Pelajaran 7
Konsep Nilai Seorang Murid Tentang Kegagalan
Pengantar
Walaupun kita sering mendengar orang mengatakan ”Kegagalan adalah Ibu dari segala Sukses”, namun kita umumnya tidak
rela menghadapi kegagalan. Kesan yang ditinggalkan oleh kegagalan, jauh lebih
mendalam dibandingkan dengan kesan mengenai kesuksesan, bisa secara langsung
mempengaruhi kita.
Pertanyaan Pengantar
1.
Apakah
Anda pernah gagal? Silahkan sharingkan salah satu pengalaman gagal yang sulit dilupakan,
apa perasaanmu waktu itu?
_________________________________________________________________________________
2.
Bagaimana
sekarang Anda
memandang kegagalan tersebut?
Apakah kegagalan tersebut masih membawa
pengaruh bagimu sampai saat ini? Seandainya tidak, bagaimana Anda mengatasinya?
Seandainya masih,
bagaimana Anda
menghadapi perasaan gagal tersebut?
_________________________________________________________________________________
Pemahaman Alkitab
Matius 11:20-30
20.
Kemudian mulailah Isa mencela kota-kota yang tidak bertobat padahal di
tempat-tempat itu Ia banyak melakukan mukjizat,
21.
"Celakalah engkau, hai Khorazim! Celakalah engkau, hai Baitsaida! Karena
seandainya mukjizat yang terjadi di antaramu terjadi juga di Tirus dan Sidon,
maka sudah sejak lama penduduk kota itu bertobat serta berkabung dengan memakai
kain karung dan duduk dalam debu.
22.Sebab
itu Aku berkata kepadamu, pada hari kiamat, azab untuk Kota Tirus dan Sidon
akan lebih ringan daripada azab yang akan kamu terima.
23.Demikian
pula engkau, hai Kapernaum! Akankah engkau ditinggikan sampai ke langit? Tidak,
engkau bahkan akan diturunkan sampai ke alam maut. Karena apabila mukjizat yang
terjadi di antaramu terjadi pula di Sodom, tentu kota itu akan tetap ada sampai
hari ini.
24’Sebab
itu Aku berkata kepadamu, pada hari kiamat, azab untuk Kota Sodom akan lebih
ringan daripada azab yang akan kamu terima."
25.Pada
waktu itu Isa memanjatkan syukur, "Ya Bapa, ya Penguasa langit dan bumi,
Aku memuji Engkau sebab Engkau menyembunyikan semua ini dari orang-orang yang
berakal dan bijaksana, tetapi menyatakannya kepada orang-orang kecil.
26.Memang
itulah yang berkenan kepada-Mu, Ya Bapa.
27.Segala
sesuatu telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku. Tidak seorang pun yang
mengenal siapa Sang Anak, kecuali Sang Bapa, dan tidak ada seorang pun yang
mengenal siapa Sang Bapa, kecuali Sang Anak dan orang-orang yang kepadanya Sang
Anak berkenan menyatakannya.
29.Terimalah
kuk dari-Ku dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut serta rendah hati,
dan jiwamu pun akan mendapat kelegaan.
30.Karena
kuk dari-Ku menyenangkan dan beban-Ku pun ringan."
3.
Ayat
ini menyebutkan ketika Isa memberitakan Injil, Ia menghadapi
kesulitan apa?
__________________________________________________________________________________
3.1. Apa tujuan Isa berjalan keliling kota dan desa, apakah
kali ini sasarannya tercapai?
______________________________________________________________________________
3.2. Pada
waktu yang bersamaan, bagaimana hasil pekerjaan para murid yang Ia utus? (bandingkan
Lukas 10:17)
______________________________________________________________________________
3.3. Andaikata hal yang sama terjadi atas dirimu, bagaimana
perasaanmu? Dari mana terlihat?
______________________________________________________________________________
3.4. Bagaimana Isa memandang ”KegagalanNya”?
______________________________________________________________________________
4.
Apakah
Isa memiliki hal-hal yang dimiliki oleh manusia jaman ini dalam menilai harga diri, misalnya:
penampilan, kekayaan, keberhasilan dan keluarga? Apakah
Isa memiliki semua ini?
_________________________________________________________________________________
4.1. Apakah Ia memiliki penampilan ”Pahlawan”? (Yesaya 53:2)
______________________________________________________________________________
4.2. Apakah Ia memiliki uang? (Matius 8:20)
______________________________________________________________________________
4.3. Apakah Ia memiliki keberhasilan? (Yahya 6:66, 13:38,
Markus 14:50)
______________________________________________________________________________
4.4. Apakah Ia didukung keluargaNya? Apakah Ia menikah dan
punya anak? (Yahya 7:3-5, Markus 3:21)
______________________________________________________________________________
5.
Sebelum
Isa mati, bagaimana Ia menilai kehidupanNya?
(Yahya 19:30,
4:34)
_________________________________________________________________________________
Penerapan
6.
Bagaimana Pemahaman Alkitab
hari ini menolong Anda dalam
menghadapi kegagalan dan keterpurukan?
Hal mana yang Anda
telah pelajari dari catatan di bawah ini?
ð Saya menemukan orang seperjalanan (Tuhan Isa juga gagal),
jadi saya tidak lagi merasa sendiri.
ð (Kegagalan) Tuhan lebih parah daripadaku
ð Tuhan membuatku tidak lagi melihat bagaimana manusia
melihat saya, melainkan melihat bagaimana Tuhan melihat saya.
ð Dalam menghadapi kegagalan,
Tuhan Isa tidak merasa gagal, saya juga bisa seperti itu.
ð Kegagalan yang duniawi, tidaklah penting, saya harus
berpikir terbuka.
ð Kegagalan yang saya alami, bukanlah mutlak bahwa saya
tidak boleh gagal..
ð Kegagalan membuat saya lebih dekat Tuhan, yang saya
dapatkan lebih berharga daripada kehilangan yang saya
alami.
ð Tidak ada kegagalan, lebih
tidak ada keberhasilan, tidak mudah bertumbuh.
ð Asal saya sudah berusaha sekuat tenaga, saya termasuk sudah sukses.
ð Rasa gagal membayangi saya—karena saya terlalu
sensitif terhadap diri sendiri.
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
Kesimpulan
Tanpa sengaja saya membaca biografi seseorang, saya sangat
tergerak, seumur hidupnya ia penuh dengan duri:
- Usia
7 tahun, karena orangtua kehilangan pekerjaan, dia tidak
ada tempat tinggal,
akhirnya putus sekolah dan bekerja
untuk membantu keluarga.
- Usia
9 tahun, Ibu meninggal, makin merasa minder, malu, tidak berdaya.
- Berulangkali
ganti pekerjaan, kebanyakan karena di PHK.
- Umur
22 tahun, kerja sebagai karyawan, ingin sekali kuliah hukum, tapi karena
nilai buruk, tidak diterima.
- Umur
23 tahun, bergabung dengan teman membuka usaha, rugi total.
- Umur 26 tahun,
partner dagang meninggal, meninggalkan hutang bertumpuk, perlu bertahun-tahun
baru mampu membayarnya.
- Umur
28 tahun, ditolak oleh teman wanita yang sudah dipacari selama 4 tahun.
- Umur 30 tahun,
menikah dengan wanita lain, tapi ia sakit jiwa, pernikahan tidak bahagia.
- Umur
30-36 ikut pemilihan Presiden selama 2 kali, gagal
- Umur
37, ikut pemilihan Presiden ketiga kalinya, berhasil.
- Umur
39, ikut Pemilihan Presiden lagi, gagal, hampir mengalami depresi.
- Umur
41, anak umur 4 tahun jatuh sakit.
- Umur
45, ikut Pemilihan Presiden, gagal
- Umur
47, Ikut pemilihan Wakil Presiden, gagal.
- Umur
49 tahun, ikut pemilihan Presiden, gagal lagi.
Sdr/i...Orang ini seumur hidupnya penuh pergumulan, andaikata dia adalah
anda, sampai kapan Anda
menyerah.... Pemilihan Presiden? Menyerah mencari pekerjaan? Bahkan melepaskan hidup sendiri (bunuh
diri)? Sampai usia 51 tahun, ia ikut pemilihan Presiden lagi, akhirnya menjadi
seorang Presiden yang paling agung dan paling disambut, yaitu Abraham Lincoln. Apakah
rahasia keberhasilan Lincoln? Bertahan sampai akhir,
selamanya tidak mau menyerah, inilah unsur keberhasilannya. Tatkala manusia
menghadapi jalan buntu, Lincoln melihat adanya jalan..............yaitu Isa,
KebangkitanNya, KerajaanNya; bahkan tatkala dia mengadakan pembebasan budak
hitam, inilah pekerjaan yang paling sulit ia lakukan. Ia
percaya sepenuhnya, bahwa Ia berdiri di pihak Allah, maka kemenangan pasti akan menjadi
miliknya.
No comments:
Post a Comment