Resources

Wednesday, March 29, 2023

Menelusuri Jalan Salib - Bersihkan Hati

 Menelusuri Jalan Salib - Bersihkan Hati

 

            Saat ini para pengikut Isa Almasih sedang mempersiapkan diri untuk memperingati hari kematian Tuhan Isa Almasih (Jumat Agung) dan hari kebangkitanNya (Paskah). Kedua peringatan ini adalah dua peringatan yang sangat penting dalam kehidupan mengikut Tuhan Isa, karena lewat kedua peristiwa ini, janji keselamatan Allah tergenapi. Isa Almasih, bertindak sebagai Sang Domba Allah - Lalu Yahya berkata, "Lihatlah, Anak Domba Allah yang mengangkat dosa dunia (Yoh. 1:29) sekaligus sebagai Sang Imam Besar - Jadi, karena bagi kita ada seorang Imam Besar Agung yang telah melintasi semua langit, yaitu Isa, Sang Anak yang datang dari Allah, maka hendaklah kita tetap berpegang pada ikrar kita. Lagi pula, Imam Besar kita itu bukanlah Imam Besar yang tidak dapat merasakan kelemahan kita. Dalam segala hal Ia telah dihadapkan pada cobaan, sama seperti kita, tetapi Ia tidak berbuat dosa (Ibr. 4:14-15) yang tidak bercacat cela, menyerahkan DiriNya sebagai korban penebusan dosa bagi umat manusia. Karena Kitab Suci telah menetapkan bahwa – Menurut hukum Taurat, hampir segala hal disucikan dengan menggunakan darah. Tidak ada pengampunan jika tidak ada penumpahan darah (Ibr. 9:22).

             Bagaimana kita mempersiapkan diri untuk memperingati hari kematian dan hari kebangkitanNya? Jalan Salib adalah suatu jalan penderitaan dan kesengsaraan. Namun, peristiwa ini juga menjadi peristiwa yang menggambarkan kenyataan hidup di dunia ini, atau pernah disebut sebagai panggung kehidupan manusia. Siapa yang tidak pernah mengalami ketidakadilan, pengkhianatan, dipermainkan, dll?

            Oleh sebab itu, biarlah kita mempersiapkan diri memperingati hari kematian Tuhan Isa dengan bersama Dia “menelusuri jalan salib dan membersihkan hati”. Segala kesengsaraan yang dialami Tuhan Isa telah Dia jalani, dan telah Dia jalani dan pakukan di atas kayu Salib, dengan menyerukan doa,” Ya Bapa, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan” Kalau Tuhan Isa telah menjalani segala penderitaan, memakukannya dan telah memohon pengampunan bagi mereka yang menganiayaNya, apa hak kita untuk menyimpannya, menikmati perasaan-perasaan itu dan membiarkannya menghambat dan merusak karakter dan pertumbuhan iman kita?

            Kiranya Tuhan tolong kita untuk berani mengambil jalan Salib, yaitu jalan kesengsaraan yang pernah kita alami dalam hidup kita, berani menghadapi perasaan kita, kekecewaan kita, kepahitan hati kita yang menyebabkan kehangatan hati, kepekaan hati kita menjadi tidak berfungsi. Yang pada akhirnya menyebabkan kerohanian kita hanya bisa berhenti bertumbuh di titik tertentu saja.

            Kalau Anda berani menghadapi jalan salib dalam diri Anda sendiri, berikut ada beberapa peristiwa yang Tuhan Isa alami dalam perjalanan SalibNya yang tercatat dalam Lukas 22-23. Kiranya kita bisa berjalan bersama Tuhan Isa melewati kepahitan tersebut dan menang! Bangkit menjadi orang baru.

            Pengalaman/perasaan yang dialami, yang ingin dibersihkan:

1.     Penolakan oleh lingkungan

2.     Tidak dimengerti oleh orang-orang

3.     Dikhianati oleh orang dekat: orang tua, sahabat, pacar, suami, dll.

4.     Tidak dianggap/diremehkan oleh orang dekat

5.     Tidak dikehendaki kehadirannya

6.     Tidak diakui/disangkali sebagai anak/istri/teman/saudara

7.     Diolok-olok

8.     Dipukul

9.     Disuruh melakukan sesuatu yang memalukan di depan umum

10.  Ditekan oleh orang yang lebih berkuasa

11.  Dituduh dengan berita bohong

12.  Diperlakukan tidak adil

13.  Dicemari nama baik

14.  Dipermainkan


Langkah-langkah yang mau dilakukan:

1.   

  1.   Ingat siapa dan apa yang dilakukan (walaupun banyak, satu-satu didoakan)
  2. Akui dan mohon pengampunan Tuhan kalau kita pernah sakit hati, dendam, dll.
  3. Ingat peristiwa perjalanan Salib Tuhan Isa, apa yang dialamiNya, berjalan bersama Dia melewati penderitaan ini. Biarkan Dia menghibur, bahwa Dia mengerti, Dia pernah mengalami sehingga Anda tidak sendirian, dan berjalanlah melewati kesengsaraan perasaan itu bersama Tuhan Isa.

Lagi pula, Imam Besar kita itu bukanlah Imam Besar yang tidak dapat merasakan kelemahan kita. Dalam segala hal Ia telah dihadapkan pada cobaan, sama seperti kita, tetapi Ia tidak berbuat dosa (Ibrani 4:15)

  1. 4.  Bangkit, dan minta kekuatan Tuhan untuk bisa mengampuni orang itu dengan menyebut namanya. Terus lakukan hal ini.

Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, maka Bapamu yang di surga akan mengampuni kesalahanmu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni kesalahan orang, maka Bapamu tidak akan mengampuni kesalahanmu juga." Matius 6:14-15.

  1. 5.     Berdoa memohon berkat bagi orang itu. Kalau dia belum kenal Tuhan, supaya dia bisa kenal Tuhan.

Mintalah berkah dari Allah untuk orang yang mengutuk kamu dan berdoalah bagi orang yang menganiaya kamu. Lukas 6:28

Selamat mempersiapkan diri memperingati Kesengsaraan dan KematianNya. Tuhan Isa memberkati, 

No comments:

Post a Comment