Berikanlah Pada Kami Hari Ini Makanan Kami Yang
Secukupnya
Matius 6:11
Kita telah belajar dari Tuhan Yesus yang mengajarkan
kepada kita bahwa alasan kita berdoa karena kita adalah anak-anakNya, dan kita merindukan
supaya namaNya dikuduskan dan dihormati dan merindukan supaya kehendak Allah
terjadi di bumi seperti di sorga. Ini adalah motivasi utama kita berdoa.
Setelah membereskan motivasi kita, barulah Tuhan Yesus
mengajarkan tentang bagaimana sebagai seorang anak kita mengajukan permohonan
untuk kebutuhan kita. Ini menunjukkan bahwa Tuhan Yesus tidak anti dengan doa
permohonan. Setiap orang percaya boleh berdoa untuk kebutuhannya. Hal pertama
yang Tuhan Yesus sebutkan adalah tentang berdoa untuk makanan kita. Berikanlah
kami pada hari ini makanan kami secukupnya.
Makanan adalah kebutuhan hidup yang Allah berikan
kepada kita dari sejak penciptaan. Makanan dibutuhkan untuk hidup dan untuk
bertumbuh. Kalau tidak ada makanan, manusia akan mati. Lewat kebergantungan
ini, kita melihat kemahakuasaan Allah terhadap hidup manusia di mana manusia
tidak menyadarinya. Siapa pun itu, baik kaya miskin, berpendidikan atau tidak,
mempunyai jabatan atau tidak, semuanya adalah ciptaan Allah yang membutuhkan
makanan dariNya. Tuhan mengajarkan hal ini kepada bangsa Israel dalam Keluaran
16:11 Lalu
berfirmanlah TUHAN kepada Musa: 16:12 "Aku telah mendengar sungut-sungut eorang
Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan
pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka
kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu.”
Tuhan memberikan
peraturan kepada orang Israel supaya mereka memungut manna untuk takaran makan
satu hari, tidak boleh lebih, tidak boleh ada sisanya sampai besok pagi.
Mengapa? Supaya bangsa Israel setiap hari mengalami Tuhan dan menyadari bahwa
Allahlah yang memelihara hidup mereka.
Kebutuhan kita akan makanan bukanlah karena kutukan
dosa. Sebelum manusia jatuh ke dalam dosa, manusia sudah perlu makan. Pada
waktu kita makan, selain kita terus menerus mengingat Sang Pencipta, kita juga
diberikan berkat untuk menikmati makanan yang merupakan hasil dari alam.
Pengkhotbah mengatakan bahwa menikmati makan minum adalah pemberian Tuhan,”Dan bahwa setiap orang dapat makan,
minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah
pemberian Allah.” Pengkhotbah 3:13
Dalam bagian ini, Tuhan Yesus mengajarkan dua kata yang
sangat penting, yaitu: Pada hari ini dan secukupnya.
Mengapa doa minta makanan harus hanya untuk hari ini saja?
Karena itulah kehendak Allah. Allah ingin manusia bergantung padaNya, dari
sehari ke sehari. Bukan seminggu atau sebulan dll. Tapi kata pada hari ini
sangatlah tidak nyaman bagi orang yang berdoa. Mengapa? Karena sifat manusia
itu selalu ingin membebaskan diri dari Allah, melawan Allah. Bergantung kepada
Allah membuat keakuannya menjadi lumpuh. Bergantung kepada Allah membuatnya
menjadi tidak bebas, repot, ribet, rumit. Dosa selalu ingin lepas dari Allah.
Pada waktu bangsa Israel diperintahkan supaya memungut manna
setiap hari dan tidak boleh disisakan sampai keesokan harinya. Mereka masih
menyimpannya sehingga itu menjadi busuk. Hal ini membangkitkan murka Allah.
(Kel 16)
Demikian juga kata secukupnya bukanlah kata yang disukai
oleh yang berdoa. Manusia selalu ingin dapat sebanyak-banyaknya. Sejak manusia
jatuh ke dalam dosa, ada suatu lobang dalam hidupnya yang membuat dia terus
merasa kosong dan kurang. Seberapa banyak yang diperlukan manusia? Sebetulnya
yang diperlukan manusia hanya cukup. Asal dia tahu cukup, itu adalah
kelimpahannya.
Manusia menjadi serakah dalam hidupnya karena dia ingin
lebih banyak dan lebih banyak lagi, atau karena dia takut kurang dan kurang.
Selain bangsa Israel makanan juga menjadi jerat bagi Esau yang menjual hak
kesulungannya demi semangkuk sop kacang merah. 32Sahut Esau, "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya
bagiku hakku sebagai putra sulung?" 33Lalu
Yakub berkata, "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka ia bersumpah
kepadanya dan dengan demikian ia menjual hak kesulungannya kepada Yakub. 34Lalu
Yakub memberikan kepadanya roti dan masakan merah itu. Esau makan dan minum,
lalu berdiri dan pergi. Begitulah terjadi bahwa Esau menganggap ringan hak
kesulungannya. Kej. 25:32-34
Pada waktu dia kelaparan, dia sudah tidak bisa lagi
menguasai dirinya, nafsunya membara, asal dapat makanan itu, apapun saya tidak
mau. Dalam bagian lain, nafsu Esau ini disebut nafsu yang rendah. Maka
hati-hati terhadap orang yang kelaparan karena mereka bisa makan orang. (Kej.
25:30-34)
Dalam perjanjian Baru, Paulus menegur orang yang makan
sampai kenyang dan sampai muntah-muntah. Oleh sebab nafsu begitu menguasai
manusia, Tuhan Yesus mengajarkan kita bukan makan sebanyak-banyaknya tapi makan
secukupnya.
Makan yang rakus tidaklah memuliakan Tuhan dan bukan
kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan adalah berikanlah kami pada hari ini makanan
kami yang secukupnya.
Yang kita belajar adalah:
1.
Setiap kali makan bersyukur dan mengakui kebergantungan kita
kepadaNya
2.
Rasa puas di dalam Tuhan
3.
Pada waktu kita lapar, hati-hati jangan sampai terbakar
nafsu