Pendahuluan :
Ibrani 2:14-15 mencatat: Karena anak-anak itu adalah
manusia yang bertubuh fana, maka diri-Nya pun mengenakan tubuh yang demikian,
supaya melalui kematian-Nya Ia dapat membinasakan Iblis yang berkuasa atas
maut. Dengan demikian, Ia dapat membebaskan mereka yang seumur hidupnya ada
dalam perhambaan karena rasa takutnya terhadap kematian. Kitab Suci
memberitahu kita bahwa Isa datang ke dunia ini untuk menghancurkan pekerjaan
iblis melalui kematian-Nya dan untuk melepaskan rasa takut manusia akan
kematian. Hal ini dikarenakan Isa telah mati dan dibangkitkan, sehingga orang
yang belum mati dapat mengetahui seperti apa kematian, dan Ia juga dapat
berjanji bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya akan dibangkitkan seperti
Dia.
Ketakutan akan kematian merupakan hal yang tidak pernah
berhenti sejak zaman dahulu. Sama seperti di zaman kuno, Qin Shihuang mengirim
lima ratus anak laki-laki dan perempuan ke Jepang untuk mencari obat mujarab
agar panjang umur. Namun, penelitian yang dilakukan oleh para dokter dan
psikolog menunjukkan bahwa semakin pasien kanker atau penyakit mematikan
lainnya takut akan kematian, semakin cepat mereka akan meninggalkan dunia ini.
Sebaliknya, mereka yang memiliki harapan dan tidak takut mati mempunyai peluang
lebih besar untuk sembuh dan panjang umur. Bahkan dari segi psikologis, iman
bisa memudahkan pasien untuk sembuh.
Apa yang dapat kita pelajari dari Kitab Suci tentang ini?
Ayat Kitab Suci :
1. Ada seorang dari mazhab
Farisi bernama Nikodemus, pemimpin bani Israil.
2. Pada malam hari ia datang
kepada Isa lalu berkata kepada-Nya, "Guru, kami tahu bahwa Engkau adalah
guru yang datang dari Allah, karena tak seorang pun dapat mengadakan
tanda-tanda ajaib seperti yang Engkau lakukan jika Allah tidak menyertainya."
3. Sabda Isa kepadanya,
"Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jikalau seseorang tidak dilahirkan
kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
4. Kata Nikodemus kepada-Nya,
"Bagaimana mungkin seseorang dilahirkan kembali pada masa tuanya? Dapatkah
ia masuk untuk kedua kalinya ke dalam rahim ibunya lalu dilahirkan
kembali?"
5. Sabda Isa,
"Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jikalau seseorang tidak dilahirkan
dari air dan Ruh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
6. Apa yang dilahirkan dari
daging adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Ruh adalah ruh.
7. Jangan engkau heran kalau
Aku berkata kepadamu bahwa engkau harus dilahirkan kembali.
8. Angin bertiup ke mana
dikehendakinya dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari
mana datangnya dan ke mana perginya. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang
yang lahir dari Ruh."
9. Jawab Nikodemus
kepada-Nya, "Bagaimana hal itu dapat terjadi?"
10. Sabda Isa kepadanya,
"Engkau pengajar orang Israil. Tidakkah engkau mengerti hal-hal itu?
11. Sesungguhnya Aku berkata
kepadamu, kami berbicara tentang apa yang kami ketahui, dan kami memberi
kesaksian tentang apa yang telah kami lihat, tetapi kamu tidak menerima
kesaksian kami.
12. Jika kamu tidak percaya
ketika Aku berbicara tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu dapat percaya jika
Aku berbicara tentang hal-hal surgawi?
13. Belum pernah ada seorang
pun yang naik ke surga selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak
Manusia.
14. Sama seperti Musa
meninggikan ular tembaga di padang belantara, begitu jugalah Anak Manusia harus
ditinggikan,
15. supaya setiap orang yang
percaya memperoleh hidup yang kekal.
16. Allah begitu mengasihi
dunia ini, sehingga Ia menganugerahkan Sang Anak yang tunggal itu, supaya
setiap orang yang percaya kepada Sang Anak tidak binasa, melainkan memperoleh
hidup yang kekal.
Roma 3:10, 23
10 seperti telah tertulis, "Tidak ada yang benar,
seorang pun tidak.
23 Sebab semua orang telah berdosa dan tidak dapat mencapai
kemuliaan Allah.
Roma 6:23
Karena upah dosa adalah maut, tetapi karunia Allah adalah
hidup yang kekal dalam Isa Al Masih, Junjungan kita Yang Ilahi.
Ibrani 3:14-15
Karena anak-anak itu adalah manusia yang bertubuh fana,
maka diri-Nya pun mengenakan tubuh yang demikian, supaya melalui kematian-Nya
Ia dapat membinasakan Iblis yang berkuasa atas maut. Dengan demikian, Ia dapat
membebaskan mereka yang seumur hidupnya ada dalam perhambaan karena rasa
takutnya terhadap kematian.
Ibrani 9:22
Menurut hukum Taurat, hampir segala hal disucikan dengan
menggunakan darah. Tidak ada pengampunan jika tidak ada penumpahan darah.
I Yahya 1:9
Jikalau kita mengakui dosa-dosa kita, maka Allah, yang
dapat dipercaya dan benar itu, akan mengampuni dosa-dosa kita serta menyucikan
kita dari semua kejahatan.
Yahya 1:12
Tetapi orang-orang yang menerima-Nya diberi-Nya hak untuk
menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya kepada nama-Nya.
Pembahasan
1.
Silahkan perkenalkan tokoh dalam perikop ini (selain Isa) Siapa dia?
Bagaimana status, latar belakang,
kedudukannya dll?
____________________________________________________________
2.
Mengapa dia ingin melihat Isa? Di manakah kita dapat melihat motifnya
pergi menemui Isa? Mengapa dia pergi menemui Isa pada malam hari?
____________________________________________________________
3. “Kelahiran Kembali” menjadi tema dari bagian ini, karena kedua kata ini
muncul berulang kali. Apa sebenarnya "kelahiran kembali" itu?
3.1
Apa sudut pandang Nikodemus?
_______________________________________________________
3.2
Apa pendapat Tuhan Isa? Apa maksudnya?
_______________________________________________________
3.3
Manakah yang menurut Anda benar? Mengapa?
_______________________________________________________
4.
Mengapa manusia perlu dilahirkan kembali? Tolong jelaskan. Apa yang
akan terjadi jika seseorang tidak dilahirkan kembali? (Lihat Roma 3:10, 23;
Roma 6:23)
____________________________________________________________
5. Mengapa kelahiran kembali bisa terjadi? Apa bedanya cara yang diberikan Tuhan Isa dengan cara yang diberikan orang biasa (agama)? (Lihat Ibrani 9:22; Yahya 1:12, 3:16; 1 Yahya 1:9?
____________________________________________________________
6.
Menurut Anda apakah mungkin seseorang dilahirkan kembali dan memasuki
kerajaan Tuhan melalui usahanya sendiri? Mengapa?
____________________________________________________________
Tidak ada seorangpun bisa mencapai standard Tuhan, maka
kita tidak mungkin bersandar pada diri, melainkan bersandar pada Dia. Membiarkan Ia dalam hidup kita menguasai
segala milik kita. Jika Roh kudus telah melahirbarukan kita, sekalipun di dunia
kita memiliki kelemahan, tapi ketika kedagingan itu berlalu, akan dapat berubah
menjadi tubuh yang seperti Tuhan, kita lebih-lebih bisa seperti Dia sempurna
adanya.
No comments:
Post a Comment