Pegangan
Untuk Pemimpin
6.
ORANG YANG LAPAR DAN MISKIN
Tujuan
1. Memahami bahwa lima roti dan dua ikan adalah mukjizat yang nyata,
menunjukkan kuasa Isa Almasih
2. Memahami bahwa keberlangsungan hidup manusia bukan hanya sekedar sandang
pangan, namun juga kehidupan kekal.
3. Mengenal bahwa Isa Almasih adalah makanan sejati yang turun dari surga.
Jika Anda terhubung dengan-Nya, Anda akan menerima kehidupan kekal.
4. Memahami bahwa “lima roti dan dua ikan” melambangkan Isa Almasih sebagai
Anak Allah dan Juru Selamat
5. Mau menerima Tuhan Isa dalam hidup kita dan mendapatkan hidup kekal
Pikiran Utama
Tuhan peduli dengan
kebutuhan jasmani manusia, namun Ia lebih memilih kita menikmati makanan rohani
yang tidak pernah binasa, sehingga kita tidak akan pernah lapar lagi setelah
memakannya. Isa adalah roti hidup. Jika kita menerima Dia dalam hidup kita,
kita akan memiliki hidup kekal.
Bacaan: Yahya
6:1-15
- Sesudah
itu Isa pergi ke seberang Danau Galilea, yaitu Danau Tiberias.
- Sejumlah
besar orang mengikuti Dia, sebab mereka telah melihat semua tanda ajaib
yang dibuat-Nya terhadap orang-orang sakit.
- Isa
naik ke sebuah bukit dan duduk di situ bersama para pengikut-Nya.
- Pada
waktu itu Paskah, yaitu hari raya bani Israil, hampir tiba.
- Ketika
Isa melayangkan pandangan-Nya dan melihat sejumlah besar orang datang
kepada-Nya, bersabdalah Ia kepada Filipus, "Di manakah kita dapat
membeli roti supaya mereka semua dapat makan?"
- Maksud
Isa bersabda begitu adalah untuk menguji Filipus, karena Ia sendiri tahu
apa yang hendak dilakukan-Nya.
- Jawab
Filipus kepada-Nya, "Roti seharga dua ratus dinarb tidak akan cukup
bagi mereka, sekalipun masing-masing hanya mendapat sedikit."
- Salah
seorang pengikut-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata
kepada-Nya,
- "Di
sini ada seorang anak laki-laki yang membawa lima roti dan dua ikan,
tetapi apa artinya untuk orang sebanyak ini?"
- Sabda
Isa, "Suruhlah mereka duduk." Di tempat itu ada banyak rumput.
Lalu duduklah mereka di situ. Jumlah mereka kira-kira lima ribu orang
laki-laki.
- Lalu
Isa mengambil roti, mengucap syukur, dan membagikannya kepada orang-orang
yang duduk di situ. Hal yang sama dilakukan-Nya pula dengan ikan itu, Ia
membagikannya kepada mereka sebanyak yang mereka kehendaki.
- Setelah
semuanya kenyang, bersabdalah Isa kepada pengikut-pengikut-Nya,
"Kumpulkanlah potongan-potongan kelebihannya, supaya jangan ada satu
pun yang terbuang."
- Lalu
mereka mengumpulkannya, dan ternyata setelah semua orang makan dari
potongan lima roti itu, ada dua belas bakul kelebihannya.
- Ketika
mereka melihat tanda ajaib yang dilakukan oleh Isa, berkatalah mereka,
"Dia benar-benar nabi yang akan datang ke dunia ini."
- Isa
pun tahu bahwa mereka akan datang dan membawa Dia untuk menjadikan-Nya
raja. Oleh karena itu, menyingkirlah Isa ke bukit seorang diri saja.
Markus 8:14-15
14. Ternyata
para pengikut Isa lupa membawa roti. Hanya ada satu roti yang mereka bawa di
dalam perahu.
15. Isa berpesan kepada mereka,
sabda-Nya, "Ingat baik-baik, jagalah dirimu terhadap ragi orang-orang dari
mazhab Farisi dan ragi Herodes."
Markus 6:30-44
30. Kemudian para rasul berkumpul lagi
dengan Isa. Mereka memberitahukan kepada-Nya segala sesuatu yang telah mereka
lakukan dan ajarkan.
31. Bersabdalah Isa kepada mereka,
"Marilah kita pergi menyepi ke tempat yang sunyi dan beristirahat
sejenak." Karena begitu banyak orang yang datang dan pergi, sampai-sampai
makan pun mereka tidak sempat.
32. Pergilah mereka dengan perahu ke
tempat yang sunyi untuk mengasingkan diri.
33. Tetapi ternyata kepergian mereka
itu terlihat oleh orang-orang, bahkan banyak orang sudah mengetahui tujuan
mereka. Lalu orang-orang itu berlari ke sana dengan mengambil jalan darat dari
kota masing-masing, dan tiba di sana mendahului mereka.
34. Setelah sampai, Isa melihat
sejumlah besar orang sedang menanti kedatangan-Nya. Ia pun merasa kasihan
terhadap mereka, karena mereka seperti domba yang tak bergembala. Lalu Ia mulai
mengajar mereka tentang banyak hal.
35. Pada waktu magrib, para
pengikut-Nya mendatangi Isa. Mereka berkata, "Tempat ini sepi dan sekarang
sudah magrib.
36. Suruhlah mereka pulang supaya
mereka pergi ke desa-desa dan kampung-kampung di sekeliling sini untuk membeli
makanan bagi diri mereka sendiri."
37. Sabda Isa kepada mereka,
"Kamu harus memberi mereka makan!" Jawab mereka, "Masakan kami
harus pergi membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi makan
orang-orang ini?"
38. Bersabdalah Ia kepada mereka,
"Berapa roti ada padamu? Periksalah!" Setelah diperiksa, mereka
berkata, "Ada lima roti dan dua ikan."
39. Kemudian disuruh-Nya mereka duduk
berkelompok di rerumputan hijau.
40. Lalu mereka pun duduk dalam
kelompok-kelompok, ada yang seratus orang dan ada pula yang lima puluh orang.
41. Isa mengambil kelima roti dan dua
ikan itu. Kemudian sambil menengadah ke langit, Ia mengucap syukur atas roti
itu. Selanjutnya roti itu dipecah-pecahkan-Nya, lalu diberikan-Nya kepada para
pengikut-Nya untuk dihidangkan di hadapan orang-orang itu. Isa pun
membagi-bagikan kedua ikan yang ada, lalu dihidangkan di hadapan semua orang.
42. Mereka semua makan sampai kenyang.
43. Kemudian orang-orang mengumpulkan
sisa-sisa kelebihan dari roti dan ikan itu. Ternyata ada dua belas keranjang
penuh banyaknya.
44. Jumlah orang yang makan roti itu
lima ribu laki-laki.
Pembahasan :
1.
Silakan perkenalkan tokoh-tokoh dalam bagian ini,
waktu dan tempat terjadinya kejadian tersebut, dan jelaskan secara singkat
keseluruhan kejadian tersebut.
Tokohnya:
Tuhan Isa, Dua Belas Rasul, Yahudi (lebih dari lima ribu orang, selain itu
tentunya ada anak-anak dan perempuan dewasa), juga anak kecil yang memberikan 5
roti dan 2 ikan.
(ii) Mujizat
terjadi pada sore hari sekitar waktu makan malam.
(ⅲ) Lokasi: Di seberang Kapernaum (dipisahkan oleh Laut Galilea,
sekitar empat hingga enam mil jauhnya - kawasan hutan belantara yang tidak
berpenghuni).
(iv) Proses
terjadinya mujizat: dapat dijelaskan oleh anggota. Pemimpin bisa meminta mereka
membuka Markus 6:30-44 untuk melihat proses mukjizat dari sudut pandang lain,
dan menambahkan beberapa tempat yang tidak disebutkan dalam Injil Yahya.
2.
Mengapa orang banyak mengikuti Tuhan Isa?
2.1.
Apa motif dan tujuan mereka mengikuti Tuhan Isa?
(ayat 2, 15, 26, 35: Markus 8:14-15)
Menurut apa
yang tercatat dalam kitab suci dan disetujui oleh semua orang, tujuan dan
motivasi setiap orang mengikuti Isa adalah sebagai berikut:
a. Ingin
melihat mujizat (ayat 2)
b. Ingin mempromosikan
Isa dan memaksa Dia menjadi raja mereka untuk menggulingkan kekuasaan
Kekaisaran Romawi dan kemudian menjadi negara merdeka kembali (politik) (ayat
15)
c. Untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan
sendiri (ayat 26, 34)
d.Orang
yang tidak percaya mencari-cari kesalahan
Tuhan (Markus 8:14-15)
2.2.
Coba anda pikirkan apa motivasi masyarakat mempercayai Isa saat ini? Apakah hal ini sama
dengan masyarakat pada masa itu?
Bagaimana
dengan masyarakat saat ini? Pemimpin kelompok dapat meminta anggota kelompok
untuk berbagi pandangan mereka. Saya percaya bahwa beberapa di antaranya adalah
sama motif dan tujuannya dari sifat manusia sejak zaman dulu.
Yang
dihargai manusia adalah hidup ini yang sementara, yang akan berlalu. Dan mereka
tidak puas dengan apa yang telah diperolehnya. Motivasi dan tujuan orang-orang
mengikuti Tuhan adalah untuk mendapatkan materi yang diberikan oleh Tuhan
daripada Tuhan sendiri.
3.
Apakah Isa mengetahui motif dan tujuan orang-orang
tersebut? Apa motif dan tujuan mereka? Di mana kita bisa menemukan jawabannya?
(Yahya 6: 6, 15, 26, 61, 64)
Tuhan tahu
betul tujuan orang-orang yang mengikuti-Nya, kalau tidak, Dia tidak akan
berkata langsung kepada orang-orang itu dalam Yahya 6:26: “Kamu mencari Aku
bukan karena kamu telah melihat mukjizat, tetapi karena kamu sudah makan roti
dan telah kenyang.” Ayat 15 mengatakan :
"Ketika Isa mengetahui bahwa orang banyak datang untuk memaksa dia menjadi
raja, dia mundur lagi ke gunung sendirian." Ayat 64 memperjelas bahwa
Tuhan "mengetahui dari awal bahwa ada yang tidak percaya kepada-Nya akan
mengkhianati-Nya.”
Motivasi
apa yang kita miliki untuk mengikuti Tuhan saat ini? Kita bisa menipu orang
lain, namun kita tidak pernah bisa menipu Tuhan.
4.
Meskipun Tuhan mengetahui bahwa orang-orang datang
mengikuti-Nya dengan motif yang salah, Dia tidak menolak mereka karena hal ini,
dan bahkan melakukan mukjizat untuk memuaskan kebutuhan jasmani mereka.
Pertanyaan
ini menyambung pertanyaan sebelumnya, karena beberapa anggota kelompok mungkin
memiliki tujuan dan motif yang salah dalam mengikuti Tuhan, sama seperti orang-orang
itu. Namun, pemimpin harus menekankan bahwa meskipun orang mengikuti Tuhan
dengan motif yang salah, tapi bagaimana
reaksi Tuhan? Apakah Dia menolak kita dan mengabaikan kita karena hal ini?
Mukjizat yang dicatat dalam Yohanes 6:1-15 adalah contoh nyata mengenai hal
ini.
5.
Beberapa orang mengatakan bahwa mukjizat belum tentu
mukjizat, dan mengemukakan dua kemungkinan: (1) Sihir: (2) Setiap orang membawa
makanan, tetapi mereka enggan membagikan apa yang mereka miliki kepada orang
lain sampai anak tersebut yang hanya memiliki lima roti dan ikan-ikan
dikeluarkan, setiap orang "tersentuh hati nuraninya" dan mengeluarkan
apa yang mereka sembunyikan untuk dibagikan kepada orang lain.
Tujuan dari
pertanyaan ini adalah untuk memberi tahu anggota kelompok bahwa ini adalah
keajaiban yang nyata.
5.1
Apakah menurut Anda penjelasan di atas mungkin?
Mengapa?
Baik sulap
maupun "tersentuh hati nurani"
tidak mungkin terjadi.
5.2
Bagaimana Tuhan Isa membagi roti dan ikan? Jika itu
adalah tipuan sulap, siapakah ahli sihirnya? (Lihat Markus 6:39-41)
Sulap
bukanlah sesuatu yang diciptakan dari ketiadaan, melainkan sebuah trik yang
menggunakan tipuan mata. Kalau Isa tidak bisa melakukan mujizat, Isa juga tidak
mungkin bisa mempersiapkan makanan untuk lima ribu orang terlebih dahulu. Oleh
karena itu, hal ini tidak mungkin sulap.
5.3
Jika bangsa itu membawa roti dan ikan mereka,
bagaimana seharusnya reaksi mereka setelah Tuhan menyampaikan perkataan Yahya
6:26 kepada mereka? Sebenarnya, bagaimana reaksi mereka? (ayat 34)
Alkitab
mencatat bahwa setelah mukjizat terjadi, orang-orang meminta Isa untuk menjadi
raja mereka. Saat itu, orang-orang Yahudi menjalani kehidupan yang sulit.
Mereka telah menunggu Mesias untuk membuat Israel kuat kembali. Oleh karena
itu, ketika mereka melihat Isa melakukan mukjizat, mereka mengenali Dia sebagai
Mesias dan meminta Isa menjadi raja, namun Isa menolak.
Namun,
tidak lama kemudian sekelompok orang ini datang lagi kepada Isa. Jika roti itu
adalah roti yang dikeluarkan setiap orang secara sukarela karena "tersentuh
hati nurani". Kemudian, ketika Tuhan menegur mereka: “Kamu datang kepadaku
bukan karena kamu melihat mukjizat, tetapi karena kamu kenyang dengan makan
roti itu.” (ayat 26) dan juga menuduh mereka serakah dan hanya peduli pada
makanan jasmani saja, tentulah mereka bisa berkata kepada Tuhan: "Tuan,
tolong jangan salah, apa yang kami makan bukanlah rotimu, tapi apa yang kami
ambil sendiri." Mereka pasti menyangkal teguran Tuhan. Jelas sekali, semua
orang tahu bahwa apa yang mereka saksikan hari itu adalah mujizat. Yahya
6:14-15 mengatakan, “Ketika orang banyak melihat mukjizat yang dilakukan Isa,
mereka berkata: 'Inilah benar-benar nabi yang akan datang ke dunia!'”
Mengetahui bahwa orang banyak datang untuk memaksa dia menjadi raja, Isa mundur
lagi ke bukit sendirian. "
5.4
Siapa bilang itu mukjizat? (ayat 14-15)
Orang
banyaklah yang mengatakan ini adalah mukjizat, bukan Tuhan sendiri yang
mengatakannya terlebih dahulu. Ada cukup banyak saksi yang membuktikan bahwa
ini adalah mukjizat. Faktanya, orang-orang memaksa Tuhan menjadi raja karena
mukjizat ini.
6.
Motivasi apa yang Tuhan Isa inginkan agar orang-orang
mengikuti Dia?
Teguran
Tuhan kepada manusia yang hanya bekerja untuk makanan fana tidak berarti bahwa
Dia mengabaikan kebutuhan kita. Faktanya, mukjizat-Nya berupa lima roti dan dua
ikan telah menegaskan bahwa Dia setuju dengan kebutuhan materi kita. Namun
karena cintanya kepada kita, Dia juga ingin kita menikmati kehidupan yang penuh
kepuasan dan kebahagiaan sejati, maka Dia mendorong kita untuk bekerja dengan
rajin demi makanan yang bertahan selamanya, tidak pernah binasa, dan sekali
kita memakannya, kita tidak akan lapar lagi. Apa perbedaan antara keduanya?
Perbandingan
dua makanan berbeda (lihat 6:27)
|
Apa yang dikejar orang |
Apa yang Tuhan harapkan untuk diperoleh orang-orang |
A |
Kepuasan badani |
Kepuasan rohani |
B |
Duniawi |
Surgawi |
C |
Untuk kehidupan ini saja |
Termasuk kehidupan ini dan kekal |
D |
Sementara |
Kekal |
E |
Bisa rusak |
Tidak bisa rusak |
F |
Tidak bisa disimpan |
Bisa disimpan |
G |
Lapar lagi |
Tidak lapar lagi |
H |
Tidak bisa betul-betul memuaskan manusia |
Bisa memuaskan hati manusia |
I |
Kepuasan daging |
Kepuasan rohani |
J |
Setelah makan masih bisa mati |
Setelah makan dapat hidup kekal |
Jadi apakah
sebenarnya roti yang turun dari surga itu? (ayat 35)
Faktanya,
roti dan ikan yang dipecah-pecahkan oleh Tuhan memiliki makna rohani yang
sangat jelas, dan semuanya merujuk langsung kepada Tuhan sendiri:
A.
Tuhan Isa
dalam Yahya 15 menyatakan bahwa Dia adalah pokok anggur dan hidup, dan mereka
yang terhubung padaNya memiliki kehidupan. Dalam pasal 6, Tuhan menyatakan
bahwa Dia adalah roti hidup dari surga. Tempat kelahiran Tuhan adalah Betlehem.
Kata Ibrani “Beth” berarti “Rumah”. Dan "Lehem" berarti
"roti". Tuhan dilahirkan di "rumah roti", menunjukkan bahwa
Dia menganggap diri-Nya sebagai "roti" dan bahwa Dia akan dihancurkan
untuk dimakan dunia sehingga manusia dapat memperoleh hidup yang kekal -
Biarlah Dia masuk ke dalam hati dan mengambil alih hidupmu. Isa bersabda bahwa
nenek moyang mereka akan mati jika mereka makan manna yang diturunkan, namun
jika ada yang memakanNya (makanan yang sebenarnya), dia tidak akan mati
selamanya.
Dengan kata
lain, Dia ingin semua orang tahu bahwa ketika kita makan roti, daging akan
tetap mati, namun selain kehidupan jasmani, ada juga kehidupan rohani. Ketika
kita mau menerima Tuhan Isa dalam hidup kita, kita mengenalinya bahwa Dialah
satu-satunya Juruselamat, Sang Kehidupan, yang tidak akan pernah mati. Oleh
karena itu, Alkitab meminta kita untuk makan dari tubuhNya dan menerima Isa
dalam hidup kita.
(b) Dalam
bahasa Yunani, kata "ikan" adalah Ιχθυς. Jika semua hurufnya
dipisahkan, maka mengandung makna spiritual yang sangat kaya:
1 = Ιησούς
(Isa) atau (Isa), yaitu "Isa"
* = Kristus
(Christos),
9 = Θεός
(teos), = Tuhan
n = huios,
= Anak
5 = σωτήρ
(soter), yaitu "Juruselamat". Dengan kata lain, huruf
"ikan" mengandung arti "Isa Kristus adalah Anak Allah dan Juru
Selamat".
Ketika
seseorang percaya dalam hatinya dan mengaku dengan mulutnya bahwa Isa adalah
Kristus, Juru Selamat dan Anak Allah, berarti dia sudah makan “roh rohani” dan
“roti”. Oleh karena itu, ia akan menikmati, tidak pernah lapar dan haus, serta
menikmati hidup yang kekal. Di sini Tuhan Isa memecahkan roti (roti) dan ikan dan
membagikannya kepada orang-orang, yang melambangkan bahwa tubuh-Nya akan hancur
untuk kepentingan dunia, agar manusia bisa diselamatkan oleh karena percayanya.
Yahya 17:3: Inilah hidup yang kekal, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau sebagai
satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Isa Al Masih yang telah Engkau
utus.
7.
Ketika mukjizat lima roti dan dua ikan terjadi,
selain menjadi karena kemahakuasaan Tuhan, juga karena kerjasama orang-orang
masa itu.
Pertanyaan
ini ditanyakan sebagai jawaban atas pertanyaan “Bagaimana”.
7.1. Silakan cari tahu apa
yang dilakukan orang-orang dalam bagian ini hingga membuat mukjizat ini menjadi
kenyataan?
Dilihat dari proses
terjadinya mukjizat ini, tanggapan orang-orang antara lain:
a. Lima
roti dan dua ikan yang dipersembahkan oleh anak itu.
b. Setelah
Tuhan memecahkan roti dan ikan, Dia memberikannya kepada para murid terlebih
dahulu, lalu meninggalkan pintu dan meletakkannya di depan semua orang.
c. Setiap
orang menerimanya satu per satu.
7.2 Demikian pula, jika
seseorang ingin memperoleh roti hidup ini atau hidup Tuhan, apa yang harus dia
lakukan? Dan apa yang harus dilakukan para murid? (Lihat Roma 10:9-15)
Bagaimana
manusia bisa “memakan” roti yang sebenarnya ini dan memperoleh hidup yang
kekal? Yang pertama tentu saja adalah kasih karunia Tuhan, karena Dia mengambil
inisiatif untuk memberi kita roti (hidup-Nya); Sejauh menyangkut keselamatan
Tuhan, pekerjaan penebusan-Nya di kayu salib telah terlaksana, dan kita hanya
perlu menerimanya untuk diselamatkan. (Efesus 2:8-9; Yohanes 1:12) Namun,
setelah kita menerimanya, kita harus mengutamakan Injil di atas segalanya. Sebagaimana
dikatakan dalam Roma 10:14-15: “14Akan tetapi, bagaimana mereka dapat berseru kepada
Dia yang belum mereka percayai? Bagaimana mereka dapat percaya kepada-Nya kalau
mereka belum pernah mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka dapat mendengar
kalau tidak ada orang-orang yang mengabarkan tentang Dia kepada mereka? 15Bagaimana orang-orang dapat mengabarkan tentang Dia
kalau mereka tidak diutus? Seperti telah tertulis, "Betapa eloknya kaki
orang-orang yang membawa kabar baik!"
No comments:
Post a Comment