Yesaya 9:2
Pendahuluan
Dunia pada masa ini sedang dlm kondisi tidak baik-baik saja. Hong Kong masuk ke dalam masa krisis terburuk selama 16 thn ini. Banyak PHK, pembunuhan dan bunuh diri, kejahatan juga merebak.
Indonesia tidak lepas dari kondisi spt ini. Tahun depan barang-barang akan menjadi semakin mahal, pajak makin tinggi, usaha makin turun.
Mau ke mana dunia kita ini? Apakah masih ada harapan?
Dalam Yesaya 9:1-2 dikatakan bahwa kondisi bangsa Israel waktu itu akan dalam keadaan terjepit. Mereka meninggalkan Tuhan, dan dalam keadaan yg sangat buruk. Kelaparan dls dlm pasal 8 akhir. Dlm psl 9, Tuhan berjanji bahwa tidak selamanya akan ada kesuraman di negeri yg terimpit.
Memang Tuhan pernah murka, tp tidak selama-lamanya Dia menghukum.
Mazmur 103:9: "Dia tidak selamanya menghajar, atau menyimpan murka-Nya untuk selama-lamanya. MILT
Apa pun salah kita, Tuhan tidak terus menerus menghajar kita. Ada waktunya Dia akan memuliakan kita.
2. Tuhan akan memberikan terang yang besar.
Yesaya 9:2 (TB) (9-1) Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
Dunia sedang dlm kegelapan. Gelap oleh karena dosa sendiri mau pun dosa org lain. Hidup menjadi sangat berat. Kanan kiri depan belakang salah. Kegelapan bisa berkaitan dengan luar, tetapi lebih berkaitan dengan di dalam. Manusia menjadi kacau dan semakin kacau hidupnya. Gelap hati dan gelap mata. Ada yg bunuh diri, ada yg bunuh keluarga, ada yg stress dls. Dalam kegelapan ini, Firman Tuhan sampai kepada kita menjelang natal bahwa ada terang besar yang bersinar.
Yohanes 1:4-5 (TB) Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
Terang itu adalah Isa Almasih. Hari ini kalau kita mengalami gelap hati atau gelap mata, Isa Almasih adalah kabar baik untuk kita semua.
Yohanes mengatakan bahwa di dalam Dia tidak ada kegelapan, karena kegelapan tidak bisa menguasaiNya. Dialah jalan keluar. Dialah jalan kebenaran dan hidup (Yohanes 14:6). Dialah terang yang menerangi mata rohani Saulus, sehingga dia dari dikuasai oleh si jahat untuk membunuh, dalam perjumpaan dengan terang itu, dia menjadi Paulus. Dari seorang pembawa kebinasaan menjadi seorang pembawa kehidupan.
Seorang penulis lagu yang buta mengucapkan syukur atas kebutaannya. Dia mengatakan bersyukur karena dia buta, dia tidak dikaburkan oleh banyak pandangan dunia sehingga dia bisa fokus mengenal Tuhan, menciptakan lagu. Nanti pada waktu dia sampai kepada Tuhan Yesus, pada saat dia bisa melihat, orang pertama yang dia lihat adalah Tuhan Yesus.
Bagaimana hidup kita saat ini?
Hari ini mata jasmani kita masih berfungsi dengan baik, apakah ini hal yang baik atau tidak? Kalau mata kita gelap karena kita tidak pakai dengan baik, maka alangkah baiknya kalau mata kita buta supaya kita bisa fokus kepada terang Tuhan. Tuhan tolong kita semua.
Kiranya terang pengharapan natal menguasai hati kita semua. Amin.
No comments:
Post a Comment