7. MURID TUHAN DAN DOA (Pembimbing)


7. MURID TUHAN DAN DOA

 

I.               Pertanyaan

 

1.      Dari kegiatan-kegiatan kita seperti: ibadah, kelompok kecil, penjangkauan, doa dll. Menurut Anda kegiatan mana yang paling kurang diikuti? Kegiatan mana yang Anda sendiri kurang ikuti? Mengapa?

Tujuan kedua pertanyaan ini adalah untuk mengerti tingkat kesungguhan anggota terhadap doa. Juga membawa mereka memperhatikan tema dari pelajaran ini. Pemimpin tidak perlu mengomentari  jawaban mereka, tapi mereka dapat mengerti pentingnya doa dari pembahasan berikut ini.

 

2.     Mengapa murid Tuhan harus sering berdoa?

Doa adalah komunikasi antara manusia dengan Tuhan. Di satu sisi adalah kita curhat dengan Tuhan, di lain sisi melalui perenungan dan refleksi kita mendengarkan suara Tuhan.

Kita perlu berdoa karena:

a.     Dia adalah Allah Bapa kita, Dia senang menerima anak-anakNya mendekat kepadaNya (Matius 6:9, Yakobus 1:5)

b.     KehendakNya jauh lebih tinggi dari kehendak kita, hikmatNya jauh lebih tinggi dari pengetahuan kita, oleh sebab itu Dia mau kita datang memohon kehendakNya, supaya kita tidak salah jalan (Yakobus 1:5)

c.     Setiap hari kita mungkin menghadapi godaan, doa adalah senjata untuk menang atas godaan-godaan. (Matius 26:41)

d.     Terpisah dari Dia, kita tidak mampu berbuat apa-apa (Yohanes 15:5)

e.     Doa dapat menyembuhkan hati kita, luka dalam diri kita, bahkan bisa menyembuhkan hubungan orang yang telah hancur (Yakobus 5:13-18)

f.      Doa dapat membawa kita memiliki lebih banyak pengalaman ajaib dengan Tuhan (Yakobus 5:13-18)

 

3.     Ada orang mengatakan: Sesuatu kalau merupakan kehendak Tuhan, walaupun tidak berdoa, Tuhan juga bisa memberikan, kalau bukan kehendak Tuhan, walaupun berdoa, Dia juga tidak akan memberikan. Jadi tidak perlu berdoa. Menurut Anda bagaimana? Apakah doa hanya supaya Tuhan mengabulkan permintaan kita?

Doa bukan hanya supaya Tuhan mengabulkan permohonan kita, lebih penting lagi supaya Tuhan memberikan hikmat kepada kita untuk mengerti isi hatiNya, dan memberi kekuatan kepada kita untuk melaksanakan kehendakNya.

4.     Apa saja isi doa?

Isi doa bisa digambarkan melalui lima jari:

 

a.     Hendaklah kamu tetap tekun berdoa, sambil berjaga-jaga dan mengucap syukur dalam doamu itu. (Kolose 4:2) – mengucap syukur, atas segala pelajaran yang Allah berikan kepada kita.

b.     Pujilah ALLAH! Pujilah Allah dalam tempat suci-Nya, pujilah Dia dalam cakrawala kekuatan-Nya! (Zabur 150:1) – memuji, dengan doa memuji kebesaran perbuatan Tuhan dan kesempurnaanNya.

c.     Akan tetapi, pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh dan tidak berani menengadah ke langit. Sambil memukul-mukul dada tanda menyesal ia berkata, ‘Ya Allah, kasihanilah aku, orang yang berdosa!’ (Lukas 18:13-14) – mengakui dosa, jika kita berdosa, Tuhan bisa menolak medengarkan doa kita

d.     "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan untukmu. Karena orang yang meminta, akan menerima; orang yang mencari, akan mendapat; dan orang yang mengetuk pintu, baginyalah pintu akan dibukakan. Siapakah di antara kamu yang memberi batu kepada anaknya jika ia meminta roti? Atau memberinya ular jika ia meminta ikan? Jadi, jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, terlebih lagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberi pemberian yang baik kepada setiap orang yang memohon kepada-Nya." (Matius 7:7-11) – Memohon kepada Tuhan kebutuhan kita.

e.     Sebab itu hendaklah kamu saling mengakui dosamu dan saling mendoakan supaya kamu disembuhkan. Permintaan orang benar yang dipanjatkan melalui doa, sangat besar kuasanya. (Yakobus 5:16) berdoa untuk kebutuhan orang lain.

 

5.     Bagian apa yang paling kurang Anda doakan?

6.     Setiap kali berdoa, bagian apa yang didoakan?

Biarkan anggota memberi tanggapan, Pemimpin hanya perlu mengingatkan bahwa perlu ada keseimbangan dalam kelima topik doa.

 

7.     Selain mencurahkan hati kepada Tuhan, apa lagi maksud doa?

Doa juga dimaksudkan supaya:

a.     Jika di antara kamu ada yang kekurangan hikmah, hendaklah ia memintanya kepada Allah -- yang memberi dengan murahnya kepada semua orang tanpa memperhitungkan kesalahan mereka -- maka Ia akan memberikan hal itu kepadanya. (Yakobus 1:5) – Mohon Tuhan memberikan pencerahan kepada kita, sehingga kita beroleh hikmat untuk mengerti kehendak hatiNya.

b.     Lalu inilah yang terjadi: apabila Musa mengangkat tangannya, orang Israil menang, namun apabila ia menurunkan tangannya, orang Amalek menang. (Keluaran 17:11) – Doa adalah prinsip untuk menang, terutama saat peperangan rohani. Doa adalah senjata yang paling ampuh.

c.     ‘Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan menyatakan kepadamu hal-hal yang besar dan tak terselami, yaitu hal-hal yang tidak kauketahui.’ (Yeremia 33:3) – Saat berdoa, Tuhan bisa menyinari kita dan membimbing kita.

 

8.    Sikap doa seperti apa yang menyenangkan hati Tuhan?

Sikap saat berdoa:

a.     Orang dari mazhab Farisi itu berdiri dan berdoa begini di dalam hatinya, ‘Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu karena aku tidak seperti orang lain. Aku bukan perampas, bukan orang yang tidak adil, bukan pezina, dan bukan pula seperti pemungut cukai ini. Aku berpuasa dua kali seminggu dan aku pun mempersembahkan kepada Tuhan sepersepuluh dari penghasilanku.’ Akan tetapi, pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh dan tidak berani menengadah ke langit. Sambil memukul-mukul dada tanda menyesal ia berkata, ‘Ya Allah, kasihanilah aku, orang yang berdosa!’ Aku berkata kepadamu, pemungut cukai itu pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan oleh Allah, bukan orang dari mazhab Farisi itu. Sebab siapa meninggikan diri, ia akan direndahkan. Tetapi sebaliknya, siapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." (Lukas 18:11-14) – Rendahkan diri, tidak boleh sombong.

b.     Isa menyampaikan suatu ibarat kepada pengikut-pengikut-Nya untuk mengajar mereka bahwa mereka harus selalu berdoa tanpa menyerah. Sabda-Nya, "Di sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut kepada Allah dan juga tidak mempedulikan siapa pun. Di kota itu juga ada seorang janda. Janda itu berkali-kali menghadap hakim itu dan berkata, ‘Belalah perkaraku terhadap orang yang mendakwa aku.’ Untuk beberapa waktu lamanya hakim itu menolak permintaan janda itu. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya, ‘Aku tidak takut kepada Allah dan tidak peduli dengan siapa pun. Meskipun begitu, karena janda ini terus-menerus menyusahkan aku, sebaiknya kubela saja perkaranya, supaya jangan aku menjadi penat karena ia selalu datang kepadaku.’" (Lukas 18:1-5) – tekun, tidak menyerah. Terutama demi keselamatan orang lain, atau demi pertobatan dari dosa diri sendiri.

c.     Demikian jugalah kamu, hai suami-suami. Bertindaklah bijaksana terhadap istrimu, dan sebagai orang yang lebih lemah, hargailah dia, karena bersama-sama dengan dia, kamu menerima karunia Allah, yaitu kehidupan. Dengan demikian, doa-doamu tidak akan terhalang. (I Petrus 3:7) – Harus melakukan tanggungjawab suami atau istri, saling mengasihi.

d.     Sesungguhnya, tangan ALLAH tidak kurang berkuasa untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar. Tetapi kesalahanmu telah menjadi pemisah antara kamu dengan Tuhanmu, dan dosa-dosamu membuat Dia menyembunyikan diri darimu sehingga Ia tidak mendengar. (Yesaya 59:1-2) – Harus mengakui dan menghadapi dosanya sendiri.

e.     Seandainya aku menyimpan kejahatan di dalam hatiku, maka tentunya TUHAN tidak mau mendengarkanku. (Zabur 66:18) – Tidak bersikap lemah terhadap dosa sendiri

f.      Akan tetapi, ia harus memohonnya dengan iman, jangan sedikit pun bimbang, karena orang yang bimbang itu serupa dengan ombak di laut yang diombang-ambingkan tiupan angin. Orang seperti itu, yaitu si pendua hati yang selalu bimbang, jangan menyangka bahwa dirinya akan memperoleh sesuatu dari Tuhan. (Yakobus 1:6-7) – Beriman

g.     Kamu meminta, tetapi kamu tidak menerima, sebab permintaanmu itu salah, yaitu hanya demi memenuhi hawa nafsumu. (Yakobus 4:3) – Tidak sembarangan meminta, tidak meminta untuk memenuhi nafsu diri.

h.     Sebab itu jika engkau membawa persembahanmu ke tempat pembakaran kurban, lalu di sana tiba-tiba engkau ingat bahwa saudaramu menganggap engkau bersalah terhadapnya, tinggalkanlah persembahanmu itu di depan tempat pembakaran kurban, lalu pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu. Setelah itu barulah engkau boleh datang kembali ke tempat pembakaran kurban untuk mempersembahkan persembahanmu. (Matius 5: 23-24) – Kalau ada perselisihan dengan orang lain, harus berdamai terlebih dahulu.

 

9.     Doa seperti apa yang pasti dikabulkan Tuhan?

Alkitab memberikan janji bahwa Tuhan akan mengabulkan doa termasuk:

a.     Akan tetapi, pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh dan tidak berani menengadah ke langit. Sambil memukul-mukul dada tanda menyesal ia berkata, ‘Ya Allah, kasihanilah aku, orang yang berdosa!’ Aku berkata kepadamu, pemungut cukai itu pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan oleh Allah, bukan orang dari mazhab Farisi itu. Sebab siapa meninggikan diri, ia akan direndahkan. Tetapi sebaliknya, siapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." (Lukas 18:13-14) – Doa yang rendah hati mengaku dosa

b.     Kurban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur. Hati yang hancur dan remuk tak akan Kaupandang hina, ya Allah. (Zabur 51:17) – Doa yang jujur penuh penyesalan akan dosa

c.     ALLAH dekat pada semua orang yang berseru kepada-Nya, pada semua orang yang berseru kepada-Nya di dalam kebenaran. (Zabur 145:18) – Doa yang jujur

d.     Adakah di antara kamu yang sedang mengalami kesusahan? Kalau ada, hendaklah ia berdoa. Adakah yang sedang bersenang hati? Kalau ada, hendaklah ia menyanyikan puji-pujian. Adakah di antara kamu yang sedang sakit? Kalau ada, hendaklah ia memanggil para pemimpin jemaah dan hendaklah mereka mendoakannya serta mengurapinya dengan minyak atas nama Tuhan. Doa yang disertai iman akan menyembuhkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkannya. Selain itu, apabila ia berdosa, ia pun akan diampuni dari dosanya. Sebab itu hendaklah kamu saling mengakui dosamu dan saling mendoakan supaya kamu disembuhkan. Permintaan orang benar yang dipanjatkan melalui doa, sangat besar kuasanya. Nabi Ilyas adalah manusia yang pada hakikatnya sama dengan kita, tetapi ia telah meminta dengan yakin melalui doa supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di negeri itu selama tiga tahun enam bulan. Kemudian ia berdoa lagi, lalu langit pun menurunkan hujan, sehingga bumi mengeluarkan buahnya. Hai Saudara-saudaraku, jika ada salah seorang dari antara kamu menyimpang dari kebenaran, tetapi seseorang menuntunnya kembali, ketahuilah bahwa orang yang menuntun kembali orang berdosa dari jalannya yang sesat itu akan menyelamatkan jiwanya dari maut dan menutupi banyak sekali dosa. (Yakobus 5:13-20) – Saling mengaku dosa dan saling mendoakan

 

10.  Apakah sikap doa harus berlutut atau tutup mata?

Lalu mereka menggulingkan batu itu. Kemudian menengadahlah Isa sambil bersabda, "Ya Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, sebab Engkau mendengarkan Aku. Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi Aku berkata demikian demi orang banyak yang berdiri di sekeliling-Ku, supaya mereka percaya bahwa Engkaulah yang mengutus Aku." (Yohanes 11:41-42)

Tidak ada posisi doa yang mesti. Posisi doa Tuhan Isa dalam bagian ini adalah menengadah ke langit. Namun, supaya fokusnya tidak kacau, atau supaya lebih khusuk, berdoa dengan berlutut adalah sikap yang sangat baik. Tempat yang tenang membuat doa tidak terganggu. Demikian, murid Tuhan seharusnya melatih diri supaya doa menjadi suatu cara hidup, baik pada waktu mau tidur, bangun, berjalan, duduk, makan atau bekerja, kapan saja bisa berdoa. Supaya tidak mudah jatuh ke dalam pencobaan.

 

11.   Menurut Anda, cara doa mana yang paling baik, yang membuat Anda paling bisa fokus?

a.     Tempat yang ramai atau yang tenang?

b.     Buka atau tutup mata?

c.     Duduk, berlutut atau berdiri?

d.     Buka suara atau dalam hati?

Pertanyaan ini juga tidak ada jawaban yang mutlak, anggota bebas untuk mengemukakan pendapatnya.

 

12.  Apakah Anda puas dengan kehidupan doa Anda sendiri? Bagian mana yang paling tidak puas?

Anggota bebas sharing, Pemimpin perhatikan kebutuhan mereka, dan bagaimana mengatasinya.

 

 

13.  Silakan renungkan dan isi pokok doa dalam tabel berikut:

Tabel berikut adalah curahan hati anggota sendiri. Boleh minta anggota untuk isi dan doakan dalam kelas.

 

Pujian kepada Tuhan

 

Ucapan syukur

 

 

Pengakuan dosa

 

 

Doa untuk orang lain

 

Doa untuk diri sendiri

 

 

II.             Ayat hafalan:

·       Pujilah ALLAH! Pujilah Allah dalam tempat suci-Nya, pujilah Dia dalam cakrawala kekuatan-Nya! (Zabur 150:1)

·       Hendaklah kamu tetap tekun berdoa, sambil berjaga-jaga dan mengucap syukur dalam doamu itu. (Kolose 4:2)

·       Sebab itu hendaklah kamu saling mengakui dosamu dan saling mendoakan supaya kamu disembuhkan. Permintaan orang benar yang dipanjatkan melalui doa, sangat besar kuasanya. (Yakobus 5:16)

·       "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan untukmu. Karena orang yang meminta, akan menerima; orang yang mencari, akan mendapat; dan orang yang mengetuk pintu, baginyalah pintu akan dibukakan. (Matius 7:7-8)

 

No comments: