3. Citra Diri Yang Miskin (Guru)

 Pegangan Untuk Pemimpin

 

 

3. CITRA DIRI YANG MISKIN

 

Tujuan:

 

1.      Mengerti bahwa kalau melihat diri berdasarkan padangan dunia, dan membanding-bandingkan diri dengan orang lain, akan mudah sekali menjatuhkan diri kita menjadi egois, dan berpusat pada diri sendiri.

2.     Mengerti bahwa manusia diciptakan berdasarkan gambar dan rupa Allah, sehingga memiliki keistimewaannya sendiri, oleh sebab itu tidak perlu memandang rendah diri sendiri.

3.     Mengerti bahwa Tuhan Isa Almasih memandang setiap orang berharga, bahkan mati demi menebus dosa-dosa kita dan  memberikan anugerah keselamatan .

4.     Rela mengandalkan Tuhan Isa Almasih, menghidupi kehidupan yang berharga, yaitu kehidupan yang penuh  sukacita.

 

Pikiran Utama:

 

Manusia tidak perlu memakai cara berpikir duniawi untuk melihat apakah dirinya berharga atau tidak, cantik atau tidak, berhasil atau tidak dan berkedudukan atau tidak. Karena dengan begitu bisa menyebabkan gambaran diri menjadi rendah. Allah menciptakan kita menurut gambar dan rupanya. Setiap orang mempunyai keistimewaannya sendiri dan sangat berharga. Tuhan Isa Almasih mati demi menebus dosa-dosa kita, dan dengan harga yang mahal menyelamatkan kita. Kita bisa bersandar padaNya untuk melihat diri kita berharga.

 

Pendahuluan :

 

Seberapa tinggikah harga diri seseorang? Ahli Ilmu Jiwa menunjukkan, pada umumnya orang menggunakan ketiga hal berikut ini untuk menilai harga dirinya: 1. Rupa, 2. Keberhasilan dan 3. Kedudukan.

 

Oleh sebab itu, ada orang yang karena rupanya tidak bagus menjadi tidak bahagia dan rendah diri. Di dunia ini, orang hanya memilih yang cantik dan tidak memilih yang jelek. Mengapa? Karena semua orang meninggi-ninggikan yang cantik. Di sisi lain, banyak orang yang karena hasil ujian yang kurang baik, atau gaji kurang banyak, menjadi minder. Semua pandangan ini terbentuk karena kesalahan pandangan masyarakat, dan memperngaruhi pribadi seseorang, orang-orang yang mereka kasihi dan bahkan seluruh masyarakat. Orang-orang yang mengalami kegagalan sangat mudah menggunakan obat-obatan terlarang untuk membius diri. Mereka menyerah dan mencoba untuk tidak menyusahkan orang lain, bahkan memilih untuk bunuh diri. Contohnya: Pemimpin kendaraan bermotor Volkswagen bunuh diri saat krisis keuangan. Contoh lain adalah Whitney Houston, ketika dia melihat bahwa keberhasilannya tidak bisa lebih berkembang lagi, juga kesehatannya makin menurun, tidak bisa menerima kenyataan, juga bunuh diri. Masih banyak lagi orang yang karena pandangan hidup yang salah menjadi sakit, menyerah dan sangat menderita.  

 

Sebuah Majalah di Amerika mencatat bahwa pada tahun 1972 sebuah kapal penumpang yang memuat ratusan penumpang yang berlayar di lautan bebas tenggelam, dalam kapal ada 50 orang penumpang VIP. Ketika Angkatan Laut Amerika mengetahui berita ini, segera mereka mengirim helikopter untuk mengadakan penyelamatan. Hasilnya  seluruh penumpang VIP, kecuali 1 orang tua yang sayang dengan kotak perhiasannya tenggelam bersama kapal itu. Penumpang kelas 2 cuma 20 orang lebih yang sempat  diselamatkan, dan yang lainnya serta penumpang kelas 3 semuanya mati tenggelam.  Ada orang yang mengetahui hal ini,  di dalam Reader Digest, ia memberikan  komentar  demikian ”Apakah nilai dari manusia?”

Menurut Anda bagaimana umumnya orang mengukur nilai manusia?

Ketika Anda mendengar berita tsb, bagaimanakah perasaan anda ?

Kedua pertanyaan ini adalah pertanyaan untuk diskusi saja. Tidak untuk dibahas benar atau salahnya. Dari jawaban anggota, pemimpin juga bisa mengerti pikiran mereka, dan lebih tahu bagaimana membimbing mereka nantinya.

 

 

Pembahasan :

 

Bacaan utama :

 

Kitab Suci Injil Markus 5:1-20

 

1.      Kemudian, mereka sampai di seberang danau, di daerah orang Gerasa.

2.     Segera setelah Isa turun dari perahu, seorang yang dikuasai setan datang dari tempat pemakaman menemui-Nya.

3.     Orang itu tinggal di tempat pemakaman dan sudah tidak dapat diikat lagi sekalipun dengan rantai

4.     sebab sudah kerap kali ia dipasung dan dirantai, tetapi rantai itu diputuskannya, bahkan pasungannya pun dipatahkannya. Jadi, tidak ada lagi orang yang dapat menjinakkannya.

5.     Siang dan malam, di tempat pemakaman atau pun di bukit-bukit, ia selalu berteriak-teriak dan menoreh-noreh dirinya dengan batu.

6.     Ketika ia melihat Isa dari jauh, berlarilah ia dan sujud di hadapan-Nya,

7.     lalu berteriak dengan nyaring, “Apa sangkut paut-Mu dengan aku, hai Isa, Sang Anak yang datang dari Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, aku mohon kepada-Mu, janganlah mengazab aku!”

8.    Karena sebelumnya Isa bersabda agar setan itu keluar dari orang itu.

9.     Sabda Isa kepadanya, “Siapa namamu?” Jawabnya, “Namaku Legiun sebab jumlah kami banyak.”

10.  Lalu, dimintanya dengan sangat kepada Isa supaya Isa tidak menyuruh mereka pergi dari daerah itu.

11.   Pada waktu itu di lereng bukit ada sekawanan besar babi yang sedang mencari makan.

12.  Setan-setan itu meminta kepada-Nya, “Izinkanlah kami memasuki babi-babi itu.”

13.  Isa pun meluluskan permintaan mereka, lalu setan-setan itu keluar dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi itu terjun dari tepi tebing ke danau, jumlahnya kira-kira dua ribu ekor. Semuanya mati lemas di danau itu.

14.  Orang-orang yang menggembalakan kawanan babi itu berlarian. Mereka memberitahukan hal itu ke kota dan ke desa-desa di sekitarnya, dan orang-orang pun berdatangan untuk melihat apa yang terjadi.

15.  Mereka semua datang kepada Isa, lalu melihat orang yang dikuasai setan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, yaitu orang yang dikuasai Legiun itu. Maka, mereka pun menjadi takut.

16.  Orang-orang yang menyaksikan peristiwa itu menceritakan kepada mereka semua apa yang telah terjadi pada orang yang dikuasai setan dan pada babi-babi itu.

17.  Lalu, mereka meminta agar Isa pergi dari daerah mereka.

18.  Pada waktu Isa naik ke perahu, orang yang tadinya dikuasai setan itu memohon kepada Isa supaya ia diperbolehkan ikut dengan-Nya.

19.  Tetapi, Isa tidak mengizinkannya. Sabda-Nya kepadanya, “Pulanglah ke rumahmu, kepada sanak saudaramu, dan kabarkanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah Tuhan lakukan bagimu dan bagaimana Ia telah mengasihanimu.”

20. Kemudian, pergilah ia dan mulai memberitakan di wilayah Dekapolis segala hal yang telah Isa lakukan untuknya. Semua orang pun menjadi heran.

 

Bacaan tambahan :

 

Kitab Suci Injil Markus 4:35-41

 

35. Pada hari itu juga saat magrib tiba, bersabdalah Isa kepada para pengikut-Nya, “Mari kita pergi ke seberang.”

36. Para pengikut-Nya pun meninggalkan orang banyak itu, lalu pergi dengan Isa, yang memang sudah berada di perahu. Ada juga perahu-perahu lain yang menyertai-Nya.

37. Kemudian, turunlah angin ribut yang dahsyat. Ombak pun menghambur masuk ke dalam perahu sampai-sampai perahu itu hampir penuh dengan air.

38. Pada waktu itu, Isa sedang tidur di buritan perahu dengan kepala di atas bantal. Lalu, para pengikut-Nya membangunkan Dia dan berseru kepada-Nya, “Ya Guru, tidakkah Engkau peduli kalau kita binasa?”

39. Maka, bangunlah Isa. Ia menghardik angin itu dan bersabda kepada danau, “Diam, tenanglah!” Angin pun berhenti dan danau itu menjadi teduh sekali.

40. Lalu, sabda-Nya kepada mereka, “Mengapa kamu takut? Masihkah kamu belum percaya?”

41. Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada lainnya, “Siapakah orang ini sehingga angin dan danau pun menuruti perintah-Nya?”

 

Kitab Suci Taurat Kejadian 1:26-27, 2:7)

 

 26. Berfirmanlah Allah, “Kami hendak menjadikan manusia menurut citra Kami sebagai cerminan Kami. Mereka akan berkuasa atas ikan-ikan di laut, atas burung-burung di udara, atas ternak, atas seluruh bumi, dan atas semua binatang melata yang merayap di bumi.”

27. Maka, Allah menciptakan manusia menurut citra-Nya. Menurut citra-Nya, Allah menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan.

 

7. Pada waktu itulah ALLAH, Al-Khalik, membentuk manusia dari debu tanah dan mengembuskan napas kehidupan ke dalam hidungnya. Maka, manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

 

Zabur 113:7-8

 

7. Ia mengangkat orang miskin dari dalam debu, dan mengeluarkan orang yang berkekurangan dari timbunan abu

8. untuk mendudukkan mereka bersama-sama dengan para bangsawan, dengan para bangsawan dari umat-Nya.

 

Matius 10:28-31

 

28. Janganlah takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi tidak mampu membunuh jiwa. Hendaklah kamu lebih takut kepada Dia, yang dapat membinasakan, baik jiwa maupun tubuh, di neraka jahanam.

29. Bukankah burung pipit dijual orang dengan harga seduit untuk dua ekor? Meskipun demikian, tidak seekor pun dari burung-burung itu akan jatuh ke tanah jika Bapamu tidak menghendakinya.

30. Rambut di kepalamu pun semuanya terhitung.

31. Sebab itu, janganlah kamu takut karena kamu lebih bernilai daripada banyak burung pipit.

 

Rum 5:7-8, 8:32

 

7. Sukar sekali seseorang mau mati untuk orang yang benar sekalipun untuk orang yang baik, barangkali ada orang yang berani mati.

8. Akan tetapi, Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita karena Al-Masih telah mati untuk kita ketika kita masih berdosa.

 

32. Dia yang tidak menyayangkan Sang Anak yang datang daripada-Nya, melainkan yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, masakan Ia tidak menganugerahkan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Sang Anak itu?

 

 

1.  Perkenalkan siapa pemeran utama dalam bagian ini? Menurut Anda, hal apa yang tidak dimilikinya dibandingkan dengan orang-orang pada umumnya? Bagaimana Kitab Suci menggambarkan orang ini?

Tokoh-tokohnya ada  : Tuhan Isa Almasih, orang yang dikuasai setan, gembala babi, orang banyak, juga murid-murid. Pemeran utamanya adalah orang yang dirasuk setan. Dia tidak lagi normal seperti orang lain, yaitu:

a.     Tidak ada kebebasan (orang memakai pasungan dan rantai untuk mengikatnya)

b.     Tinggal di tempat orang mati (orang membiarkan dia tinggal di kuburan)

c.     Tidak ada kasih (dia adalah orang yang diabaikan, dia diabaikan bukan saja oleh masyarakat tapi juga oleh keluarga)

d.     Tidak ada waktu tenang (siang dan malam  ia selalu berteriak-teriak)

e.     Menyakiti diri sendiri (menoreh-noreh dirinya dengan batu)

f.      Kehilangan identitas diri (dia adalah seorang yang hilang kesadarannya, dia sama sekali tidak tahu siapa dirinya. Ketika Tuhan Isa Almasih menanyakan siapa namanya, dia menjawab namanya ”Legiun, sebab jumlah kami banyak.” sesungguhnya itu bukanlah namanya, tapi nama setan yang merasukkinya.

g.     Dia tidak ada rasa malu (tidak pakai baju).

 

Dia bisa disebut seorang yang gagal dalam segala hal yang kita lihat.

Lihat, dalam segala hal, dia sama sekali tidak berharga.

Kitab Suci menyebutnya sebagai orang yang dirasuk setan. Mengapa penyakitnya bukan penyakit gila, tapi dirasuk setan? Ini adalah sebutan Tuhan baginya, sebutan Tuhan lebih tepat, karena orang yang sakit gila tidak mungkin mengenali siapa Tuhan. Hanya yang dari dunia roh yang bisa mengenali siapa Tuhan Isa, dan dia bisa mengenaliNya. Ini menunjukkan dia lebih hebat dari murid-muridNya. Sesungguhnya, orang-orang biasa tidak bisa mengenali Tuhan Isa sebagai Tuhan. Oleh sebab itu, dia bukanlah orang biasa. Saat Tuhan Isa Almasih mengusir mereka ke dalam babi-babi itu, babi-babi yang jumlahnya sekitar 2.000an ekor, terjun dari tepi tebing ke danau, semuanya mati lemas di danau itu. Kalau bukan betul-betul dikuasai roh jahat, bagaimana hal ini bisa terjadi? Selain itu, kekuatan dia besar tidak tertandingi. Lagipula, kalau dia terkena penyakit gila, tidak bisa begitu cepat disembuhkan. Tapi, begitu Tuhan Isa mengusir setan-setan yang ada di dalamnya, dia segera sembuh. 

 

2. Kita setuju, bahwa pemeran utama dalam cerita adalah seorang yang gagal total, tidak ada orang yang menghargai dan memperhatikannya.

1.        Orang seperti dia yang tidak ada gunanya bagi masyarakat, apakah masyarakat (termasuk keluarganya) bisa menganggap keberadaannya bernilai? Dari mana bisa dilihat? Jika anda adalah sanak saudaranya, apakah yang anda bisa berpikir seperti itu? Mengapa?

Menghadapi orang seperti ini, pada umumnya bagaimana orang memandang dia? Kenyataan berikut ini bisa memberitahukan kepada kita:

a.      Bahkan keluargapun sudah tidak mau dia, dan menyerahkan dia kepada orang lain supaya diurus oleh orang lain.

b.      Orang menggunakan rantai besi dan rantai kaki untuk mengikatnya, supaya dia tinggal saja di situ.

c.       Mungkin kita berkata, kalau dia tidak dipasung, mungkin dia akan melukai orang lain. Itu sebabnya orang-orang mengikatnya. Sehingga hal ini tidak berarti bahwa mereka menganggap dia tidak bernilai untuk ada di tengah-tengah mereka. Tetapi, saat Tuhan Isa Almasih memakai 2.000 ekor babi untuk menyelamatkannya, respon orang banyak itu adalah meminta Tuhan Isa meninggalkan tempat itu. Di sini jelas konsep mereka, yaitu  bahwa 2.000 ekor babi jauh lebih berharga dari orang ini.

 

2.       Renungkan : Mengapa orang banyak memohon Tuhan Isa untuk meninggalkan tempat itu? (17) Hal ini membuktikan apa yang lebih penting bagi mereka? Apakah Anda mempunyai perasaan yang sama? Coba ceritakan pengalaman Anda.

 

Kalau daerah itu memang ada orang yang dirasukki setan, dan orang banyak telah melihat bahwa Tuhan Isa Almasih bisa menyembuhkan mereka, seharusnya orang banyak memohon Tuhan Isa untuk tinggal. Ini baru benar. Mengapa mereka mau minta Tuhan Isa Almasih meninggalkan tempat itu? Alasannya sangat sederhana. Mereka mungkin takut lain waktu Tuhan Isa bisa menggunakan ayam, bebek, sapi dll untuk menyelamatkan orang-orang itu. Mereka menganggap bahwa harta mereka lebih berharga dibandingkan nyawa orang-orang itu.

Orang-orang ini bisa dikatakan seperti gambaran banyak orang saat ini, tidak ada tampang, tidak ada keberhasilan, juga tidak ada kedudukan. Hal ini bukanlah karena mereka kekurangan sesuatu, tetapi mereka telah terpolusi dengan konsep hidup, sehingga tidak putus-putusnya melukai diri sendiri. Di pihak lain, masyarakat saat ini menggunakan sikap mengabaikan orang-orang seperti ini. Saat pusat rehabilitasi kecanduan mau dibuka, mengapa rapat RT menolaknya? Karena mereka tidak menerima orang-orang ini. Saat pusat pengobatan atau rehabilitasi untuk apapun mau didirikan, mengapa rapat RT menolaknya? Karena mereka tidak terima orang-orang itu.

Saat pemimpin menyimpulkan, boleh minta anggota untuk sharing, apakah mereka setuju atau tidak. Banyak orang berpikir uang lebih penting daripada nyawa seseorang. Juga minta anggota untuk sharing perasaan dan pengalaman mereka.

Di Amerika, ada orang yang membuat statistik, ada 3/4 kasus kriminal adalah berkaitan dengan uang. Tahun ini, kasus kriminal di Hong Kong dan China lebih dari 3/4 adalah berkaitan dengan uang. Tahun 2013 di Hong Kong ada 73.000 kasus kriminal, di antaranya ada 56.000 kasus yang berkaitan dengan uang. Semua ini masih belum termasuk menggelapkan pajak, korupsi, suap, kejahatan dunia perbankan dan lembaga keuangan yang banyak sekali kasusnya. Tahun 2012, untuk menghindari kejahatan remaja, lembaga penelitian mengeluarkan laporan penelitian yang jelas menyebutkan, kasus kejahatan remaja paling banyak adalah melanggar karena harta kekayaan. Dalam statistik gugatan, terdapat 80% kasus merampok dan mencuri. Di mana-mana di dunia ini, kasus-kasus kejahatan, ada tidak sedikit kasus yang hanya karena beberapa ribu atau beberapa ratus dollar menghabiskan nyawa orang lain. Kitab Suci memberitahu kita bahwa nyawa seseorang jauh lebih berharga daripada harta  apa pun.  

 

3.  Bagaimana penilaian orang yang dirasuk setan  terhadap nilai dirinya? Bagaimana bisa? Jika anda adalah dia, gagal total, jadi perasit, bahkan keluarga juga tidak menghendaki anda lagi, apa respon anda? Mengapa? Pernahkah anda  minder? Kapan? Mengapa?

 

Pelajaran ini yang paling penting bertujuan supaya anggota mengerti bahwa konsep diri yang salah bukan saja bisa mempengaruhi pandangan kita terhadap diri sendiri, juga bisa mempengaruhi sikap dan hubungan kita dengan orang lain, sehingga membuat kita tidak bisa menerima diri sendiri, terutama saat kita gagal, kedapatan bersalah, sakit, dll.

 

Bagian ini dengan jelas memberitahukan jawabannya kepada kita. Bagaimana sikap orang itu terhadap diri sendiri? Dia berteriak-teriak di pekuburan pada malam hari (hatinya tidak ada damai, hanya ada kesakitan dan penderitaan, ketakutan dan kekuatiran dan tidak mampu menghadapi kenyataan hidup). Dia hanya bisa memukul-mukul diri dengan batu, dan melukai diri. Orang ini begitu melukai diri juga mungkin dikarenakan dia tidak sadar diri, karena dia memang tidak ada kuasa untuk mengendalikan diri. Tetapi, mungkinkah orang-orang pada masa ini juga bisa melakukan hal-hal yang melukai diri, namun dia tidak sadar? Pemimpin bisa mengambil contoh dari berita-berita yang diketahui oleh anggotanya. Misalnya, pada tahun 2014, ada seorang bankir Inggris lulusan University of Cambridge, membunuh dua orang WTS Indonesia (yang datang dari kampung terpencil di Indonesia) . Seorang yang penampilan luarnya sangat cemerlang, dengan dua orang yang dari tempat yang miskin, sama-sama selalu pakai narkoba. Dan di bawah pengaruh halusinasi dari obat itu mereka menjalankan kehidupan dengan tingkah laku seperti iblis (sumber: https://www.dw.com/id/dua-tki-di-hongkong-disiksa-secara-brutal-sebelum-dibunuh/a-36147641).  Dunia bertanya-tanya: mengapa seorang yang sudah begitu berhasil, jatuh di dalam narkoba, dan pada akhirnya kehilangan sifat kemanusiaan dan menjadi pembunuh sadis? Mengapa perempuan-perempuan itu mau menjual tubuhnya sendiri? Dan akhirnya harus kehilangan nyawa? Mengapa banyak orang yang mau melewati hidup seperti ini? Sesungguhnya orang-orang yang melukai tubuhnya sendiri, pikirannya sudah tidak normal. Dengan kelakuan mereka yang  berteriak-teriak karena pengaruh obat, apa bedanya dengan orang yang memukul-mukul diri dengan batu tersebut? Masalah narkoba khususnya di kalangan anak muda sudah menjadi masalah yang besar di berbagai daerah.

 

Pemimpin bisa menanyakan respon anggotanya. Apabila ada orang yang  gagal, frustrasi atau mengalami kecelakaan sehingga harus bergantung sama orang lain, namun ditolak orang, sampai-sampai keluarga juga sudah tidak mau dia, bagaimana mereka bersikap terhadap orang-orang ini? Pemimpin juga boleh menambahkan, memang tidak banyak orang yang menghadapi keadaan seperti orang yang dirasuk setan itu, namun apakah konsep diri tidak penting? Sampai di sini pemimpin boleh tanyakan kepada anggota, apakah mereka pernah merasa minder? Kapan merasakannya? Karena apa merasakan minder? Umumnya perasaan minder terjadi saat seseorang merasa diri lebih rendah dari orang lain, gagal, atau tidak mencapai apa yang diinginkan oleh diri dan oleh orang lain. Perasaan-perasaan ini berkaitan dengan konsep diri yang salah. Kalau konsep diri tidak berubah, kita tidak akan mengalami hidup yang berkelimpahan.

 

4. Sekarang coba kita lihat, bagaiman pandangan Tuhan Isa terhadap nilai orang tersebut?

Tuhan Isa melakukan tiga hal untuk menghidupkan kembali kehidupan orang yang dirasuk setan ini. Mari kita belajar dari Tuhan Isa untuk melihat bagaimana Dia melihat nilai diri orang itu.

a.     Ketika Dia melihat orang tsb, apa pertanyaan pertama yang diajukan padanya? Hal ini menyatakan makna apa? (Ayat 9)

Saat Tuhan Isa melihat orang itu, pertanyaan pertama yang dilontarkan kepadanya adalah “Siapa namamu?” Mengapa Tuhan Isa mau menanyakan namanya? Tuhan Isa mau orang ini tahu bahwa dia adalah seorang yang istimewa. Tuhan Isa sepertinya mau memberitahukan kepadanya,”Kamu adalah seorang manusia, seorang manusia yang istimewa. Tidak ada seorangpun yang bisa menggantikan kamu, di seluruh dunia hanya kamu dengan keadaan kamu dan mempunyai nama ini.” Saya percaya kalau saya adalah orang itu, yang selama ini dalam seumur hidupnya selalu mendengar orang memanggilnya sebagai ”orang gila”, sekarang tiba-tiba Sang Penguasa dunia, Raja di atas segala raja, dengan begitu akrab menanyakan namanya, saya pasti menangis karena terharu. Dari bagian mana, kita bisa melihat keistimewaan seseorang? Yaitu sidik jari, sidik kaki dan DNA setiap orang berbeda, hanya satu-satunya di dunia. Kamu tidak perlu membanding-bandingkan diri dengan orang lain, karena tidak ada seorangpun yang bisa menggantikan kamu, kamu pun tidak bisa menggantikan orang lain. Dalam Kejadian 1:26-27 dengan jelas diberitahukan bahwa Allah menciptakan kita menurut gambar dan rupaNya. Dia menciptakan satu per satu, dengan tanganNya sendiri, bukan diciptakan secara massal. Oleh sebab itu setiap orang adalah istimewa.

 

b.     Dengan cara apa Tuhan Isa menyelamatkannya? Mengapa harus memakai cara ini untuk menyelamatkannya? Hal ini menyatakan di mana letak perbedaan  Tuhan   dengan kebanyakan orang  dalam menilai manusia? (Ayat 12-13)

Tuhan Isa mengorbankan 2.000 ekor babi untuk menyelamatkan orang ini, mungkin dengan alasan sebagai berikut:

1.      Ini adalah permintaan roh jahat

2.      Pada jaman itu, orang Yahudi tidak boleh makan babi. Babi diperhitungkan sebagai binatang haram, jadi mungkin orang-orang itu pelihara secara diam-diam

3.      Tetapi yang penting adalah Tuhan Isa memang mau memperlihatkan pandanganNya tentang nilai seorang manusia , yaitu bahwa nilai seorang manusia adalah tak terbandingkan. Pada umumnya, orang mati demi harta, karena mereka menganggap harta lebih berharga daripada nyawa. Tuhan Isa sama sekali tidak setuju dengan pandangan ini. Banyak orang mungkin menganggap bahwa apa yang dilakukan oleh Tuhan Isa itu terlalu berlebihan (waste), karena harga babi sangat mahal. Harga 2.000 ekor babi kira-kira HKD6.000.000. Dengan HKD 6 juta menyelamatkan orang itu, bukankah terlalu mahal? Tetapi di mata Tuhan, hal ini sama sekali tidak sia-sia (waste), karena Dia melihat kita lebih berharga dari barang apa pun di dunia ini. Dalam Matius 10:28-31” Janganlah takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi tidak mampu membunuh jiwa. Hendaklah kamu lebih takut kepada Dia, yang dapat membinasakan, baik jiwa maupun tubuh, di neraka jahanam. Bukankah burung pipit dijual orang dengan harga seduit untuk dua ekor? Meskipun demikian, tidak seekor pun dari burung-burung itu akan jatuh ke tanah jika Bapamu tidak menghendakinya. Rambut di kepalamu pun semuanya terhitung. Sebab itu, janganlah kamu takut karena kamu lebih bernilai daripada banyak burung pipit.”

Alkitab memberitahukan bahwa kita lebih bernilai daripada banyak burung pipit. Jadi, bagaimana kita bernilai? Tuhan Isa memberitahukan bahwa, sampai-sampai rambut di kepala kitapun semuanya terhitung. Saya percaya tidak ada seorang pun tahu berapa helai rambutnya. Tetapi, Tuhan menghitungnya. Dari sini kita bisa melihat betapa berharganya kita.

4.      Mungkin ada orang yang berkata,”Babi-babi itu kan bukan punya Tuhan Isa, jadi Dia bisa pakai seperti itu.” Pemimpin boleh tanya kepada anggotanya, di dunia ini apa sih yang betul-betul punya kita? Barang apakah yang bisa kita miliki seumur hidup, dan bisa dibawa sampai mati? Sebetulnya kita semua hanyalah pengurus harta yang dititipkan. Manusia hanyalah punya hak pinjam, bukan hak milik. Tuan yang sungguh-sungguh adalah Pencipta kita Tuhan Isa Almasih.

 

c.     Silahkan baca Markus 4:35-41. Tuhan sepanjang malam tidak tidur, menyeberang laut dengan menghadapi ancaman badai dan kapal tenggelam. Sebenarnya untuk apa Isa menyeberang laut? (baca Markus 4:35.5:21a)

Tuhan Isa menyelamatkan orang itu dengan sekuat tenaga. Dalam Markus 5:35-41 digambarkan bahwa Tuhan Isa semalam-malaman tidak tidur, berusaha sekuat tenaga untuk menyeberangi lautan. Tujuannya hanya untuk melakukan satu hal, yaitu menyelamatkan orang yang dirasuk setan itu (Markus 5:21). Tuhan Isa Almasih melakukan perjalanan yang sangat membahayakan untuk menyeberang dan menyelamatkan orang itu, karena ada badai yang besar saat mereka menyeberang. Dia mempertaruhkan nyawaNya untuk menyelamatkannya. Tetapi, saat itu Tuhan Isa bisa memberhentikan badai itu, dan menyeberang dengan tenang. Hal ini juga adalah gambaran bagaimana Tuhan Isa kelak juga menyerahkan nyawaNya untuk menebus dosa kita. (Rum 5:7-8)

 

5.  Mengapa konsep nilai Tuhan Isa dengan orang banyak memiliki perbedaan yang begitu besar?(Baca Kejadian 1:26-27,2:7; Zabur 113:7-8)

Karena manusia menilai orang lain berdasarkan keberhasilan, yaitu apa yang dikerjakan, apa yang dipunyai, kedudukannya, rupanya, dll. Tetapi, Tuhan menilai orang berdasarkan siapa dirinya. Siapakah orang itu? Dalam Kejadian 1:26-27 dikatakan bahwa dia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah dan dia bisa berkomunikasi dengan Allah. Ini adalah suatu hal yang tidak bisa dibandingkan dengan binatang apa pun. Ini seperti emas yang dinilai bukan karena bentuknya, tapi karena nilai emas itu sendiri. Oleh sebab itu, setiap orang mempunyai keunikannya sendiri yang tidak bisa digantikan oleh orang lain. Dalam Zabur 113:7-8 ”Ia mengangkat orang miskin dari dalam debu, dan mengeluarkan orang yang berkekurangan dari timbunan abu, untuk mendudukkan mereka bersama-sama dengan para bangsawan, dengan para bangsawan dari umat-Nya.” Seberapa pun rendahnya kita menganggap diri kita, Tuhan Isa menilai kita sangat tinggi. Dia mau mengangkat kita dan mendudukkan kita bersama-sama dengan para bangsawan. Tuhan Isa adalah Raja di atas segala raja, Dia mau tinggal bersama-sama dengan kita.

 

6. Terhadap orang gagal yang demikian, Isa tetap mengasihi, menerimanya bahkan berkorban baginya, apakah anda tahu konsep nilai anda dihadapanNya? Apakah yang Dia korbankan  bagi anda? (Baca Matius 10:28-31; Rum 5:7-8,8:32)

Saat kitab suci menggambarkan orang yang dirasuk setan ini, sepertinya juga menggambarkan semua orang gagal di dunia, yaitu orang yang paling tidak ada sumbangsihnya, paling tidak ada kepintarannya dan paling tidak ada keberhasilannya. Tetapi Tuhan Isa Almasih tetap mengasihinya, menyelamatkannya, menerimanya, bahkan mempertaruhkan nyawaNya untuk dia. Lalu, bagaimana sikap Tuhan terhadap kita? Dia bahka telah menghitung berapa banyak rambut kita. Dia katakan bahwa kita lebih berharga dari apa pun di dunia ini, sampai-sampai Dia rela mengorbankan nyawaNya untuk menebus kita semua. Oleh sebab itu, kita bisa dengan jelas melihat kasih Tuhan Isa Almasih kepada kita semua. Dalam Rum 5:7-8  dikatakan ”Sukar sekali seseorang mau mati untuk orang yang benar sekalipun untuk orang yang baik, barangkali ada orang yang berani mati. Akan tetapi, Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita karena Al-Masih telah mati untuk kita ketika kita masih berdosa.”

 

7.  Jika seorang menjadikan konsep nilai Tuhan Isa sebagai konsep nilai dirinya,  bahkan sudah menikmati kasih Dia yang mati menggantikan dosa kita, bisakah orang tersebut tidak menerima dirinya, minder, dan menderita? Mengapa?

Pemimpin bisa meminta anggotanya untuk sharing tentang siapa Tuhan Isa yang mereka kenal. Bagian ini juga dengan jelas menggambarkan Dia adalah Allah yang Maha Tahu, Dia juga adalah Penguasa alam dan Penguasa dunia roh. Dia adalah Allah yang Maha Kuasa, Dia adalah Allah yang benar, yang sanggup melakukan keajaiban-keajaiban.

Kalau Tuhan yang begitu besar rela mati untuk kita di atas kayu Salib, untuk menggantikan kematian kita, bagaimana mungkin kita merasa diri tidak ada harganya, dan merasa minder? Siapa pun yang telah mengalami anugerah Tuhan, pasti jelas bahwa dirinya sangat berharga, yang telah dibeli dengan harga yang mahal oleh Tuhan Isa. Dia tidak perlu mempedulikan bagaimana orang lain melihatnya, dan dia bisa menerima dirinya sendiri.

 

8. Coba pikirkan jika anda mengidap sakit ginjal, saat itu ratu Inggris dan Presiden Clinton, masing-masing mempersembahkan sebuah ginjalnya untuk menyelamatkan anda, bagaimana anda mengukur nilai diri anda? Mengapa?

Sekarang bagaimana perasaan anda jika Raja atas segala raja, Tuan atas segala tuan memperlakukan anda demikian?

Ini adalah pertanyaan untuk sharing.

Tidak sedikit orang yang kalau bisa foto bersama mereka sudah merasa diri hebat, apalagi kalau sampai menyumbangkan ginjal untuk mereka. Pasti merasa harga dirinya langsung naik.

Sekarang, Tuhan Isa Almasih dengan tidak menyisakan sesuatu untuk diriNya sendiri, telah mengorbankan nyawaNya untuk menggantikan kita. Dengan kata lain, Dia telah memakai ginjalNya untuk mengganti ginjal kita, jantungNya untuk mengganti jantung kita, dll, supaya kita yang sudah mati rohani kita mendapatkan hidup karenaNya.

Isa Almasih jauh lebih agung dari mereka, lebih-lebih adalah Tuhan yang disembah oleh mereka, maka pengorbanan Isa Almasih jauh lebih besar dari mereka.

 

9.   Apa respon orang yang dirasuk setan terhadap Tuhan? Bagaimana sekarang orang tersebut mengukur nilai manusia? Bagaimana bisa? Jika anda adalah dia, bagaimana anda memohon kepada Tuhan (ayat 18), setelah menerima perintah Tuhan (ayat 19), apakah anda memiliki respon yang sama dengan orang tersebut? Mengapa?

Setelah mengenal Tuhan Isa Almasih, orang yang dirasuk setan ini berubah total. Dia mau ikut Tuhan Isa, tetapi Tuhan Isa memerintahkan dia untuk pulang ke kampungnya, dan kabarkan kepada mereka segala sesuatu yang telah Tuhan lakukan baginya. Setelah itu, orang itu dengan sukacita pulang ke kampungnya dan menceritakan tentang mujizat yang Tuhan kerjakan kepadanya.

Bagaimana dia berubah dalam menghargai orang lain? Dia rela pergi menceritakan pekerjaan Tuhan kepada orang-orang di kampungnya.

Pertanyaan ini juga adalah respon kita kepada Tuhan, termasuk pilihan kita, apakah kita mau memilih untuk menilai diri berdasarkan rupa, keberhasilan, kedudukan, atau rela menggunakan pikiran Tuhan Isa dalam menilai diri sendiri? Orang itu memilih untuk ikut Tuhan, bagaimana dengan kita?

 

Teman-teman, apakah Anda pernah merasa gagal, tidak berarti seperti sampah, atau tidak ada harganya sama sekali? Apakah Anda pernah menilai diri berdasarkan rupa, keberhasilan, kekayaan, pendidikan, dll, atau membandingkan dengan orang lain?

Apakah Anda kenal orang-orang yang tidak bisa menerima diri? Apakah Anda mau mereka hidup bahagia dan mengerti bahwa dirinya berharga?

Apakah Anda mau mengandalkan Tuhan Isa mengubah pandangan Anda terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain?

Tuhan Isa Almasih, bukan saja memberikan ginjalnya untuk mengganti ginjal kita, tetapi Dia mengorbankan nyawaNya untuk mengganti nyawa kita, apakah Anda mau menerima Tuhan Isa - Juruselamat manusia?

No comments: