5. MURID TUHAN DAN PEMBACAAN KITAB SUCI (Pembimbing)

 

5. MURID TUHAN DAN PEMBACAAN KITAB SUCI

 

I.               Pertanyaan

 

1.      Tolong sharingkan kehidupan pembacaan Kitab Suci Anda! Misalnya, apakah Anda setiap hari membaca Kitab Suci atau tidak? Apakah ada kesulitan saat membaca Kitab Suci?

 

Tujuan pertanyaan ini adalah supaya pemimpin tahu kehidupan pembacaan Kitab Suci dari anggotanya. Apabila anggota mengalami kesulitan dalam membaca Kitab Suci, maka disarankan supaya pemimpin bisa mengatur waktu lain untuk mengadakan penyelidikan Alkitab bersamanya. Apabila seluruh kelas membutuhkan bimbingan, pemimpin boleh mengambil waktu 1-2 kali untuk menyelidiki Kitab Suci bersama-sama di kelas.

 

2.     Menurut Anda, apakah murid Tuhan perlu baca Kitab Suci tiap hari? Mengapa?

Pertanyaan ini menyambung pertanyaan di atas, kalau perlu, bagaimana pengalaman mereka, kalau mereka jawab tidak, maka dilihat apa alasan mereka, supaya bisa dibimbing tentang pentingnya baca Kitab Suci.

 

3.     II Timotius 3:17 berkata: “sehingga tiap-tiap orang milik Allah dibekali untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik”. Tolong tunjukkan dua tujuan utama pembacaan Kitab Suci!

a. Menjadi orang baik (menurut standar Kitab Suci)

b. Melakukan hal yang baik (menurut standar Kitab Suci)

 

4.     Untuk bisa mencapai tujuan pembacaan Kitab Suci, murid Tuhan harus terlebih dahulu memahaminya. Bagaimana caranya supaya kita bisa mengerti Kitab Suci?

 

Hal-hal yang perlu diingat:

 

a.     Saat meneliti dengan hati-hati satu bagian Kitab Suci, harus diperhatikan:

·       Bentuk luarnya (keseluruhannya)

·       Bentuk dari tiap-tiap bagiannya (bagian-bagiannya)

·       Hubungan antar bagian

 

b.     “Bentuk luarnya” adalah menunjuk pada ide utama atau inti dari suatu bagian Kitab Suci. Hal-hal di bawah ini bisa membantu kita untuk mencari inti dari bagian Kitab Suci yang dibaca:

·       Kata atau kalimat yang diulang (Ini pasti bagian penting)

·       Kalimat perintah

·       Saran dari penulis atau tujuan yang secara jelas dituliskan.

·       Puncak dari bagian Kitab Suci yang dibaca/bagian klimaks.

 

c.     Saat meneliti Kitab Suci, Anda boleh mengikuti enam kata tanya, yaitu “Siapa”, “Apa”, “Kapan”, ‘Di mana”, “Bagaimana” dan “Mengapa”.

Misalnya, Anda bisa bertanya:

·       Bagian ini melibatkan siapa atau apa? (Mungkin seluruh bagian yang dibaca hanya berkaitan dengan satu orang, atau satu hal, atau satu tema)

·       Kapan terjadinya hal yang berkaitan ini?

·       Di mana terjadinya hal ini?

·       Mengapa dikatakan demikian? Mengapa orang ini mengatakan hal ini? Mengapa hal ini bisa terjadi?

·       Bagaimana akhir dari kejadian yang terkait? Bagaimana terjadinya?

Tidak semua pertanyaan di atas berkaitan dengan bagian Kitab Suci yang dibaca. Itu sebabnya, tidak semua pertanyaan ada jawabannya dari bagian ini. Saat berbicara tentang Kitab Suci, Anda hanya harus pegang Firman Tuhan, Anda tidak perlu dan tidak seharusnya menambah atau mengurangiNya (misalnya dari tafsiran/komentar-komentar luar Kitab Suci).

Pada waktu Anda dengan hati-hati meneliti Kitab Suci, perhatikan apa yang dikatakanNya, itu artinya observasi.

Cara yang paling mudah diingat dan digunakan adalah cara tiga langkah: penelitian (observasi): 6 pertanyaan (apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana), penguraian arti dan penerapan (aplikasi).

 

5.     Ikuti cara di atas:

a.     Tolong cari inti dari Zabur 150. (Dengan cara apa Anda menemukan inti bagian ini?)

Inti dari Zabur 150 adalah  “menyembah Allah”

b.     Tolong cari inti dari Matius 28:18-20: Isa mendekati mereka dan bersabda, "Segala wewenang dan kuasa baik di surga maupun di bumi sudah diserahkan kepada-Ku. Sebab itu pergilah, jadikanlah semua suku bangsa pengikut-Ku dan permandikanlah mereka dalam nama Sang Bapa, Sang Anak, dan Ruh Allah Yang Mahasuci. Ajarlah mereka menaati segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu dan ingatlah, Aku menyertai kamu sampai kesudahan zaman." (Dengan cara apa Anda menemukan inti bagian ini?)

Inti dari Matius 28:18-20 adalah “misi murid Tuhan Isa”

c.     Tuliskan pertanyaan-pertanyaan penelitian dalam Zabur 150 (Tolong tuliskan juga ayatnya). Misalnya: Apa perintah Penulis Zabur kepada kita? (Ayat 1)

·       Kitab Suci mau kita menyembah Allah di mana? (5:1)

·       Mengapa kita harus menyembah Allah? (5:2)

·       Bagaimana seharusnya kita menyembah Allah? (5:3-5)

·       Siapa yang harus menyembah Allah? (5:6)

6.     Setelah observasi, lewat penelitian akan arti kata, ayat sebelum dan sesudah, struktur tatabahasa dan latar belakang sejarah dll untuk memahami arti bagian Kitab Suci. Ini adalah penguraian arti.

a.     Zabur 150:1: Pujilah ALLAH! Pujilah Allah dalam tempat suci-Nya, pujilah Dia dalam cakrawala kekuatan-Nya!” Siapa Allah yang dicatat dalam bagian ini?

Allah adalah nama Allah yang satu-satunya. Akar kata mengandung arti “Aku adalah Aku”, sehingga berarti satu-satunya. Selama-lamanya hidup dalam kesucian. Dia ada pada Dirinya sendiri selama-lamanya, Dia puas pada DiriNya sendiri, setia, selamanya tidak berubah, tak tertandingi dan memiliki pribadi.

b.     Bagaimana Dia menyatakan “cakrawala-Nya yang kuat”

Cakrawala menunjukkan bahwa di mana dan kapan saja, Tuhan mau supaya kehidupan kepercayaan para murid kepada Tuhan menyembah Tuhan.

c.     “... pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!” Apa yang dimaksud dengan kebesaranNya yang hebat?

Arti menurut bahasa aslinya adalah “melampaui kebesaran segala bentuk keilahian”.

d.     Tolong daftarkan pertanyaan-pertanyaan renungan yang lain.

Pertanyaan lain yang mungkin bisa direnungkan:

·       Zabur 5:3-5 disebutkan beberapa macam alat musik, apakah Allah mengharuskan setiap orang untuk menggunakan semua alat musik itu untuk memuji Dia? Kalau tidak, apa arti bagian ini?

·       Apa yang dimaksudkan dengan “segala yang bernafas”?

 

7.     Untuk menjadi orang yang dikenan Allah, kita harus tahu mengerjakan apa yang Dia ingin kita kerjakan. Kita tidak boleh mengabaikan aplikasi. 2 Timotius 3:16 berkata: Seluruh Kitab Suci diilhamkan Allah dan berguna untuk mengajar, menegur, memperbaiki kelakuan, dan mendidik orang untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah. Saat murid Tuhan membaca Kitab Suci, bisa merenungkan beberapa pertanyaan berikut untuk menerapkan Firman Tuhan yang dibaca:

a.     Dari bagian yang saya baca, apa pengenalan (tentang Tuhan/murid Tuhan/Roh Suci/ persekutuan/masa depan/dosa/keselamatan, dll) yang ditambahkan kepada saya? Dan, apa arti pengenalan ini bagi kehidupan saya secara pribadi?

b.     Apakah mengingatkan saya untuk meninggalkan dosa/kelemahan tertentu?

c.     Apakah ada sikap/konsep yang harus diubah atau dikonfirmasi?

d.     Apakah ada kesalahan yang mau dihindarkan? Atau, apakah ada contoh yang harus diikuti?

Tolong tuliskan aplikasi/penerapan Anda berdasarkan Zabur 150.

Misalnya: Saya mau bertobat – saat saya bekerja, terutama kalau sedang sibuk, sering lupa memuji Tuhan, dll.

Ini waktunya untuk anggota sharing aplikasinya.

 

8.    Silakan pakai tabel berikut untuk meneliti Kitab Injil Yahya pasal demi pasal.

Ayat Kitab Suci:

Apa yang dikatakan oleh Penulis? (Pakai 6 pertanyaan)

Apa arti bagian ini untuk pembaca Kitab Yahya pada masa itu?

Apa artinya untuk kita pada masa ini? (Aplikasi)

 

 

 

 

II.             Ayat hafalan:

Seluruh Kitab Suci diilhamkan Allah dan berguna untuk mengajar, menegur, memperbaiki kelakuan, dan mendidik orang untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah. (2 Timotius 3:16)

 

No comments: