Pendahuluan :
Pribahasa mengatakan ”Manusia tidak ada kekuatiran yang jauh, pasti ada kekuatiran yang
dekat”. Orang yang hidup di zaman ini pasti setuju dengan kata-kata
ini. Melalui berita setiap hari, kita akan tahu dunia yang kita diami, kondisi
masyarakatnya hari lepas hari lebih buruk. Kehidupan semakin hari semakin
tegang, hubungan antara manusia semakin hari semakin banyak masalah; pernikahan
dan keluarga yang retak semakin bertambah; tingkat kejahatan di masyarakat terus meningkat;
ditambah tingkat pertumbuhan penduduk dunia dengan kesediaan pangan tidak seimbang dll, menyebabkan saat
manusia dilahirkan sudah diikat oleh kekuatiran.
Bacaan
24. Tidak seorang pun dapat mengabdi
kepada dua tuan, karena ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain,
atau ia akan setia kepada yang seorang dan mengabaikan yang lain. Oleh sebab
itu, kamu tidak dapat sekaligus mengabdi kepada Allah dan kepada harta
duniawi."
25. "Sebab itu Aku berkata
kepadamu, janganlah khawatir tentang hidupmu, yaitu tentang apa yang akan kamu
makan atau tentang apa yang akan kamu minum. Demikian juga halnya dengan
tubuhmu, yaitu tentang apa yang akan kamu pakai. Bukankah hidup lebih penting
daripada makanan dan tubuh lebih penting daripada pakaian?
26. Lihatlah burung-burung di udara.
Mereka tidak menabur, tidak menuai, dan tidak mengumpulkan makanannya di
lumbung. Namun, mereka dipelihara oleh Bapamu yang di surga. Bukankah kamu
lebih bernilai daripada burung-burung itu?
27. Lagi pula, siapa di antara kamu
yang karena kekhawatirannya dapat memperpanjang umurnya sedikit saja?
28. Kalau begitu, mengapa kamu
khawatir tentang pakaian? Perhatikanlah bunga bakung yang tumbuh di padang.
Tumbuhan itu tidak bekerja dan juga tidak memintal,
29. namun Aku berkata kepadamu, Nabi
Sulaiman dengan segala kemuliaannya pun tidak pernah berdandan seindah salah
satu dari bunga-bunga itu.
30. Jadi, jika Allah mendandani
sedemikian rupa rumput di padang, yang hari ini ada dan esok dicampakkan ke
api, bukankah Ia akan lebih lagi memberi pakaian kepadamu, hai orang-orang yang
kurang percaya!
31. Sebab itu janganlah kamu khawatir
dan berkata, ‘Apa yang akan kami makan?’ atau, ‘Apa yang akan kami minum?’
atau, ‘Apa yang akan kami pakai?’
32. Semua itu dikejar oleh orang-orang
yang tidak mengenal Allah, tetapi Bapamu yang di surga tahu bahwa kamu
memerlukan semua itu.
33. Carilah dahulu Kerajaan Allah dan
kehendak-Nya, maka semua itu akan ditambahkan kepadamu.
34. Janganlah kamu khawatir tentang
hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Jadi, kesusahan
sehari cukuplah untuk sehari."
Pembahasan :
1.
Tolong
sharingkan adakah kekuatiranmu akhir-akhir ini. Untuk persoalan apa, Anda
kuatir?
________________________________________________________
2.
Menurut
bacaan ini, Tuhan Isa menganggap apa yang menjadi kekuatiran sebagian besar
orang? Apa keistimewaan barang-barang tersebut? Apakah orang-orang masa kini juga
menguatirkan barang-barang yang sama?
________________________________________________________
3.
Sebagian
orang membangun rasa aman di atas barang apa? Menurut Anda, apakah barang-barang tersebut
dapat membawa rasa aman sejati bagi mereka?
________________________________________________________
4.
Kuatir
membawa akibat apa bagi manusia? Pernahkah anda mengalami? sharingkan!
Hidupku habis dalam kedukaan,
tahun-tahunku pun dalam keluhan. Kekuatanku merosot karena kesalahanku, dan
tulang-tulangku pun menjadi rapuh. (Zabur
31:10)
Kekuatiran membuat hati orang
tertunduk, tetapi perkataan yang baik menggembirakannya. (Amsal 12:25)
Hati yang gembira membuat muka
berseri, tetapi ketika hati berduka, patahlah semangat. (Amsal 15:13)
________________________________________________________
5.
Bagaimana
sebagian orang mengatasi kekuatiran mereka? Menurut anda, apakah cara-cara tersebut
dapat dipergunakan?
________________________________________________________
6.
Apa
cara yang disarankan oleh Tuhan Isa untuk mengatasi kekuatiran ?
6.1
Bagaimana
Dia menasihati kita dalam memandang uang? Mengapa? (ayat 24)
___________________________________________________
6.2
Pada
siapa (apa) Dia menasihati kita untuk mendasarkan rasa aman kita? Mengapa
dengan melakukan hal itu dapat membantu kita untuk tidak kuatir?
___________________________________________________
6.3
Dia
mengingatkan kita apa awal dan apa akhir dalam dunia ini? (Apakah materi adalah
kehidupan, atau kehidupan adalah materi?) Mengapa hal ini mencegah kita dari
rasa kuatir? (ayat 25)
___________________________________________________
6.4
Apa
yang Dia beritahukan kepada kita tentang hubungan antara Allah dan kita?
Mengapa menjadi anak-anak-Nya membebaskan kita dari kekuatiran? (ayat 26, 30,
32)
___________________________________________________
6.5
Tindakan
apa yang Dia ambil untuk membuktikan bahwa Dia menghargai kita? Mengapa hal ini
membuat kita tidak kuatir?
___________________________________________________
6.6
Apa
yang Dia ingin kita pahami tentang kekuatiran itu sendiri? Mengapa hal ini
mencegah kita dari rasa kuatir? (ayat 27)
___________________________________________________
6.7
Apa
yang Dia beritahukan kepada kita tentang tujuan hidup? Tolong jelaskan mengapa
mengetahui tujuan hidup dapat menghindarkan kita dari rasa khawatir? 2.8 Sikap
apa yang Dia anjurkan agar kita miliki terhadap masa depan?
___________________________________________________
7.
Coba
pikirkan jika seseorang benar-benar percaya pada janji Tuhan dan bersedia
bertindak sesuai firman-Nya, apakah dia akan terbebas dari kekhawatiran?
Mengapa? (Lihat Yahya 16:33; 1 Yahya 1:9; 1 Petrus 5:7)
_______________________________________________________
No comments:
Post a Comment