Thursday, December 25, 2025

Allah Yang Turun Ke dalam dunia

Ini adalah berita Natal untuk setiap kita di tahun 2025. Bagaimana kabar sukacita yang harus disampaikan di tengah situasi yang gelap dan sepertinya tidak ada harapan, bencana, perang, ekonomi yang semakin suram, moral manusia yang yang semakin rendah. Namun, kita bersyukur bahwa berita natal mengingatkan kita kepada suatu realita, bahwa ada kekekalan, sehingga sekali pun di dalam dunia ini kita merasa dan mengalami kegelapan, kita bisa berpengharapan yang lebih panjang dan pasti. Natal telah menghubungkan kesementaraan dengan kekekalan melalui kedatangan Yesus Kristus – Firman Yang menjadi manusia.

 Yohanes 1:1, 14

14. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

 

 

1.      Firman itu telah menjadi manusia

Firman itu telah menjadi manusia. Apa artinya? Dalam Yohanes 1:1 Firman itu adalah Allah. Jadi, dengan kata lain, Firman menjadi manusia adalah Allah yang menjadi manusia. Ini suatu hal yang luar biasa. Kok Allah bisa menjadi manusia? Mengapa Allah tidak bisa menjadi manusia? Bukankah Dia adalah Allah yang Maha Kuasa?

Jadi, hai manusia, para keturunan Adam, pertanyaannya bukanlah kok Allah bisa menjadi manusia, melainkan apakah Allah mau menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia? Pertanyaannya adalah mau tidaknya Allah mengambil tindakan untuk menurunkan posisinya yang tinggi ke dalam posisi yang rendah. Ini hal yang sulit. Karena, manusia maunya naik ke posisi lebih tinggi, lebih tinggi dan lebih tinggi, dan sebisanya mencapai yang tertinggi.

Hal ini tidak aneh. Karena, itu sudah menjadi suatu ciri, karakter dan DNA manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Hawa mau lebih tinggi, mau menjadi seperti Allah. Dan, keinginan ini menguasai hidup seluruh umat manusia. Bahkan, sampai mereka membuat agama-agama dengan segala cara untuk menjadikan diri seperti Allah, disembah dan dipuja. Dalam dunia ini, berdasarkan data dari Google, ada 4.000 – 10.000 agama/kepercayaan di dunia. Semua agama ini mencoba naik ke atas mencari Allah, mencari kebenaran, mencari yang tertinggi. Apakah mungkin yang rendah menemukan yang tinggi? Apakah mungkin manusia yang berdosa dan sesat mampu dengan usahanya mencapai Allah? Seperti seorang yang jatuh ke dalam lumpur, dia hanya bisa diselamatkan kalau ada orang di atasnya yang mengulurkan tangan atau tali untuk menariknya naik ke atas.

Hanya di dalam Yesus Kristus, Allah turun ke dunia untuk menyelamatkan manusia. Dan, Natal telah memberikan kepada kita berita sukacita itu, bahwa Allah mau turun ke dalam dunia, berproses seperti manusia, lahir sebagai bayi yang lemah, bertumbuh menjadi dewasa, melayani umat manusia, dan mati di atas kayu salib untuk menyelamatkan manusia.

Filipi 2:5-8

5. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

6. yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

7. melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Dapat dikatakan bahwa, selama hidup Tuhan Yesus di dalam dunia dari lahir sampai mati, turun terus. Pertama, dari Allah menjadi manusia, di dalam keluarga yang sederhana anak tukang kayu, dihina, diludahi, sampai mati di atas kayu salib, suatu cara mati yang paling hina, paling terkutuk dan paling menunjukkan kegagalan hidup seorang manusia.

Namun bersyukur dalam ayat 9 dikatakan bahwa Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama. Namun, di dalam kekekalan Allah meninggikan Dia, memuliakanNya.

Yohanes 1:18 mengatakan Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah, namun Kristus telah datang untuk menyatakan DiriNya.

Ini adalah kabar baik, kabar baik untuk seluruh umat manusia. Jangan berlaku bodoh lagi, jangan mengandalkan diri, jangan mencari-cari jalan sendiri lagi, itu sangat melelahkan dan sia-sia. Yesus telah datang ke dalam dunia. Allah telah lahir dalam dunia. Allah telah lahir di dalam palungan. Tempat yang begitu kotor dan bau. Seperti hati kita, seperti jiwa kita, seperti hidup kita yang kita coba sembunyikan di hadapan orang-orang. Dia mau masuk ke dalam palungan hati kita, Dia mau membersihkan hati kita, Dia mau menerima kita, Dia mau menguduskan kita dengan darahNya.

Maukah hatimu disucikan olehNya?

 

2.      Diam di antara kita. Natal juga memperlihatkan bahwa Allah mau tinggal di antara kita. Mengapa Kristus harus tinggal di tengah manusia? Supaya kita melihat kemuliaanNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Apa artinya ini? Allah tidak hanya menghendaki manusia diselamatkan dari dosa oleh kedatanganNya, namun Dia juga mau supaya murid-muridNya menyaksikan kehidupanNya sebagai Anak Tunggal Bapa, yaitu bagaimana Dia penuh kasih karunia dan kebenaran. Ini memiliki 2 sisi: (1) Kehidupan Yesus di tengah-tengah umat manusia membawa dan menyalurkan kasih karunia dan menegakkan kebenaran Allah untuk bisa dilihat, dirasakan dan dinikmati oleh seluruh umat manusia (secara umum), dan (2) Kehidupan Yesus di tengah-tengah umat manusia memberikan contoh dan teladan kepada para muridNya (secara internal) untuk secara nyata meniruNya, tidak hanya teori, tidak hanya kata-kata, tetapi melalui perbuatan, perkataan, tindakan, keputusan dan cara hidupNya yang nyata. Dengan demikian, maka terang Tuhan Yesus menjadi nyata kepada dunia yang dalam kegelapan ayat 5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

Di tengah masyarakat yang tidak ada lagi panutan dan teladan, kebenaran yang disampaikan oleh para pemimpin hanyalah teori, dan berubah-ubah sesuai dengan kepentingannya. Kebenaran, keadilan, kasih dll begitu membingungkan. Anak-anak, remaja, pemuda, pasutri tidak tahu bagaimana menjalani kekanak-kanakkan, keremajaan, kepemudaan, pacaran, memulai rumah tangga dll. Pesan natal dan teladan dari Tuhan Yesus ini kiranya sampai kepada hati setiap orang percaya untuk berani hidup di tengah masyarakat dengan tujuan (1) menyalurkan kasih karunia dan kebenaran Allah (secara umum) dan (2) menjadi teladan bagi orang-orang percaya lain (secara internal) bagaimana menyalurkan kasih karunia dan menegakkan kebenaran Allah. Ini adalah pemuridan. Ini adalah pelipatgandaan. Dan, ini adalah tradisi dan budaya natal yang harus diteruskan oleh semua orang percaya. Supaya cahaya Kristus bisa terus bersinar dan semakin terang.

 

Mari kita berdoa:

Tuhan Yesus, terima kasih telah datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan kami, terima kasih telah berkenan hidup di tengah-tengah kami, menyalurkan kasih karunia dan kebenaranMu, dan memberi teladan hidup yang nyata kepada kami. Tolonglah kami untuk meneladaniMu supaya bangsa-bangsa bisa menyaksikan kasih karunia dan kebenaranMu secara nyata. Terima kasih Tuhan Yesus, di dalam namaMu kami berdoa. Amin.

No comments: