5. ORANG YANG TIDAK MEMILIKI RASA AMAN (Murid)

 5. ORANG YANG TIDAK MEMILIKI RASA AMAN


Pendahuluan :

 

Dari semua makhluk yang Anda tahu, makhluk apa yang paling rakus, yang paling tidak memiliki rasa puas? Mengapa anda mempunyai perasaan ini? Liputan 6 menuliskan artikel dengan judul 6  Politisi dengan Skandal Korupsi Terbesar di Dunia, Tokoh Indonesia di Urutan Pertama, yaitu sesuai dengan urutannya Soeharto – mantan presiden Indonesia, Ferdinand Marcos – mantan presiden Filipina, Mobutu Sese Seko – mantan presiden Republik Kongo, Slobodan Milosevic – mantan presiden Serbia dan Yugoslavia, Saddam Hussein – mantan presiden Irak dan Sani Abacha – mantan kepala negara Nigeria. (sumber: https://www.liputan6.com/citizen6/read/3323637/6-politisi-dengan-skandal-korupsi-terbesar-di-dunia-tokoh-indonesia-di-urutan-pertama).  Orang-orang ini melanggar hukum, bukan karena kebutuhan hidup, melainkan tamak akan harta yang lebih banyak.

 

Pada dasarnya, apakah seorang yang tamak dan tidak pernah puas adalah seorang yang punya rasa aman? Apakah seorang yang punya banyak pasti sukacita? Tidak. Hari ini kita mau lihat seorang yang punya enam orang pria untuk menjaganya, namun dia tetap tidak punya rasa puas dan rasa aman. Tapi, setelah hidupnya diubahkan oleh Tuhan Isa, dia berubah sepenuhnya. Biarlah melalui bagian Kitab Suci ini, kita belajar orang seperti apakah dia ini dan jalan keluar seperti apa yang dia dapatkan.

 

Bacaan: Yahya 4:1-30, 39

 

1.      Orang-orang dari mazhab Farisi mendengar bahwa Isa memperoleh dan mempermandikan lebih banyak pengikut daripada Yahya

2.     (meskipun Isa sendiri tidak mempermandikan orang-orang, melainkan para pengikut-Nya).

3.     Ketika Isa mengetahui bahwa mereka sudah mendengar tentang hal itu, Ia pun meninggalkan wilayah Yudea dan kembali lagi ke Galilea.

4.     Dalam perjalanan-Nya ke Galilea, Ia harus melintasi wilayah Samaria.

5.     Lalu sampailah Ia ke salah satu kota di Samaria yang bernama Sikhar, dekat tempat yang dahulu diberikan oleh Yakub kepada anaknya, Yusuf.

6.     Di situlah perigi Yakub berada. Isa telah penat berjalan, karena itu duduklah Ia di tepi perigi itu. Waktu itu kira-kira jam yang keenam.

7.     Kemudian seorang perempuan Samaria datang hendak menimba air. Isa bersabda kepadanya, "Berilah Aku minum."

8.    Pada waktu itu, para pengikut-Nya sudah pergi ke kota untuk membeli makanan.

9.     Kata perempuan Samaria itu kepada-Nya, "Tuan ini bagaimana? Masakan orang Israil meminta minum kepadaku orang Samaria?" (Sebab orang Israil tidak bergaul dengan orang Samaria.)

10.  Jawab Isa kepadanya, "Jika engkau tahu anugerah Allah dan siapa yang berkata kepadamu, ‘Berilah Aku minum,’ tentulah engkau akan meminta kepada-Nya dan Ia akan memberikan kepadamu air hidup."

11.   Lalu kata perempuan itu kepada-Nya, "Tuan tidak mempunyai timba dan perigi ini pun amat dalam. Jadi, dari manakah Tuan dapat memperoleh air hidup itu?

12.  Apakah Tuan lebih besar daripada nenek moyang kami, Yakub, yang telah memberikan perigi ini kepada kami dan yang telah meminumnya juga bersama anak-anaknya serta ternak-ternaknya?"

13.  Sabda Isa kepadanya, "Siapa meminum air ini, ia akan dahaga lagi.

14.  Tetapi siapa meminum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan merasa dahaga lagi sampai selama-lamanya. Air yang akan Kuberikan itu akan menjadi mata air di dalam dirinya yang terus-menerus memancar sampai hidup yang kekal."

15.  Lalu kata perempuan itu kepada-Nya, "Tuan, berilah aku air itu, supaya aku tidak merasa dahaga dan tidak perlu datang lagi kemari untuk menimba air."

16.  Sabda Isa kepadanya, "Pergilah, panggillah suamimu kemari."

17.  Jawab perempuan itu kepada-Nya, "Aku tidak bersuami." Sabda Isa kepadanya, "Engkau benar ketika engkau berkata, ‘Aku tidak bersuami,’

18.  karena engkau sudah pernah mempunyai lima suami dan yang sekarang ada padamu bukanlah suamimu. Dalam hal ini, engkau berkata jujur."

19.  Kata perempuan itu kepada-Nya, "Ya Tuan, tentunya Engkau adalah seorang nabi.

20. Nenek moyang kami menyembah Allah di atas bukit ini, tetapi bangsa Tuan berkata bahwa Yerusalemlah tempat yang patut untuk menyembah Allah."

21.  Sabda Isa kepadanya, "Hai perempuan, percayalah kepada-Ku, akan tiba waktunya kamu akan menyembah Sang Bapa bukan lagi di atas bukit ini atau di Yerusalem.

22. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, sedangkan kami menyembah apa yang kami kenal, karena keselamatan itu datang dari bani Israil.

23. Tetapi waktunya akan tiba dan sedang tiba, bahwa penyembah-penyembah sejati akan menyembah Sang Bapa dalam ruh dan kebenaran, karena Sang Bapa mencari penyembah-penyembah yang demikian.

24. Allah itu Ruh, dan siapa menyembah Dia, ia harus menyembah-Nya dalam ruh dan kebenaran."

25. Kata perempuan itu kepada-Nya, "Aku tahu bahwa Mesias, yang disebut Al Masih itu, akan datang. Apabila Ia datang, Ia akan memberitahukan segala sesuatu kepada kami."

26. Sabda Isa kepada perempuan itu, "Akulah Dia, yang sedang bertutur kata denganmu."

27.  Setelah para pengikut-Nya kembali, mereka merasa heran sebab Isa bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Namun, tak seorang pun dari antara mereka bertanya kepada perempuan itu, "Apa yang kaukehendaki?" Atau kepada Isa, "Mengapa Guru berbicara dengan perempuan itu?"

28. Perempuan itu meninggalkan buyungnya lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang,

29. "Mari lihatlah, ada seseorang yang memberitahukan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat! Mungkinkah Dia itu Al Masih?"

30. Mereka pun segera keluar dari kota lalu menemui Isa.

 

39. Banyak orang Samaria di kota itu menjadi percaya kepada Isa karena perkataan perempuan itu yang memberi kesaksian demikian, "Ia memberitahukan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."

 

 

 

Pembahasan :

 

1.        Silahkan sebutkan tempat, tokoh-tokoh utama dan waktu kejadian dalam bacaan ini! Mengapa perempuan itu harus menimba air pada waktu itu?

 

______________________________________________________________

 

 

2.       Sebelum mengenal Tuhan Isa, menurut anda, apakah perempuan ini adalah orang yang memiliki sukacita dan rasa puas? Dari mana bisa diketahui?

 

______________________________________________________________

 

2.1.   Jika seseorang takut bertemu dengan orang yang dikenalnya, apakah ia merasa sukacita? Mengapa?

 

___________________________________________________________

 

2.2.   Jika seseorang sangat takut orang lain mengenal si akunya yang sejati, bisakah ia bersukacita? Mengapa?

 

___________________________________________________________

 

2.3.   Jika seorang perempuan memiliki 5 orang suami, dan itu pun bukan miliknya, bisakah ia bersukacita? Mengapa?

 

___________________________________________________________

 

3.        Dengan cara apa perempuan itu mengharapkan dirinya memperoleh kepuasan? Apa saja yang dituntut dan dikejar orang-orang masa kini agar dirinya  memperoleh  kepuasan dan sukacita? Menurut anda, apakah yang mereka kejar dapat memberikan kepuasan yang sejati? Mengapa?

 

______________________________________________________________

 

4.        Ketika perempuan itu bertemu dengan Tuhan Isa, bahkan setelah mengenal siapa Tuhan Isa, apa yang berubah? Dari catatan, 28-30, 39, menurut Anda, apakah ia lebih sukacita dan puas dibandingkan dahulu? Bagaimana bisa?

 

______________________________________________________________

 

4.1.   Apa tujuan ia keluar? Apakah ia menyelesaikan tugas yang akan dikerjakannya ? (28). Mengapa?

 

___________________________________________________________

 

4.2.   Alasan dahulu ia menimba air  di tengah hari, adalah karena ia takut bertemu dengan orang yang tahu kehidupan pribadinya, bahkan mereka yang tidak menerimanya, melecehkannya dan menertawakannya. Tapi setelah ia bertemu dengan Tuhan Isa, apa perubahannya? Menurut Anda, apakah setelah itu ia bisa menerima dirinya?  Sekarang apakah ia bersukacita? Mengapa?

 

___________________________________________________________

 

4.3.   Apakah dahulu ia berani menceritakan kehidupannya kepada orang lain ? Bagaimana bisa ?(16-19) Apa yang berubah, setelah ia bertemu dengan Tuhan Isa ? Hal ini menyatakan apa? (29,39)

 

___________________________________________________________

 

5.        Mengapa perempuan itu memiliki perubahan yang demikian: Dari takut bertemu orang menjadi aktif mencari orang, dari tidak mau orang mengetahui si akunya yang sejati sampai aktif memberitahukan si aku yang sejati kepada orang; dari haus (pergi ke tempat yang jauh menimba air, ada 5 suami tetap tidak dapat memuaskan jiwanya) sampai jiwanya dipuaskan(terlalu senang, buyungnya ditinggalkan begitu saja)

 

______________________________________________________________

 

5.1.    Apa perubahannya dalam pengenalan akan Tuhan Isa? (9,11,19,25-26)  Tuhan yang bagaimana, yang dialami oleh dia? Apakah Tuhan Isa mengenal kebobrokannya dan kenajisan dosanya? Apakah Tuhan menerimanya? Dari mana hal itu kelihatan?  Jika anda adalah perempuan itu, bagaimanakah perasaanmu diperlakukan Tuhan sedemikian ?

 

___________________________________________________________

 

 

 

5.2.   Apa perubahan terhadap  pengenalan dirinya? (17,29,39) Mengapa ada perubahan ini?

 

___________________________________________________________

5.3.   Dan Apa perubahan terhadap pengenalan arti kepercayaan yang benar? (20-24) Coba bandingkan perbedaan konsep kepercayaannya yang dahulu dengan konsep kepercayaan Tuhan Isa ?

 

6.        Coba pikirkan :  Mengapa seseorang  jika berubah terhadap 3 sisi yang disebut di atas (Seperti perempuan Samaria) maka dapat dilepaskan dari kekosongan dan rasa haus rohani?

 

Augustinus pernah berkata”Di dalam hati manusia yang terdalam, Allah  menaruh satu ruangan besar tanpa batas, yang tidak dapat dipenuhi oleh apapun. Karena ruangan ini disediakan Allah bagi diriNya, hanya Allah yang tak terbatas yang dapat memuaskan kehampaan manusia.” Maka Augustinus menghela nafas dan berkata”Ya Allah!  Aku hanya di dalam Engkau baru menemukan kelegaan yang sejati”

No comments: