Ini adalah berita
Natal untuk setiap kita di tahun 2025. Bagaimana kabar sukacita yang harus
disampaikan di tengah situasi yang gelap dan sepertinya tidak ada harapan,
bencana, perang, ekonomi yang semakin suram, moral manusia yang yang semakin
rendah. Namun, kita bersyukur bahwa berita natal mengingatkan kita kepada suatu
realita, bahwa ada kekekalan, sehingga sekali pun di dalam dunia ini kita
merasa dan mengalami kegelapan, kita bisa berpengharapan yang lebih panjang dan
pasti. Natal telah menghubungkan kesementaraan dengan kekekalan melalui
kedatangan Yesus Kristus – Firman Yang menjadi manusia.
Yohanes 1:1, 14
14. Firman itu
telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah
melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai
Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu
bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1. Firman itu
telah menjadi manusia
Firman
itu telah menjadi manusia. Apa artinya? Dalam Yohanes 1:1 Firman itu adalah
Allah. Jadi, dengan kata lain, Firman menjadi manusia adalah Allah yang menjadi
manusia. Ini suatu hal yang luar biasa. Kok Allah bisa menjadi manusia? Mengapa
Allah tidak bisa menjadi manusia? Bukankah Dia adalah Allah yang Maha Kuasa?
Jadi,
hai manusia, para keturunan Adam, pertanyaannya bukanlah kok Allah bisa menjadi
manusia, melainkan apakah Allah mau menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan
manusia? Pertanyaannya adalah mau tidaknya Allah mengambil tindakan untuk
menurunkan posisinya yang tinggi ke dalam posisi yang rendah. Ini hal yang
sulit. Karena, manusia maunya naik ke posisi lebih tinggi, lebih tinggi dan
lebih tinggi, dan sebisanya mencapai yang tertinggi.
Hal
ini tidak aneh. Karena, itu sudah menjadi suatu ciri, karakter dan DNA manusia
yang telah jatuh ke dalam dosa. Hawa mau lebih tinggi, mau menjadi seperti
Allah. Dan, keinginan ini menguasai hidup seluruh umat manusia. Bahkan, sampai
mereka membuat agama-agama dengan segala cara untuk menjadikan diri seperti
Allah, disembah dan dipuja. Dalam dunia ini, berdasarkan data dari Google, ada
4.000 – 10.000 agama/kepercayaan di dunia. Semua agama ini mencoba naik ke atas
mencari Allah, mencari kebenaran, mencari yang tertinggi. Apakah mungkin yang
rendah menemukan yang tinggi? Apakah mungkin manusia yang berdosa dan sesat
mampu dengan usahanya mencapai Allah? Seperti seorang yang jatuh ke dalam
lumpur, dia hanya bisa diselamatkan kalau ada orang di atasnya yang mengulurkan
tangan atau tali untuk menariknya naik ke atas.
Hanya
di dalam Yesus Kristus, Allah turun ke dunia untuk menyelamatkan manusia. Dan, Natal
telah memberikan kepada kita berita sukacita itu, bahwa Allah mau turun
ke dalam dunia, berproses seperti manusia, lahir sebagai bayi yang lemah, bertumbuh
menjadi dewasa, melayani umat manusia, dan mati di atas kayu salib untuk menyelamatkan
manusia.
Filipi
2:5-8
5.
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang
terdapat juga dalam Kristus Yesus,
6.
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu
sebagai milik yang harus dipertahankan,
7.
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang
hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
8.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Dapat
dikatakan bahwa, selama hidup Tuhan Yesus di dalam dunia dari lahir sampai
mati, turun terus. Pertama, dari Allah menjadi manusia, di dalam keluarga yang
sederhana anak tukang kayu, dihina, diludahi, sampai mati di atas kayu salib,
suatu cara mati yang paling hina, paling terkutuk dan paling menunjukkan kegagalan
hidup seorang manusia.
Namun
bersyukur dalam ayat 9 dikatakan bahwa Itulah sebabnya Allah sangat
meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama. Namun,
di dalam kekekalan Allah meninggikan Dia, memuliakanNya.
Yohanes
1:18 mengatakan Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak
Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. Tidak
seorang pun yang pernah melihat Allah, namun Kristus telah datang untuk
menyatakan DiriNya.
Ini adalah
kabar baik, kabar baik untuk seluruh umat manusia. Jangan berlaku bodoh lagi,
jangan mengandalkan diri, jangan mencari-cari jalan sendiri lagi, itu sangat
melelahkan dan sia-sia. Yesus telah datang ke dalam dunia. Allah telah lahir
dalam dunia. Allah telah lahir di dalam palungan. Tempat yang begitu kotor dan
bau. Seperti hati kita, seperti jiwa kita, seperti hidup kita yang kita coba
sembunyikan di hadapan orang-orang. Dia mau masuk ke dalam palungan hati kita,
Dia mau membersihkan hati kita, Dia mau menerima kita, Dia mau menguduskan kita
dengan darahNya.
Maukah
hatimu disucikan olehNya?
2. Diam di antara
kita. Natal juga memperlihatkan bahwa Allah mau tinggal di antara kita. Mengapa
Kristus harus tinggal di tengah manusia? Supaya kita melihat kemuliaanNya sebagai
Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Apa artinya ini? Allah
tidak hanya menghendaki manusia diselamatkan dari dosa oleh kedatanganNya,
namun Dia juga mau supaya murid-muridNya menyaksikan kehidupanNya sebagai Anak
Tunggal Bapa, yaitu bagaimana Dia penuh kasih karunia dan kebenaran. Ini
memiliki 2 sisi: (1) Kehidupan Yesus di tengah-tengah umat manusia membawa dan
menyalurkan kasih karunia dan menegakkan kebenaran Allah untuk bisa dilihat,
dirasakan dan dinikmati oleh seluruh umat manusia (secara umum), dan (2)
Kehidupan Yesus di tengah-tengah umat manusia memberikan contoh dan teladan
kepada para muridNya (secara internal) untuk secara nyata meniruNya, tidak hanya
teori, tidak hanya kata-kata, tetapi melalui perbuatan, perkataan, tindakan,
keputusan dan cara hidupNya yang nyata. Dengan demikian, maka terang Tuhan
Yesus menjadi nyata kepada dunia yang dalam kegelapan ayat 5 Terang itu
bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
Di
tengah masyarakat yang tidak ada lagi panutan dan teladan, kebenaran yang
disampaikan oleh para pemimpin hanyalah teori, dan berubah-ubah sesuai dengan
kepentingannya. Kebenaran, keadilan, kasih dll begitu membingungkan. Anak-anak,
remaja, pemuda, pasutri tidak tahu bagaimana menjalani kekanak-kanakkan,
keremajaan, kepemudaan, pacaran, memulai rumah tangga dll. Pesan natal dan
teladan dari Tuhan Yesus ini kiranya sampai kepada hati setiap orang percaya
untuk berani hidup di tengah masyarakat dengan tujuan (1) menyalurkan kasih
karunia dan kebenaran Allah (secara umum) dan (2) menjadi teladan bagi
orang-orang percaya lain (secara internal) bagaimana menyalurkan kasih karunia
dan menegakkan kebenaran Allah. Ini adalah pemuridan. Ini adalah pelipatgandaan.
Dan, ini adalah tradisi dan budaya natal yang harus diteruskan oleh semua orang
percaya. Supaya cahaya Kristus bisa terus bersinar dan semakin terang.
Mari
kita berdoa:
Tuhan
Yesus, terima kasih telah datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan kami,
terima kasih telah berkenan hidup di tengah-tengah kami, menyalurkan kasih
karunia dan kebenaranMu, dan memberi teladan hidup yang nyata kepada kami.
Tolonglah kami untuk meneladaniMu supaya bangsa-bangsa bisa menyaksikan kasih
karunia dan kebenaranMu secara nyata. Terima kasih Tuhan Yesus, di dalam namaMu
kami berdoa. Amin.