Resources

Thursday, May 16, 2024

The Soul of The Firm - Sebuah Catatan Pendahuluan



The Soul of The Firm by Bill Pollard

 


Bill Pollard bergabung dengan ServiceMaster pada tahun 1977 dan telah menjabat tidak hanya sekali tetapi dua kali sebagai Chief Executive Officer. Beliau juga menjabat sebagai Ketua Dewan Direksi sejak tahun 1990 hingga April 2002 dan saat ini menjabat sebagai penasihat Perusahaan.

Selama kepemimpinannya di Perusahaan, ServiceMaster diakui oleh majalah Fortune sebagai perusahaan jasa #1 di antara Fortune 500 dan juga termasuk sebagai salah satu perusahaan yang paling dikagumi. Selama periode ini, ServiceMaster juga diidentifikasi sebagai “bintang masa depan” oleh The Wall Street Journal dan diakui oleh Financial Times sebagai salah satu perusahaan paling dihormati di dunia. Perusahaan juga mencapai kepemimpinan pasar di setiap pasarnya dan pertumbuhan substansial dalam nilai pemegang saham.

 

Selain pekerjaannya di ServiceMaster, Bill pernah menjabat sebagai direktur Herman Miller, Inc. dan juga di sejumlah organisasi pendidikan, keagamaan, dan nirlaba, termasuk Central DuPage Health, Wheaton College, The Drucker Institute, dan Asosiasi Penginjilan Billy Graham.

 

Pengalaman bergabung dengan ServiceMaster

C. William Pollard sebelumnya adalah seorang pengacara, kemudian bergabung dengan ServiceMaster sebagai eksekutif senior. Beliau menceritakan bagaimana beliau ditharuskan untuk memulai kariernya dengan bekerja sebagai petugas kebersihan di Rumah Sakit. Hal ini memberikan Pelajaran yang sangat mendalam tentang  kepemimpinan yang melayani, belajar tentang manusia, belajar perasaan dan emosi para pekerja garis depan.

Selanjutnya kami melakukan hal yang sama setahun sekali yang kami namakan “hari melayani” yaitu hari di mana semua eksekutif turun untuk melayani customer di garis depan, hal ini membuat kami terhubung dengan kenyataan

 

Kami yakin bahwa:

Manusia menyediakan kehidupan, vitalitas, hati nurani dan jiwa Perusahaan.

 

Beberapa tokoh memberi pendapat tentang ServiceMaster.

 

Peter Drucker – the father of modern-day management

“we (they) are also a firm that “has made a business of the training and developing of people”

Kami juga Perusahaan yang berbisnis dalam bidang pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia.

 

Jim Heskett of Harvard Business School

Has broken the cycle of failure and has basically reeingineered jobs, provide training to people, and attempted to deliver a level of self-seteem that many workers have never had in the past.

Kami adalah Perusahaan yang telah memutus siklus kegagalan dan pada dasarnya merekayasa ulang pekerjaan, memberi pelatihan kepada Masyarakat dan berusaha untuk memberikan tingkat harga diri yang belum pernah dimiliki banyak pekerja di masa lalu.

Service Master memiliki lebih dari 200.000 karyawan, lebih dari 5juta pelanggan di 30 negara. Bursa Efek NY lebih dr 50.000 pemegang saham. Nilai lebih dr 3 milyar USD. Dengan merk dagang Service Master, Trugreen, Chemlawn, Terminix, Merry Maids dan American Home Shield.

 

Buku ini bukan sekedar buku tentang cara menghasilkan uang atau buku kepemimpinan tetapi buku tentang manusia dan pekerjaan mereka. Ini tentang orang-orang yang membentuk jiwa Perusahaan.

 

Pertanyaan yang jarang dipertanyakan oleh Perusahaan adalah: Apakah tuntutan Perusahaan untuk menghasilkan keuntungan konsisten dengan perkembangan manusia?

Di Service Master, tugas kami adalah melatih dan memotivasi orang untuk melayani sehingga mereka akan melakukan pekerjaan lebih efektif, menjadi lebih produktif dalam pekerjaan mereka dan bahkan menjadi orang yang lebih baik.

Uang itu seperti pupuk kendang. Semakin banyak Anda menumpuk, baunya tidak akan lebih enak. Jika kita hanya berfokus pada keuntungan, kita akan menjadi Perusahaan yang gagal memelihara jiwanya.

Money is like manure. It doesn’t smell any better the more you pile it up. If we focused exclusively on profit, we would be a firm that had failed to nurture its soul.

 

Tujuan Perusahaan kami terukir di lobby kantor pusat kami, yaitu:

Menghormati Tuhan dalam segala yang kita lakukan. To honor God in all we do

Membantu orang berkembang. To help people develop

Mengejar keunggulan. To pursue excellence

Bertumbuh dalam keuntungan. To grow profitably

 

Ini adalah seperangkat prinsip hidup yang memungkinkan kita menghadapi kesulitan dan kegagalan. Ini menjadi acuan, alasan dan harapan atas segalanya.

 

Bahasa Tuhan ini membuat orang tertarik dan bertanya-tanya. Service Master adalah kendaraan untuk pekerjaan Tuhan. Lagipula mendapat untung dalam bisnis bukanlah suatu dosa.

Keuntungan adalah sarana yang Tuhan beri untuk digunakan dan diinvestasikan, bukan untuk disembah. Keuntungan adalah ukuran sah atas usaha kita. Dan menjadi kelangsungan hidup pribadi, keluarga maupun organisasi.

 

Apa pun titik awalnya, prinsip yang bisa dipegang semua orang adalah martabat dan nilai setiap orang – setiap pekerja.

Regardless of your starting point, the principle that can be embraced by all is the dignity and worth of every person – every  worker.

 

Tantangan saya sehari-hari bukan hanya berbicara tentang iman saya, tapi untuk menghayati iman saya dengan cara saya mengenali dan memperlakukan orang lain, termasuk mereka yang tidak sependapat dengan saya atau keyakinan saya. Seperti yang diungkapkan langsung oleh pendiri kami, Marion Wade, jika saya tidak menjalaninya, saya tidak percaya

 

Karyawan bisa melihat perkembangan Perusahaan sejalan dengan perkembangan dirinya.

 

Pelajaran yang diperoleh Bill Pollard:

1) untuk menghargai setiap orang sebagai individu dengan keterampilan dan bakat unik;

(2) mengenali manfaat dan realitas keberagaman;

(3) untuk memanfaatkan kekuatan tujuan bersama;

(4) merayakan pekerjaan, produktivitas, dan keuntungan;

(5) mendorong pemberdayaan, kepemilikan, dan akuntabilitas;

(6) menyadari bahwa pembelajaran adalah pengalaman seumur hidup;

(7) menuntut kepemimpinan, pelayanan dengan memberi contoh; dan

(8) menerima dan mengembangkan kemampuan orang biasa serta mengharapkan kinerja yang luar biasa.

 

Perkembangan Service Master saat ini bisa dilihat di website mereka: https://www.servicemaster.com/


Sekian dulu sharing saya. Semoga bermanfaat.

Monday, May 13, 2024

Apakah engkau mengasihi Aku?

 

Yohanes 21:15-19

15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."

19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

 

Setelah memberi para murid sarapan, Tuhan Yesus berbicara secara khusus kepada Petrus. Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini? Ini adalah perkataan Petrus bahwa sekalipun murid-murid lain meninggalkan Yesus, dia akan tetap mengikutiNya. Petrus menjawab Benar, Tuhan Engkau tahu bahwa aku mengasihi engkau. Yesus menjawab, gembalakanlah domba-dombaKu. Kedua kali Tuhan Yesus menanyakan hal yang sama, apakah engkau mengasihi Aku? Jawaban Petrus tetap sama, Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau. Kata Petrus kepadanya, gembalakanlah domba-dombaKu Ketiga kalinya Yesus bertanya hal yang sama kepada Petrus, apakah engkau mengasihi aku? Petrus dengan sedih hati menjawab, Tuhan Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau. Yesus menjawab: gembalakanlah domba-dombaKu.

 

1.       Ini adalah suatu percakapan pribadi Tuhan Yesus dengan muridNya Petrus. Mengapa Tuhan Yesus harus berbicara dengan Petrus? Karena Petrus pernah berjanji mau setia dengan Tuhan Yesus namun akhirnya dia menyangkal Dia. Petrus sangat menyesal. Tuhan Yesus melihat penyesalannya, Tuhan Yesus menginisiatif untuk memulihkan dia dari penyesalannya, dan dari hubungan yang kaku.

2.       Tuhan Yesus mulai dengan pertanyaan dengan perbandingkan kasih Petrus dengan murid-murid yang lain, seperti gegabahnya Petrus yang mengatakan bahwa dia mengasihi Tuhan lebih dari pada yang lain. Apakah Petrus mengasihi Yesus? Ya, Petrus sangat percaya bahwa Tuhan Yesus tahu kalau dia mengasihiNya. Namun, pertanyaan 3x menggambarkan keterbatasan Petrus dalam mengasihi Tuhan. Kasihnya kepada Tuhan bisa dibatasi oleh ketakutannya kepada orang-orang atau pemerintah. Ini yang perlu disadari oleh Petrus.

3.       Tiga kali Tuhan Yesus memerintahkan untuk menggembalakan domba-dombaNya. Kasih kepada Tuhan Yesus harus diwujudkan dalam pelayanan dan penggembalaan. Kasih kepada Tuhan Yesus tidak membuat orang menjadi diam dan tidak melakukan apa-apa. Gembalakan domba-domba haruslah dilakukan dengan rasa kasih kepada Tuhan Yesus. Kasih manusia tidak akan mampu untuk menggembalakan dengan baik.