Pelajaran 1
Konsep Nilai Seorang Murid tentang
Keluarga Asal
Studi Kasus
Harvey Lee Oswald adalah pembunuh Mantan Presiden Amerika, John
F.Kennedy. Lahir
pada tgl 18 Oktober 1939, ia berasal dari keluarga yang hancur. Ibunya, setelah
melahirkan seorang anak, bercerai, kemudian menikah dengan ayah Harvey, dua
tahun kemudian melahirkan Robert dan 2 bulan sebelum Harvey lahir, ayah
kandungnya meninggal. Di masa kanak-kanak, tidak ada orangtua yang merawatnya,ia dititipkan kepada teman-teman, sampai
akhirnya dititipkan ke Panti Anak Bethlehem. Di usianya yang ke lima, sang ibu
menikah lagi, dan ayah tirinya menjadikan Harvey obyek
pelampiasan emosinya. Masa kanak-kanaknya sangat menderita, penuh dengan kemarahan. Di usianya yang keenam.
Ia mulai sekolah, namun setelah tujuh kali pindah sekolah, baru menyelesaikan
sekolah dasarnya. Di rumah sering berkelahi, di sekolah sering tidak
konsentrasi, nilainya buruk, ada masalah di hatinya, dikeluarkan dari sekolah
pada usia enam belas, bekerja sering di PHK. Akhirnya ia mendapatkan pelatihan
di Marine Corp.
Pada tahun 1960, jatuh
cinta untuk pertama kalinya pada Ella, dengan uang yang susah payah
dikumpulkan, ia membeli sebuah hadiah dan melamar Ella, namun di depan
teman-teman, secara terbuka Ella meremehkan dia: ”Coba
lihat,
temanku
hanya dengan hadiah ini melamar saya!” Kemudian dengan tanpa
perasaan, kado
itu digeletak di lantai. Tak lama kemudian, mereka berpisah. Betapa ia
merasakan, bahwa seluruh dunia memperlakukan dia dengan tidak adil, ia
bersumpah ingin melakukan hal yang menggemparkan dunia, agar seluruh dunia
mengetahui keberadaannya. Pada bulan April 1963, dia mengenal
Marina, akhirnya mereka menikah, dan tinggal di Amerika. Setelah melahirkan
seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan, mereka sering bertengkar,
isterinya
lari meninggalkan rumah, dan tidak mengijinkan dia membesuk anak-anaknya.
Akhirnya Oswald yang penuh kebencian itu, pada tgl 22 November 1963, di gedung Texas School
Book Depository, lantai 6, menembak orang yang paling
berkuasa di seluruh dunia yaitu Presiden
John F Kennedy, yang sedang berkuasa waktu itu.
Pertanyaan untuk direnungkan
1.
Mengapa
Oswald ingin membunuh Presiden Amerika? Berdasarkan Penelitian Prison Fellowship (1996), pembunuh karena
kasus pelampiasan kemarahan, 90% dari mereka berasal dari keluarga yang hancur,
atau karena masih kecil tidak bahagia. Mengapa orang-orang ini gampang memiliki
gejala membalas dendam?
_________________________________________________________________________________
2.
Silahkan
sharingkan kenangan masa kecilmu:
2.1. Dari masa TK s/d SD, apa hal-hal
yang menjadi kenangan manismu?
_____________________________________________________________________________
Hal-hal apa yang kamu tidak suka ingat-ingat lagi?
_____________________________________________________________________________
2.2. Menurut Anda, Anda yang sekarang ada, mendapat pengaruh
apa dari masa kanak-kanakmu
?
_____________________________________________________________________________
2.3. Dengan sebuah gambar, gambarkan rumah di masa remajamu
_____________________________________________________________________________
3.
2
Korintus 5:17 mengatakan: ”Siapa ada di dalam Al Masih, ia adalah
ciptaan baru. Hal-hal yang lama sudah berlalu, dan semuanya telah menjadi baru.”. Silahkan sharing jikalau
ada belenggu-belenggu masa anak-anak, di mana setelah Anda percaya
Tuhan Isa, Anda memperoleh kelepasan.
_________________________________________________________________________________
4.
Pepatah
mengatakan ”Pahlawan
tidak perlu bertanya dari mana ia berasal” Apakah
seorang yang lahir dari latar belakang yang sulit dan tidak beruntung, ia pasti tidak
punya masa depan? Dan apakah anak yang berasal dari keluarga sehat dan bahagia,
kelak pasti menjadi orang yang hebat? Kenyataan memberitahukan kita, tidak pasti
demikian adanya. Bagaimana kita bersikap positif memandang kehidupan dan iman
kepercayaan kita, maka pasti kita akan memutar balik arah kehidupan.
_________________________________________________________________________________
Pemahaman
Alkitab
Kata-kata sulit:
-
Yefta : Bahasa aslinya ”Yahwe adalah jalan keluar” (bandingkan 1
Korintus 10:13: Kamu tidak akan terkena cobaan yang tak tertahankan oleh
manusia. Allah yang setia tidak akan mengizinkan kamu dicobai melebihi kekuatanmu.
Pada waktu kamu dicobai, Ia akan menyediakan jalan keluar bagimu, supaya kamu dapat menahannya. )
-
Gilead
adalah nama ayah Yefta, juga sekaligus nama tempat.
-
Petualang:
Bahasa aslinya artinya: tidak ada raja
yang mengatur, senang berspekulasi, suka berkelahi.
-
Pada
jaman Hakim-Hakim, Orang Israel melakukan apa yang benar menurut pandanganNya
sendiri, tidak ada kesatuan, karena itu waktu bani Amon menyerang Israel,
Gilead yang
pertama kali dipengaruhi.
5.
Silahkan
baca Hakim-Hakim 11:1-11
- Yefta, seorang Gilead, adalah kesatria yang gagah perkasa.
Ia adalah anak seorang perempuan sundal, dan ayahnya adalah Gilead.
- Gilead juga memperoleh beberapa anak laki-laki dari
istrinya. Setelah besar, anak-anak dari istrinya itu mengusir Yefta dan
berkata kepadanya, "Engkau tidak boleh menerima milik pusaka dalam
keluarga ayah kami, karena engkau anak dari perempuan lain."
- Maka larilah Yefta dari saudara-saudaranya, lalu
tinggal di Tanah Tob. Beberapa orang begundal bergabung dengan Yefta dan
pergi bersamanya.
- Beberapa waktu kemudian bani Amon berperang melawan
orang Israil.
- Ketika bani Amon tengah memerangi orang Israil,
pergilah para tua-tua Gilead menjemput Yefta dari Tanah Tob.
- Kata mereka kepada Yefta, "Mari, jadilah pemimpin
kami, supaya kita dapat berperang melawan bani Amon."
- Tetapi kata Yefta kepada para tuatua Gilead,
"Bukankah kamu membenci aku dan mengusir aku dari rumah ayahku?
Mengapa sekarang kamu datang kepadaku ketika kamu berada dalam
kesesakan?"
- Kata para tua-tua Gilead kepada Yefta, "Itulah
sebabnya kami berpaling kepadamu sekarang. Pergilah bersama kami dan
berperanglah melawan bani Amon, maka engkau akan menjadi kepala atas kami,
atas seluruh penduduk Gilead."
- Kata Yefta kepada para tua-tua Gilead, "Jika kamu
membawaku pulang untuk berperang melawan bani Amon, dan ALLAH menyerahkan
mereka kepadaku, sungguhkah aku akan menjadi kepala atas kamu?"
- Kata para tua-tua Gilead kepada Yefta, "ALLAH
adalah saksi di antara kita, jika kami tidak melakukan seperti yang
kaukatakan itu."
- Maka pergilah Yefta bersama para tua-tua Gilead, lalu
bangsa itu menjadikan dia kepala dan pemimpin atas mereka. Yefta menyampaikan seluruh perkataan perjanjian itu di
hadirat ALLAH, di Mizpa.
(5.1)
Apakah
masa kecil Yefta berbahagia? (ayat 1-3)
__________________________________________________________________________
(5.2)
Jika
kelahiranmu seperti Yefta, bagaimana tanggapanmu?
Kamu
rasa, bagaimana
orang lain memandangmu?
__________________________________________________________________________
(5.3)
Orang
yang punya masa pertumbuhan seperti Yefta, umumnya setelah dewasa menjadi
orang yang bagaimana? Mengapa?
__________________________________________________________________________
6.
Hal-hal
apakah yang menjadikan Yefta pemimpin Israil?
6.1. Bagaimana Tuhan memandang dia?
_____________________________________________________________________________
Bagaimanakah Tuhan memperlakukan dia?
______________________________________________________________________________
a.
Apakah
arti namanya?
__________________________________________________________________________
b.
Pernahkah
Tuhan meninggalkan dia? Dari mana kita membuktikan?
c.
Kalimat:
zaman menciptakan pahlawan, Tuhan
menciptakan jaman apa buat Yefta?
__________________________________________________________________________
d.
Para
tua-tua mengangkat dia menjadi panglima, berdasarkan maksud siapa ?
__________________________________________________________________________
6.2. Bagaimana Yefta menunaikan tanggung jawabnya?
_____________________________________________________________________________
a.
Apa
artinya ”pahlawan yang gagah perkasa?”
__________________________________________________________________________
Syarat apa yang diperlukan? Apakah
secara alamiah dapat menjadi pahlawan yang gagah perkasa, atau butuh
membayar harga?
__________________________________________________________________________
b.
Bagaimana
hubungannya ”pahlawan yang gagah perkasa?”dengan
Tuhan, dari mana kita bisa melihatnya?
__________________________________________________________________________
c.
Bagaimana
ia menyikapi masa kecilnya?
_________________________________________________________________________
d.
Bagaimana
ia memperlakukan saudara-saudaranya?
_________________________________________________________________________
Penerapan dan
doa
7.
Firman
Tuhan ini memberikan Saudara :
o Dorongan :
________________________________________________________________
o Penghiburan : ______________________________________________________________
o Teguran : __________________________________________________________________
o Peringatan :
________________________________________________________________
8. Pernahkah orangtuamu pilih kasih terhadap anak-anaknya? Jika ada, bagaimana perasaanmu di masa kecil?
_________________________________________________________________________________
9.
Bacalah 1 Samuil
16:1-12
1.
Berfirmanlah ALLAH kepada Samuil, "Berapa lama lagi
engkau akan berdukacita atas Saul karena Aku telah menolak dia sebagai raja
atas Israil? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus
engkau kepada seorang Betlehem bernama Isai, karena Aku telah memilih bagi-Ku
seorang raja dari antara anak-anaknya."
2.
Kata Samuil, "Bagaimana mungkin aku pergi? Jika
Saul mendengarnya, tentu ia akan membunuhku." Firman ALLAH, "Bawalah
sertamu seekor anak lembu betina dan katakanlah, ‘Aku datang untuk mempersembahkan
kurban di hadirat ALLAH.’
3.
Undanglah Isai ke acara kurban itu, dan Aku akan
memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan. Lantiklah bagi-Ku orang yang
akan Kusebutkan padamu."
4.
Samuil pun melakukan apa yang difirmankan ALLAH. Ketika
ia tiba di Betlehem, para tua-tua kota itu menyongsong dia dengan gemetar.
Tanya mereka, "Apakah Tuan datang dengan maksud damai?"
5.
Jawabnya, "Ya, dengan maksud damai. Aku datang
untuk mempersembahkan kurban di hadirat ALLAH. Sucikanlah dirimu dan datanglah
bersamaku ke acara kurban ini." Lalu ia menyucikan Isai dan anak-anaknya
serta mengundang mereka ke acara kurban itu.
6.
Pada waktu mereka datang, Samuil memandang Eliab dan
berpikir, "Sesungguhnya, orang yang akan dilantik ALLAH sedang berdiri di
hadapan-Nya."
7.
Tetapi firman ALLAH kepada Samuil, "Janganlah
pandang rupanya atau perawakannya yang tinggi, karena Aku telah menolak dia.
Allah tidak melihat sebagaimana manusia melihat. Manusia melihat penampilan
lahiriah, tetapi ALLAH melihat hati."
8.
Kemudian Isai memanggil Abinadab dan menyuruhnya lewat
di hadapan Samuil. Tetapi Samuil berkata, "Yang ini pun tidak dipilih ALLAH."
9.
Lalu Isai menyuruh Syama lewat. Tetapi Samuil berkata,
"Yang ini pun tidak dipilih ALLAH."
10.
Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di hadapan Samuil.
Tetapi kata Samuil kepada Isai, "Mereka semua tidak dipilih ALLAH."
11.
Tanya Samuil kepada Isai, "Inikah semua
anakmu?" Jawabnya, "Masih ada yang bungsu, tetapi ia sedang
menggembalakan kawanan kambing domba." Kata Samuil kepada Isai,
"Suruhlah orang menjemput dia, karena kita tidak akan duduk makan sebelum
ia datang kemari."
12.
Maka Isai menyuruh orang menjemput dia. Ia
kemerah-merahan, matanya indah, dan parasnya elok. Berfirmanlah ALLAH,
"Segeralah lantik dia, karena inilah dia."
9.1. Perbedaan apakah antara Daud dengan kakak-kakaknya di
mata ayahnya?
_____________________________________________________________________________
9.2. Jika masa kecilmu seperti Daud, bagaimana perasaanmu?
_____________________________________________________________________________
9.3. Daud dipilih Tuhan, berkali-kali mengalahkan musuh; apakah
hubungannya dengan masa kecilnya?
_____________________________________________________________________________
Kesimpulan
Pernah ada orang menceritakan kisah ini: Setelah seekor gajah kecil lahir,
ada orang yang mengikatnya pada sebatang kayu. Semakin hari gajah ini semakin besar,
menjadi seekor gajah besar, namun ia tetap terikat pada sebatang kayu,
sebenarnya ia mampu mencabut batang kayu ini, tanpa harus mengeluarkan tenaga
yang besar. Mengapa ia tetap tidak melepaskan diri dari kayu itu? Masalah utamanya
adalah hatinya! Sebetulnya, ketika kita memperhatikan status kita setelah
percaya Tuhan Isa, dengan janji dan kekuatan yang Tuhan berikan
pada kita, sudah pasti kita bisa menaklukkan belenggu masa kecil. Yang paling
penting adalah: kita rela berharap pada Tuhan Isa, bersandarkan pada kekuatanNya
mengalahkan semua rintangan dalam hati kita.
Tambahan
Chen Shen Ze yang
legendaris
Bertahun-tahun lampau, saat pertama kali berjumpa dengan Chen Shen Ce
adalah dalam acara makan siang Penginjilan di sebuah restoran di Kepulauan
HongKong. Sebelumnya saya tidak pernah mendengar kisahnya. Kesaksiannya waktu itu memberi saya kesan
yang amat mendalam. Ternyata Chen Shen Ze berasal dari latar
belakang yang sangat rumit, dari lingkungan yang kejam, ia berjuang untuk maju,
akhirnya pada hari ini ia menjadi seorang tokoh yang layak di pelajari oleh
banyak orang. Di suatu tahun, koran menulis Chen Shen Ze sebagai salah satu
dari sepuluh pemuda yang terkemuka, seterusnya sering mendengar beritanya di media
massa,
Chen Shen Ze telah menjadi tokoh terkemuka. Walaupun saya tidak terlalu kenal
dia, namun karena memiliki iman yang sama, saya turut bergembira oleh karenanya.
Akhir-akhir ini, tatkala kami bertemu, kami berbicara secara mendalam mengenai masa lalunya, iman
kepercayaannya dan kehidupannya saat ini, juga harapan serta cita-citanya ke
depan.
Jatuh ke lembah yang dalam, tidak mampu menyelamatkan
diri
Dia lahir di Guang Dong Tai Shan, tahun 1949 ke HongKong. Sejak kecil
tidak taat dan malas belajar, selalu merasa tinggal di rumah hidupnya
tidak bebas. Di usianya yang ke 13, karena dipukul orang, ia meninggalkan
rumah, bergabung dalam dunia preman. Alasannya karena ia merasa lebih aman.
Namun setelah ia bergabung, kenyataan adalah sebaliknya, dunia preman, tidak mementingkan
kebenaran, melainkan memakai kekuasaan untuk mengokohkan kedudukan pribadi.
Kekuasaan berarti menang dalam perkelahian. Karena itu, demi menyatakan
kekuasaannya, Chen Shen Ze, mati-matian berkelahi, akhirnya mendapatkan julukan
”tiga belas besar”. Sesaat ia merasa bangga. Di bawahnya ada 30 murid, namun semuanya ini
membawa pengaruh yang buruk. Ternyata di dunia preman, masih ada kekuatan lebih
besar di balik kekuatan yang ada, dan karena berkelahi, telah melukai banyak orang,
selalu takut kalau diserang. Kesenangan sementara berlalu begitu cepat, selanjutnya
yang ia alami adalah penderitaan dan kekosongan batin, sehingga membuat Chen
Shen Ze masuk dalam perangkap jurang yang dalam.
Masuk penjara yang gelap, menjadikan diri kelinci percobaan
Memasuki tahun ke dua di dunia preman, mulailah ia mencicipi morfin.
Ada beberapa hal yang menarik dia mencoba morfin: Rasa ingin tahu, melarikan
diri dari kenyataan, cukup nyali-cukup berwibawa. Kalau sedang sadar, merasa bersalah dan
menderita. Kalau sedang ketagihan, ingin isap lagi, bahkan makin menjadi-jadi. Dalam waktu bersamaan, jatuh
dalam perampokan, pelacuran,dll. Akhirnya ia dijebloskan dalam penjara.
Teringat di tahun 1968, pertama kali masuk penjara, terus menerus ingin
menangis, di penjara ia merenung kembali, sedemikian dalamnya ia jatuh,
akhirnya ia bertekad; keluar dari penjara pasti harus memulai kehidupan yang
baru.
Dalam penderitaan hebat, menjadi orang baru
Namun hari-hari menjelang ia dibebaskan dari penjara, ada belasan orang
datang menjemputnya. Ia kembali berkelahi, isap morfin, merampok, makin
menjadi-jadi, makin hari makin kurus, kesehatan makin memburuk. Sampai pada
tahun 1970, ia ditemukan dan dimasukkan ke Rumah Sakit, dirawat beberapa waktu,
meninggalkan bekas-bekas luka, dan luka-luka kulit bercampur baur dengan
luka-luka batin. Kali ini ia bertekad, setelah keluar Rumah sakit, pasti harus
berubah, menjadi manusia baru, namun setelah keluar dari Rumah sakit, bukan hanya
tidak berubah, malahan membawa pisau mencari musuh.
Dengan jelas ia ingat, ada satu kali ia lewat depan rumah sendiri,
ingin masuk melihat keluarga, tapi ada penghalang di hati, ia batalkan. Ia hanya
di luar pintu mencuri dengar suara obrolan mereka kemudian ia berpaling pergi. Kemudian,
di jalan ia bertemu kakaknya, kakaknya berkata: Papa-mama sudah bilang,
anggaplah tidak pernah melahirkan anak ini. Ia tahan menghadapi penderitaan dan
penolakan masyarakat, tapi tidak tahan dibuang oleh keluarga. Setelah mendengar
perkataan kakaknya ini, ia ingin bunuh diri, namun dalam hati tidak berani,
dalam keadaan demikian, ia mencari pengharapan dalam hidup.
September 1973, Chen Shen Ze menjadi penjaga di sebuah pegadaian morfin
di Kowloon,
bertemu lagi dengan seorang saudaranya
yang dulu, saudaranya
ini mengatakan ia telah berhasil bebas dari ikatan morfin, yaitu melalui Injil.
Dengan hati yang curiga, ia ikut ke Gereja. Bertemu dengan orang-orang pengikut
Isa yang berbeda latar belakang, namun mereka bahagia, inilah yang menarik dia
maju terus.
Mempromosikan kelepasan dari narkoba, memperoleh
kemuliaan khusus
Akhir Februari 1973, Chen Shen Ze menerima rehabilitasi melalui Injil,
dan bertobat, percaya Tuhan Isa. Dalam proses rehabilitasi itu, ia merasa
sangat menderita, berkali-kali ingin lari, namun sadar, inilah satu-satunya
jalan keluar. Melalui doa dan mengakui dosa, membuat hatinya nyaman, walaupun
penderitaan fisik belum bisa teratasi, tapi yakin sepenuhnya, asal imannya
teguh, maka ia akan beroleh damai lahir dan batin.
Sebulan kemudian, akhirnya ia berhasil bebas dari narkoba, sehat secara
jasmani dan rohani. Ia bertekad, berdasarkan pengalaman pribadinya, ia ingin
memberitakan Injil, untuk menolong banyak orang yang akan binasa. Ia mengabdi
selama 16 tahun di pusat rehabilitasi narkoba, menolong banyak domba sesat.
Pada tahun 1987, di Hongkong ia terpilih menjadi salah satu dari 16 tokoh pemuda
yang terkemuka, sehingga ia memberikan dorongan besar bagi banyak pemuda di
HongKong.
Setelah 17 tahun bebas dari narkoba, jujur ia mengakui bahwa di tahun ke
dua dan ketiga, saat menghadapi hal-hal tidak menyenangkan, ia ingin kembali ke
masa lalu, karena sudah banyak pengalaman. Namun ia tidak bisa bersalah terhadap
iman kepercayaannya dan teman-temannya, karena itu ia
bertekad pasti tidak akan mencicipi morfin lagi. Harapannya untuk
masa mendatang; melalui bisnis makanan yang ia kelola, ia ingin bertemu dengan
banyak orang yang membutuhkan bantuannya. Ia masih menjaga hubungan dengan banyak
mantan morfinis yang dulu ia pernah bantu, dan mendirikan pusat konseling teman
senasib, dan menjadi penasehatnya. Dalam dunia yang kacau ini,
banyak orang merasa hidupnya kosong, kurang rasa aman, namun dengan latar
belakang Chen Shen Ze yang begitu hebat, ditambah pengalaman-pengalaman pahit
masa lalu, ia bisa membantu mereka yang membutuhkan, membawa hasil yang baik.
Dengan penuh harapan, semoga cita-cita Chen Shen Ze dapat makin menjadi
kenyataan!
No comments:
Post a Comment