9. Konsep Nilai Tentang Pekerjaan (Guru)

 Pegangan untuk Pemimpin

 

Pelajaran 9

 

Konsep Nilai Seorang  Murid Tentang Pekerjaan

 

Pertanyaan Pengantar

 

1       Pada umumnya manusia bekerja untuk apa?

Pertanyaan ini murni untuk mencairkan suasana. Pemimpin tidak perlu membenarkan atau menyalahkan jawaban anggotanya. Pemimpin sedapat mungkin mendorong anggotanya untuk sharing pandangan mereka, karena ini adalah kesempatan yang paling baik untuk pemimpin bisa mengerti anggotanya.

 

Secara umum, pendapat sebagian orang termasuk di bawah ini:

(1.1)       Demi uang, melewati kehidupan yang kaya raya

Sangat mudah, karena pekerjaan, seseorang mengabaikan kehidupan yang seimbang, hubungan dengan Tuhan dan keluarga. Dan lebih mementingkan kenaikan gaji, jabatan, dan membandingkan diri dengan orang lain.

(1.2)       Menyatakan diri berguna

Saat semuanya lancar akan merasa senang, tetapi saat mengalami kegagalan akan merasa terpuruk, karena kita membangun harga diri di atas bagaimana orang melihat kita.

(1.3)       Tak berdaya, karena harus merawat anak isteri.

Tujuan (tidak punya tujuan) ini mudah membuat orang merasa kosong/depresi.

(1.4)       Minat

Tujuan ini agak sehat, membuat orang bebas mengekspresikan diri, dan dengan senang hati bekerja melebihi waktu.

(1.5)       Mengembangkan diri, mencapai keberhasilan

Orang-orang ini bisa ”habis-habisan” dalam pekerjaan mereka. Tapi hati-hati supaya tidak mengabaikan keseimbangan hidup, dan demi hasil yang baik mengorbankan hubungan antar manusia serta menjauhkan diri dari Tuhan.

(1.6)       Mengabdi masyarakat

Orang yang punya tujuan ini juga bisa merasa puas dan menikmati pekerjaannya. Mereka lebih bisa inisiatif, tidak bermasalah dalam hal memperhatikan dan melayani orang lain, jarang membandingkan diri dengan keberhasilan orang lain.

(1.7)       Tidak tahu

Ini adalah golongan orang yang bingung-bingung. Orang yang hanya bekerja berdasarkan peraturan. Mereka kurang inisiatif, mudah merasa depresi atau kosong.

(1.8)       Tujuan lain

 

Tolong sebutkan berdasarkan urutan prioritas, apa tujuan anda bekerja?

Ini kesempatan anggota untuk sharing

 

Dari sini terlihat, bahwa tujuan bekerja tidak dapat dipisahkan hubungannya dengan apakah kita bisa menikmati pekerjaan kita, membangun hidup kita, dll. Terhadap orang yang memiliki rasa takut dan tekanan terhadap pekerjaannya, pemimpin harus segera menghentikan sharing dan berdoa untuknya.

 

 

 

2       Menurut Anda, tujuan kerja diatas bisa membawa akibat apa?

  • Tekanan
  • Suntuk
  • Perasaan gagal
  • Kepuasan
  • Gembira
  • Pertumbuhan
  • Kesempatan untuk menyaksikan Tuhan
  • Hidup yang kelimpahan
  • Lain-lain

Orang yang mempunyai tujuan kerja yang tidak sehat pasti akan membawa pengaruh buruk pada dirinya, tujuan kerja yang sehat pasti membawa rasa puas dan sukacita.

 

3       Sebelum dan sesudah anda percaya Tuhan, apakah ada perbedaan konsep tentang pekerjaan? Kalau ada, di mana perbedaannya?

Ini adalah pertanyaan untuk kesaksian. Pemimpin boleh mendorong anggotanya yang telah berubah konsepnya tentang pekerjaan untuk sharing, dan sharing bagaimana perubahan ini mempengaruhi perasaan mereka.

 

Pemahaman Alkitab

 

4       Bacalah ayat-ayat dibawah ini, apakah tujuan murid-murid bekerja?

Dalam bagian ini, para anggota boleh mendiskusikan di antara mereka apa arti dari ayat-ayat yang mereka baca. Setelah itu baru diberikan penjelasan.

4.1.  Dalam Kejadian 1:26-28, apakah tujuan kita bekerja? Apakah bekerja merupakan hukuman Tuhan terhadap manusia, mengapa?

Kejadian 1:26-27 : Berfirmanlah Allah,”Kami hendak menjadikan manusia menurut citra Kami, sebagai cerminan Kami. Mereka akan berkuasa atas ikan-ikan di laut, atas burung-burung di udara, atas ternak, atas seluruh bumi, dan atas semua binatang melata yang merayap di bumi.” 27. Maka Allah menciptakan manusia menurut citraNya. Menurut citraNya, Allah menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan. 28. Allah memberkahi mereka, dan Allah berfirman kepada mereka,”Beranakcuculah dan bertambah banyak. Penuhilah bumi dan taklukkanlah itu. Berkuasalah atas ikan-ikan di laut, atas burung-burung di udara, dan atas semua binatang yang merayap di bumi.”

Salah satu tujuan bekerja adalah supaya kita baik-baik mengelola dan mengatur alam semesta yang diberikan Allah kepada kita. Sebelum manusia jatuh ke dalam dosa, Allah telah memberikan pekerjaan kepada kita. Pekerjaan, bukan akibat dari kejatuhan manusia ke dalam dosa, tetapi setelah manusia jatuh ke dalam dosa, saat melakukan pekerjaan manusia mengalami jerih lelah dan menderita.

 

I Korintus 4:1-2 memberitahukan kita, seharusnya dengan sikap apa kita mengelola apa yang telah Tuhan titipkan kepada kita?

I Korintus 4:1-2 : Hendaklah setiap orang memandang kami sebagai hamba-hamba Al Masih. Kepada kami dipercayakan segala rahasia Allah. 2. Jika kepada seseorang dipercayakan sesuatu yang sangat penting, ia wajib tetap setia.

Saat bekerja, Allah mau kita setia dan sekuat tenaga.

 

4.2.  Pengkhotbah 5:19, apakah tujuan lain dari bekerja?

Pengkhotbah 5:19 : Demikian juga setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda serta kuasa untuk menikmatinya, hendaklah mereka menerima bagiannya dan bersukacita dalam jerih lelahnya – itu adalah karunia Allah.

Allah juga senang kalau manusia bisa terpenuhi kebutuhannya dengan pekerjaannya, menikmati hasil dari jerih lelahnya dan kenyang/puas.

            

4.3.  Pengkhotbah 3:10 menyebutkan, apakah tujuan dari bekerja?

Pengkhotbah 3:10 : Aku sudah melihat pekerjaan yang dikaruniakan Allah kepada bani Adam untuk digeluti.

Pekerjaan juga membuat orang bertumbuh, sabar, taat, dibentuk melalui kerjasama dengan orang lain sampai berubah menjadi lebih matang. Lewat pekerjaan, kita tidak sendirian dalam melatih kemampuan kita. Kita mengembangkan bakat kita lebih baik lagi, juga bisa melatih seni berhubungan dengan orang lain.

            

4.4.  I Korintus 10:31, hal apakah yang perlu kita perhatikan?

I Korintus 10:31 : Apabila kamu makan, apabila kamu minum, atau apabila kamu melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya demi kemuliaan Allah.

Allah mau kita menjadi saksi yang baik dalam pekerjaan kita, menjadi contoh yang baik, sehingga orang yang belum percaya juga bisa memuji kita. Mereka senang untuk bekerjasama dengan kita, sehingga kita bisa memuliakan namaNya.

            

4.5.  2 Korintus 9:8, 10-11 memberitahukan kita, seharusnya apa tujuan kita bekerja?

II Korintus 9:8-11: 8. Allah berkuasa melimpahkan segala anugerah-Nya ke atas kamu supaya kamu selalu dapat mencukupi segala kebutuhanmu sendiri, bahkan berkelimpahan untuk melakukan segala perbuatan baik. 9. Seperti telah tertulis, “Ia membagi-bagikan, Ia memberi kepada orang miskin. Apa yang benar, yang berasal dari Allah, tetap ada sampai selama-lamanya.” 10. Tuhanlah yang menyediakan benih bagi penabur dan roti untuk dimakan. Ia jugalah yang akan menyediakan benih bagimu untuk ditabur dan melipatgandakannya, serta memperbanyak buah-buah yang benar dalam kehidupanmu. 11. Kamu akan diperkaya dalam segala sesuatu sehingga kamu dapat terus-menerus bermurah hati. Pemberianmu, yang disampaikan melalui kami, akan membangkitkan rasa syukur kepada Allah.

 

Pengikut Isa Almasih mendapat penghasilan dari pekerjaannya adalah sesuai dengan ajaran Kitab Suci. Allah tidak menghendaki semua pengikutNya jatuh miskin. Karena Allah kita adalah Allah yang kaya. Dia ingin kita sedapat mungkin mendapatkan penghasilan. Sampai kita punya kemampuan yang lebih besar untuk menyediakan dan menjaga orang yang memerlukan. Seperti apa yang dikatakan oleh John Wesley : Dapatkanlah penghasilan sebanyak yang kamu bisa, tabunglah sebanyak yang kamu bisa dan berikanlah sebanyak yang kamu bisa! (earn as much as you can, save as much as you can, and give as much as you can)

 

4.6.  2 Tesalonika 3:7-12 memberikan kepada kita sebuah tujuan lain bekerja, apakah tujuan itu?

2 Tesalonika 3:7-12 : 7. Kamu sendiri tahu bagaimana kamu harus menuruti teladan kami, karena kami tidak hidup bermalas-malasan di antara kamu 8. dan juga tidak memperoleh nafkah secara cuma-cuma dari tangan orang. Tetapi sebaliknya, dengan berjerih-lelah kami bekerja siang dan malam, supaya kami tidak memberatkan seorang pun di antara kamu. 9. Hal itu kami lakukan bukan karena kami tidak memiliki hak, melainkan supaya kami dapat menjadi teladan yang dapat kamu turuti. 10. Lagi pula, ketika kami masih bersama-sama dengan kamu, inilah yang kami pesankan kepadamu, yaitu jika seseorang tidak mau bekerja, jangan makan. 11. Kami mendengar ada beberapa orang di antara kamu yang hidup bermalas-malasan. Mereka mencampuri urusan orang lain dan tidak mengerjakan sesuatu pun. 12. Pesan dan nasihat kami dalam nama Isa Al Masih, Junjungan kita Yang Ilahi, untuk orang-orang yang demikian adalah supaya mereka bekerja dengan tenang dan makan dari hasil jerih payah mereka sendiri.

Pekerjaan bukan saja membuat kita tidak memberatkan orang lain, tetapi juga merupakan suatu prinsip hidup yang dasar, kalau tidak bekerja, kita akan menjadi orang yang menjengkelkan.

 

Setelah belajar dari Kitab Suci, selanjutnya adalah waktu untuk merenungkan dan mengaplikasikan. Setelah pemimpin mendengar sharing dari anggotanya hal-hal yang mereka abaikan, minta mereka menguraikan sharing tersebut. Anggota mulai memperbaiki diri dalam hal-hal tersebut.

     

5.     Hal-hal yang disebutkan diatas, apakah dapat membantu orang menikmati kehidupan? Dan dari hal-hal di atas, yang mana yang Anda abaikan? Bisakah Anda menyetujui dan melakukannya? Dalam hal apa? Mengapa?

Pertanyaan ini juga terhitung sebagai pertanyaan untuk aplikasi dan diskusi. Dari jawaban anggota, kita bisa mengerti pikiran mereka.

 

6.     Studi kasus

 

18 tahun silam, sebuah perusahaan minyak Amerika akan memperluas perusahaannya di China, Dewan Komisaris memutuskan mencari seorang Manager untuk mengelola perusahaan

Ini, syarat-syarat yang mereka ajukan adalah sbb:

·       Memiliki gelar sarjana dalam bidang ini, diprioritaskan yang nilainya tinggi.

·       Tidak melebihi usia 40 tahun

·       Pernah tinggal di China minimal 3 tahun, fasih berbahasa Mandarin.

·       Bisa berbaur dengan orang China

·       Memiliki kemampuan memimpin, jujur dan berkomitmen.

 

Mereka mencari cukup lama, namun belum menemukan pilihan yang cocok. Namun di antara anggota dewan Komisaris mengenal seorang yang sudah berpengalaman tinggal di China selama 6 tahun, Sarjana Perminyakan, nilai rapor Cun Laude, berbicara bahasa Mandarin seperti logat orang China, jujur, berkomitmen, baru berusia 30an, istri dan anak orang China, memiliki talenta memimpin, dan bisa bercampur baur dengan orang China, namanya Chris. Saat ini ia sedang bekerja di sebuah badan Misi sebagai Misionari, dengan pendapatan $ 5.000. Pimpinan Komisaris sangat antusias setelah mendengar berita ini, minta anggota dewan ini mendekati, bahkan berinisiatif mengajukan tawaran gaji $ 50.000, ada tunjangan istri dan pendidikan anak, juga disediakan fasilitas rumah, mobil, supir, pembantu, dll.  Sayang sekali, anggota Dewan Komisaris yang khusus ke China bertemu dengan Chris, tidak membawa hasil. Kepala dewan Komisaris bertanya:” apakah merasa gajinya kurang?” Anggota Dewan itu menjawab:” Chris berkata bukan masalah gaji, tapi karena pekerjaan itu terlalu kecil baginya. Ia mengatakan bahwa Ia mau mengerjakan pekerjaan Kerajaan Allah. 

 

Pertanyaan Renungan

 

6.1.  Apa perbedaan Konsep kerja Chris dengan konsep kerja manusia pada umumnya?

6.2.  Andaikata Anda adalah Chris, apakah Anda bisa emberikan respons yang sama?            Mengapa?

6.3.  Apa yang engkau pelajari dalam diri Chris?

Dalam kasus ini, kesaksian Chris bisa membantu kita untuk lebih mengerti tujuan dan arah pekerjaan kita. Pemimpin boleh minta anggotanya untuk sharing perasaan mereka.

 

Doa

 

7.     Melalui Penyelidikan Firman Tuhan hari ini, konsep apakah dari dirimu yang telah dirubah?

Atau konsep apa yang makin diperkuat? Bagaimanakah engkau dalam pekerjaanmu mengikut Yesus? Memuliakan Allah?

Pemimpin boleh minta anggotanya untuk sharing pelajaran yang mereka dapatkan untuk memperbaiki konsep mereka, menguatkan iman mereka, bersyukur sama Tuhan dengan tekad dan respon.

 

Kesimpulan

 

Ada orang yang mengatakan:”Doing what you like is freedom; liking what you do is joy!” (Bisa melakukan apa yang kita sukai adalah kebebasan, menyukai apa yang kita lakukan Adalah sebuah kegembiraan). Kembali kepada konsep kerja menurut Tuhan, membuat kita makin menikmati pekerjaan, sehingga tidak akan karena pekerjaan kehilangan keseimbangan, mengabaikan kesehatan fisik dan rohani. Dengan demikian pekerjaan boleh menjadi kesempatan kita menyaksikan Tuhan.

 

     

No comments: