6. MURID TUHAN DAN SAAT TEDUH (Pembimbing)


6. MURID TUHAN DAN SAAT TEDUH

 

I.               Pertanyaan

 

1.      Pertumbuhan rohani seorang murid, selain dan pelatihan juga terlebih lagi memiliki saat teduh yang baik. Menurut Anda, apa arti saat teduh?

Saat teduh adalah komunikasi dengan Tuhan dan bersekutu dengan Tuhan. Saat bersekutu, Anda bisa mendengar Tuhan berbicara (baca, renungkan dan lakukan Firman Tuhan), juga bisa curhat, memuji, bersyukur padaNya, berdoa bagi orang lain, memohon ampun, dll.  

 

2.     Saat teduh dapat dikatakan sebagai waktu bersekutu dengan Allah. Pernahkah Anda berkencan dengan kekasih Anda? Apakah Anda bisa merasa berkencan dengan kekasih itu buang-buang waktu?

Pemimpin bisa membiarkan anggota mensharingkan pertanyaan ini. Saat menyimpulkan jawaban, Pemimpin bisa menekankan bahwa pada waktu saat teduh, paling tidak datang dengan hati seperti mau berkencan dengan kekasihnya.

 

3.     Mengapa seorang murid harus saat teduh?

Seorang murid Tuhan perlu saat teduh karena:

 

a.     Setiap hari seorang murid Tuhan bisa mengalami godaan dan pencobaan. Ayat-ayat di bawah ini menunjukkan godaan dan pencobaan yang bermacam-macam dari si jahat, dan respon Tuhan Isa.

Firman Tuhan bisa mengalahkan godaan dan cobaan dari si jahat.

Setiap murid Tuhan tidak lepas dari godaan dan pencobaan si jahat. Godaan dan pencobaan datang biasanya di saat kita mau melayani Tuhan, mengasihi Tuhan dan mau sungguh-sungguh mengikutiNya. Namun juga bisa datang pada waktu kita dalam keadaan lemah, misalnya saat sendirian di luar, saat sedang ada masalah, dll.  Silakan lihat tabel di bawah.

·       Kemudian datanglah si penggoda kepada-Nya serta berkata, "Kalau Engkau adalah Sang Anak yang datang dari Allah, suruhlah batu-batu itu menjadi roti." Tetapi Ia menjawab, "Telah tertulis, ‘Manusia hidup bukan dari roti saja, melainkan dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.’" (Matius 4:3-4)

·       Kemudian Isa dibawa oleh Iblis ke kota suci dan ditempatkan di puncak bangunan Bait Allah. Kata Iblis kepada-Nya, "Kalau Engkau adalah Sang Anak yang datang dari Allah, terjunlah! Karena telah tertulis, ‘Allah akan menyuruh para malaikat-Nya untuk menjaga-Mu, dan mereka akan menatang Engkau dengan tangannya, sehingga kaki-Mu tidak terantuk batu.’" Sabda Isa kepadanya, "Telah tertulis pula, ‘Janganlah engkau mencobai Allah, Tuhanmu.’" (Matius 4:5-7)

·       Selanjutnya Iblis membawa Isa ke atas sebuah gunung yang tinggi sekali dan kepada-Nya diperlihatkan semua kerajaan dunia dengan kemegahannya. Berkatalah Iblis kepada-Nya, "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu jika Engkau sujud di hadapanku." Lalu sabda Isa kepadanya, "Pergilah, hai Iblis! Karena telah tertulis, ‘Sembahlah Allah, Tuhanmu, dan hanya kepada-Nya sajalah kamu harus beribadah!’" (Matius 4:8-10)

 

Ayat

Suara iblis

Suara Tuhan

Pilihan Anda

Pilihan Tuhan

Mat. 4:3-4

Kalau Engkau adalah Sang Anak yang datang dari Allah, suruhlah batu-batu itu menjadi roti

Inilah Sang Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan. Dengarkanlah Dia!

(Matius 3:17, 17:5)

(Minta anggota untuk sharing, kalau mereka adalah Tuhan Isa, bagaimana mereka menjawabnya?)

Telah tertulis, ‘Manusia hidup bukan dari roti saja, melainkan dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Tuhan Isa memakai Firman Tuhan untuk mengalahkan pencobaan

Mat. 4:5-7

Kalau Engkau adalah Sang Anak yang datang dari Allah, terjunlah! Karena telah tertulis, ‘Allah akan menyuruh para malaikat-Nya untuk menjaga-Mu, dan mereka akan menatang Engkau dengan tangannya, sehingga kaki-Mu tidak terantuk batu

Inilah Sang Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.

(Minta anggota untuk sharing, kalau mereka adalah Tuhan Isa, bagaimana mereka menjawabnya?)

Telah tertulis pula, ‘Janganlah engkau mencobai Allah, Tuhanmu.

Mat 4:8-10

Semua itu akan kuberikan kepada-Mu jika Engkau sujud di hadapanku.

Pergilah, hai Iblis! Karena telah tertulis, ‘Sembahlah Allah, Tuhanmu, dan hanya kepada-Nya sajalah kamu harus beribadah!

(Minta anggota untuk sharing, kalau mereka adalah Tuhan Isa, bagaimana mereka menjawabnya?)

Tuhan Isa menggunakan Firman Tuhan untuk mengalahkan pencobaan.

 

b.     Sebutkan cara untuk menang atas godaan iblis menurut Zabur 1:1-2: Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk di tempat para pencemooh, melainkan yang kesukaannya hukum ALLAH dan yang merenungkan hukum-Nya siang dan malam.

·       Yang tidak boleh dilakukan: tidak berjalan menurut nasihat orang fasik (tidak setuju dengan prinsip, moral, konsep nilai dan ajaran mereka), tidak berdiri di jalan orang berdosa (tidak sama jalannya), tidak duduk di tempat para pencemooh (tempat duduk= guru yang mengajar murid, tidak mendengar ajaran mereka dan tidak ikut terlibat dalam pembicaraan mereka)

·       Yang harus dilakukan: “kesukaannya hukum ALLAH dan yang merenungkan hukum-Nya siang dan malam” Bukan saja pikiran yang diisi dengan Firman Tuhan, tetapi dalam perasaan itu mengasihi, suka dan menikmati Firman Tuhan. Mengingat Firman Tuhan dalam hati. Merenungkan siang dan malam, dan melakukannya. Tuhan Isa bisa menggunakan Firman Tuhan untuk mengalahkan godaan setan, karena Dia akrab dengan Firman Tuhan. Ini adalah contoh yang baik.

 

c.     Konsep nilai, konsep hidup dan konsep moral kita sangat dipengaruhi oleh dunia, terutama keluarga, teman dan media massa. Dalam Zabur 17:14-15: dari manusia dengan tangan-Mu, ya ALLAH, yaitu manusia di dunia, yang imbalannya hanya ada dalam hidup ini. Engkau memenuhi perut mereka dengan apa yang Kausimpan, anak-anak mereka kenyang dan dapat meninggalkan sisa bagi bayi-bayi mereka. Tetapi aku, dalam kebenaran aku akan memandang wajah-Mu, dan pada waktu aku bangun, aku akan puas memandang wujud kemuliaan-Mu. Apa konsep nilai dari orang dunia? Bagaimana supaya murid Tuhan tidak dipengaruhi oleh pandangan dunia? Apa yang pemazmur pentingkan?

Dalam Zabur 17:14-15, dicatat tentang konsep nilai orang dunia, yaitu:

·       Mengejar harta dunia sebagai tujuan utama hidup mereka

·       Hanya memohon hal-hal yang berkaitan dengan hidup masa kini

·       Anak-anak mereka

 

Supaya tidak dipengaruhi oleh pandangan dunia:

·       Memahami bahwa setelah memperoleh hal-hal tersebut, belum tentu puas. Karena semua itu seperti air laut, makin diminum makin haus.

·       Memahami bahwa barang-barang tersebut, setelah didapatkan, bisa hilang juga (Matius 16:24-26)

·       Memahami bahwa ada barang yang setelah didapat, tidak akan hilang. Pemazmur jelas tahu bahwa barang yang dia kejar itu tidak akan rusak, yaitu memandang wajahNya. Berjalan dalam kehendak Tuhan dan kebenaran Tuhan.

 

4.     Kapan waktu yang paling tepat untuk saat teduh? Kapan biasanya Anda melakukan saat teduh?

a.     Ibrahim bangun pagi-pagi lalu pergi ke tempat ia berdiri di hadirat ALLAH. (Kejadian 19:27)

b.     Esoknya, Isa bangun pada waktu hari masih subuh. Lalu Ia pergi keluar, ke tempat yang sunyi. Di sana Ia memanjatkan doa. (Markus 1:35)

c.     Tetapi aku, dalam kebenaran aku akan memandang wajah-Mu, dan pada waktu aku bangun, aku akan puas memandang wujud kemuliaan-Mu. (Zabur 17:15)

d.     Ya ALLAH, pada pagi hari Engkau mendengar seruanku, pada pagi hari aku mengatur persembahan bagi-Mu dan menunggu. (Zabur 5:3)

e.     melainkan yang kesukaannya hukum ALLAH dan yang merenungkan hukum-Nya siang dan malam. (Zabur 1:2)

Waktu yang paling baik untuk saat teduh:

a.     Pagi-pagi (Ibrahim)

b.     Subuh (Tuhan Isa)

c.     Waktu bangun (Daud)

d.     Pagi hari (Pemazmur)

e.     Siang dan malam. Menjadikan saat teduh sebagai cara hidup kita adalah tujuan hidup kita.

Berikan juga waktu kepada anggota untuk sharing dan menerapkan pertanyaan ini.

 

5.     Tempat mana yang paling baik untuk saat teduh?

a.     Ibrahim bangun pagi-pagi lalu pergi ke tempat ia berdiri di hadirat ALLAH. (Kejadian 19:27)

b.     Esoknya, Isa bangun pada waktu hari masih subuh. Lalu Ia pergi keluar, ke tempat yang sunyi. Di sana Ia memanjatkan doa. (Markus 1:35)

Tempat saat teduh yang paling baik:

a.     “tempat ia berdiri di hadirat ALLAH” (Ibrahim)

b.     “tempat yang sunyi” (Tuhan Isa)

 

Dari sini kita belajar untuk mempunyai tempat sendiri untuk bisa bersaat teduh dengan fokus.

 

6.     Apabila kita mau menjadikan saat teduh sebagai cara hidup, kapan saja bisa bersekutu dengan Tuhan, kita perlu terlebih dulu melatih diri dengan saat teduh yang tetap:

a.     Secara rutin – tiap hari saat teduh

b.     Tentukan waktu – paling baik pagi hari, tentukan suatu waktu, saat teduh sebagai prioritas

c.     Tentukan tempat – di mana tidak terganggu

d.     Sendirian – tidak terganggu orang lain

e.     Isi – bisa diisi dengan baca Alkitab, doa, mengaku dosa, bersyukur, nyanyi lagu pujian, renungkan Firman, mendengar suara Tuhan, dll. Mendekat dan meresponi Tuhan.

Pemimpin dan anggota sama-sama sharing tentang pertanyaan ini.

 

7.     Apa manfaat dari bersaat teduh secara rutin?

Ia seperti pohon yang tertanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang daunnya tidak layu. Segala sesuatu yang dilakukannya berhasil. Tidak demikian orang fasik. Mereka seperti sekam yang diterbangkan angin. Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam pengadilan, demikian pula orang berdosa dalam kumpulan orang benar. ALLAH mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik akan binasa. (Zabur 1:3-6)

Manfaat dari bersaat teduh secara rutin (Zabur 1:3-6):

a.     Ia seperti pohon yang tertanam di tepi aliran air – mendapatkan makanan yang cukup, pasti akan bertumbuh

b.     Menghasilkan buah pada musimnya – hubungan dengan Tuhan baik, secara alami akan menghasilkan buah Roh (Galatia 5:22-23) dan buah Injil.

c.     Daunnya tidak layu – segala yang dikerjakan segar. Dengan mengandalkan Allah pasti akan mendapatkan penyertaanNya, menjadi orang yang berkelimpahan.

 

8.    Bagaimana Anda akan memperbaiki atau memperkaya saat teduh Anda?

Biarkan anggota bebas sharing.

 

II.             Ayat hafalan:

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk di tempat para pencemooh, melainkan yang kesukaannya hukum ALLAH dan yang merenungkan hukum-Nya siang dan malam. (Zabur 1:1-2)

 

No comments: