga sepuluh potong keju
ini untuk pemimpin pasukan seribu. Tengoklah apakah abang-abangmu selamat, lalu
bawalah pulang suatu tanda dari mereka."
19. Pada waktu itu, Saul beserta
ketiga abang Daud dan seluruh orang Israil berada di Lembah Elah, sedang
berperang melawan orang Filistin.
20. Daud pun bangun pagi-pagi lalu
menitipkan kawanan kambing dombanya kepada seorang gembala. Setelah itu ia
mengangkat muatannya lalu pergi, seperti diperintahkan Isai kepadanya. Ia
sampai di parit perlindungan pada waktu pasukan sedang keluar menuju barisan
perang sambil memekikkan sorak perang.
21. Orang Israil dan orang Filistin
mengatur barisannya masing-masing, barisan perang berhadapan dengan barisan
perang.
22. Daud menitipkan barang-barangnya
kepada penjaga barang lalu berlari ke tempat barisan perang dan menanyakan
keadaan abang-abangnya.
23. Sementara ia berbicara dengan
mereka, tiba-tiba kesatria bangsa Filistin dari Gat yang bernama Jalut itu maju
dari barisan tentara Filistin. Ia mengucapkan kata-kata yang sama seperti
sebelumnya dan Daud mendengarnya.
24. Semua orang Israil lari menjauh
begitu mereka melihat orang itu. Mereka sangat ketakutan.
25. Kata orang Israil, "Lihatkah
kamu orang yang maju itu? Sungguh, ia maju untuk mencemooh orang Israil. Orang
yang dapat membunuhnya akan dianugerahi raja kekayaan yang besar. Kepadanya
akan dikaruniakan anak baginda yang perempuan, dan kaum keluarganya akan
dibebaskan dari pajak di Israil."
26. Daud pun bertanya kepada orang-orang
yang berdiri bersamanya, "Apa yang akan dilakukan terhadap orang yang
dapat membunuh orang Filistin ini dan yang dapat menghapus cela ini dari
Israil? Siapakah orang Filistin yang tak berkhitan itu sehingga ia mencemooh
barisan perang dari Tuhan yang hidup?"
27. Rakyat menjawabnya seperti tadi,
"Begitulah akan dilakukan terhadap orang yang membunuh dia."
28. Eliab, abangnya yang tertua,
mendengar percakapannya dengan orang-orang itu. Maka menyalalah amarah Eliab
terhadap Daud, katanya, "Mengapa engkau datang kemari? Kepada siapa
kautitipkan kawanan kambing domba yang sedikit itu di padang belantara? Aku
mengenal keangkuhan dan kejahatan hatimu. Engkau datang hanya untuk menonton
peperangan ini, bukan?"
29. Kata Daud, "Apa yang telah
kulakukan? Hanya berbincang-bincang saja, bukan?"
30. Ia pun menjauhi abangnya lalu
beralih pada orang lain dan menanyakan hal serupa. Lagi-lagi rakyat memberi
jawaban yang sama seperti sebelumnya.
31. Rupanya, perkataan yang diucapkan
Daud itu didengar orang lalu dilaporkan kepada Saul. Saul pun menyuruh orang
untuk menjemput dia.
32. Kemudian kepada Saul Daud berkata,
"Jangan ada seorang pun yang tawar hati karena orang itu. Hambamu ini akan
pergi bertarung menghadapi orang Filistin itu."
33. Kata Saul kepada Daud,
"Engkau tidak akan sanggup menghadapi orang Filistin itu dan bertarung
dengannya. Engkau masih muda, sedangkan ia adalah pejuang sejak mudanya."
34. Tetapi kata Daud kepada Saul,
"Hambamu ini biasa menggembalakan domba-domba ayahnya. Jika singa atau
beruang datang melarikan seekor anak domba dari kawanannya,
35. maka hamba akan pergi mengejarnya,
lalu menghajar dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Jika ia bangkit melawan
hamba, maka hamba akan merenggut surainya, lalu menghajar dan membunuhnya.
36. Singa ataupun beruang sudah pernah
hamba bunuh. Maka orang Filistin yang tak berkhitan ini pun akan menjadi
seperti salah satu dari hewanhewan itu, karena ia telah mencemooh barisan
perang dari Tuhan yang hidup."
37. Kata Daud lagi, "ALLAH, yang
telah melepaskan hamba dari cakar singa serta cakar beruang, Dialah yang akan
melepaskan hamba dari tangan orang Filistin ini." Kata Saul kepada Daud,
"Pergilah, ALLAH kiranya menyertai engkau."
38. Kemudian Saul memasangkan pada
Daud pakaian perangnya. Dipakaikannya ketopong tembaga di kepalanya, dan
dikenakannya baju zirah padanya.
39. Daud mengikatkan pedangnya pada
pakaian perangnya lalu mencoba berjalan, karena ia belum pernah memakainya.
Kata Daud kepada Saul, "Hamba tidak dapat berjalan dengan pakaian ini,
karena hamba belum pernah memakainya." Lalu Daud menanggalkan semua itu.
40. Daud mengambil tongkatnya lalu
memilih lima butir batu yang licin dari sungai. Dimasukkannya batu-batu itu ke
dalam kantung gembala miliknya, yaitu tasnya, dan dibawanya umbannya. Setelah
itu ia maju mendekati orang Filistin itu.
41. Orang Filistin itu pun datang
mendekati Daud, sementara orang yang membawa perisainya ada di depannya.
42. Ketika orang Filistin itu melihat
dan mengamati Daud, ia memandangnya remeh karena Daud masih muda,
kemerah-merahan, dan elok rupanya.
43. Kata orang Filistin itu kepada
Daud, "Anjingkah aku sehingga engkau datang kepadaku dengan membawa
tongkat?" Dikutukinya Daud demi dewa-dewanya.
44. Kata orang Filistin itu lagi
kepada Daud, "Kemarilah, akan kuberikan dagingmu kepada burung-burung di
udara dan kepada binatang-binatang di padang!"
45. Kata Daud kepada orang Filistin
itu, "Engkau datang kepadaku dengan pedang, tombak, dan lembing, tetapi
aku datang kepadamu dengan nama ALLAH, Tuhan semesta alam, yaitu Tuhan dari
barisan perang Israil yang kaucemooh itu.
46. Pada hari ini juga ALLAH akan
menyerahkan engkau ke dalam tanganku. Aku akan membunuhmu dan memenggal
kepalamu. Pada hari ini juga akan kuberikan bangkai pasukan Filistin kepada
burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang di bumi. Dengan demikian
seluruh bumi akan tahu bahwa ada Tuhan di Israil,
47. dan seluruh jemaah ini akan tahu
bahwa ALLAH tidak menyelamatkan dengan pedang dan tombak, karena peperangan ini
adalah milik ALLAH. Ia akan menyerahkan kamu ke dalam tangan kami."
48. Pada waktu orang Filistin itu maju
mendekat untuk menghadapi Daud, berlarilah Daud dengan cepat ke arah barisan
perang musuh untuk menghadapi orang Filistin itu.
49. Daud menyusupkan tangan ke dalam
kantungnya dan mengambil sebutir batu dari dalamnya. Ia pun mengumbannya, lalu
batu itu tepat mengenai dahi orang Filistin itu dan terbenam dalam dahinya,
sehingga orang itu roboh terjerembap ke tanah.
50. Demikianlah Daud menang atas orang
Filistin itu dengan umban dan batu. Ia menghantam dan membunuh orang Filistin
itu tanpa pedang di tangannya.
51. Daud pun berlari lalu berdiri di
atas tubuh orang Filistin itu. Diambilnya pedangnya, dihunusnya dari sarungnya,
lalu dibunuhnya orang itu. Dengan pedang itu pula dipenggalnya kepalanya.
Ketika orang Filistin melihat bahwa kesatria mereka tewas, larilah mereka.
52. Maka orang-orang Israil dan Yuda
datang sambil bersorak-sorak. Mereka mengejar orang Filistin sampai ke jalan
masuk Gat dan ke pintu gerbang Ekron. Orang-orang Filistin yang terbunuh bergelimpangan
di jalan menuju Saarim, sampai ke Gat dan Ekron.
53. Setelah mengejar orang Filistin,
bani Israil kembali dan menjarah perkemahan orang-orang itu.
54. Daud mengambil kepala orang
Filistin itu dan membawanya ke Yerusalem, sedangkan senjata-senjata orang itu
ditaruhnya di dalam kemahnya.
55. Pada waktu Saul melihat Daud maju
menghadapi orang Filistin itu, ia bertanya kepada Abner, panglima tentaranya,
"Anak siapakah orang muda itu, Abner?" Jawab Abner, "Demi
hidupmu, ya Raja, hamba tidak tahu."
56. Kata raja, "Tanyakanlah, anak
siapa pemuda itu."
57. Sekembalinya Daud usai membunuh
orang Filistin itu, Abner menjemput dia dan membawanya ke hadapan Saul. Kepala
orang Filistin itu masih ada di tangannya.
58. Tanya Saul kepadanya, "Anak
siapakah engkau, anak muda?" Jawab Daud, "Anak Isai, hamba Tuanku
orang Betlehem."
1 comment:
Shalom
Post a Comment