11. PRINSIP HIDUP SEORANG MURID
I.
Pertanyaan
1.
Ada orang yang tidak mau percaya dan menjadi murid
Isa Almasih karena mereka berpikir bahwa setelah percaya kepada Tuhan Isa
mereka tidak bisa lagi merokok, minum minuman keras, judi, nonton… terlalu
tidak bebas. Bagaimana pendapat Anda?
a. Aku menggunakan
istilah-istilah yang biasa digunakan orang untuk menolongmu dalam kelemahanmu.
Sama seperti dahulu kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba bagi
kecemaran dan ketidaktertiban yang mendatangkan kedurhakaan, demikianlah
hendaknya sekarang kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba dari
kebenaran yang mendatangkan penyucian. (Roma 6:19).
Menurut Anda,
apakah manusia memiliki kebebasan penuh terhadap kelakuannya sendiri?
Tidak
ada. Manusia tidak ada kebebasan untuk melakukan sesuatu atau tidak mau
melakukan sesuatu, karena manusia di kuasai oleh dosa, tidak bisa memenangkan
kelemahan dari badaniah, selalu diseret oleh keinginannya sendiri untuk
berdosa.
b.
Ada hal apa yang Anda tidak berkuasa untuk
melakukannya?
c.
Ada hal apa yang Anda tidak berkuasa untuk tidak
melakukannya?
Waktu
anggota untuk sharing hal yang mereka tidak ingin lakukan tetapi tidak mampu
untuk tidak melakukannya. Misalnya: tidak mau marah, tetapi tidak berkuasa
untuk tidak marah. Tidak ada kebebasan untuk melakukan: hal yang baik,
mengasihi orang…
d.
Apakah ada perubahan hidup setelah Anda percaya
Tuhan Isa Almasih?
1.
Sebutkan apa saja kebebasan yang Anda dapatkan?
Dapatkan
kebebasan untuk mengasihi orang, memaafkan orang lain
2.
Apa saja kebebasan yang hilang?
Berkurang dalam: melakukan dosa, kuatir
3.
Apakah Anda suka dengan perubahan ini?
Waktunya
anggota untuk sharing.
Kemudian
Isa bersabda kepada orang-orang Israil yang percaya itu, "Jika kamu tetap
tinggal dalam perkataan-Ku, kamu adalah pengikut-Ku yang sesungguhnya. Kamu
akan mengenal kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." (Yahya
8:31-32)
Demi
kemerdekaanlah Al-Masih telah memerdekakan kita. Sebab itu teguhlah berdiri dan
jangan sampai dikenakan kuk perhambaan lagi. (Galatia 5:1)
Hai Saudara-saudaraku, kamu telah dipanggil untuk
hidup dalam kemerdekaan. Meskipun demikian, jangan sampai kemerdekaan itu
memberi tempat bagi keduniawian, melainkan oleh kasih abdikanlah dirimu seorang
terhadap yang lain. Karena semua isi hukum Taurat dapat disimpulkan dalam satu
perkataan ini, "Kasihilah sesamamu manusia, seperti terhadap dirimu
sendiri." (Galatia 5:13-14).
Kebebasan
sejati bukan bisa bertindak sesuka hatinya, tetapi bersandar kepada Tuhan Isa
untuk melepaskan kita dari kekangan dosa, menjadi hamba Tuhan, taat pada firman
Tuhan. Demikianlah murid Tuhan di dalam Tuhan Isa ada kebebasan sejati.
Dasar prinsip
kehidupan murid Tuhan:
Zabur
119:105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi
jalanku.
Yahya
8:31 Kemudian Isa bersabda kepada orang-orang Israil yang percaya itu,
"Jika kamu tetap tinggal dalam perkataan-Ku, kamu adalah pengikut-Ku yang
sesungguhnya.
Amsal 3:5-6 Percayalah
kepada ALLAH dengan sepenuh hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu
sendiri. Akuilah Dia dalam segala jalanmu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Firman
Tuhan sebagai pembimbing utama dalam hidup kita,taati
firman Tuhan, bersandarlah dan ikutlah TUHAN dengan segenap hatimu, dalam
segala hal menyenangkan hati Tuhan. Maka, kita harus taati firman Tuhan.
2. Kalau kita hendak
memahami kehendak Tuhan, kita tidak bisa mengabaikan perintah dan prinsip Kitab
Suci. Didalam perintahNya ada kata-kata「harus」dan「lah」dan kata lainnya, ini kata-kata positif,memerintahkan
kita untuk pergi melakukannya; Tapi
ada kata-kata「jangan」,「tidak boleh」dan kata lainnya
yang memerintahkan sebaliknya, yaitu menunjukan hal-hal yang tidak
boleh kita lakukan. Dari ayat-ayat berikut ini,
tandai perintah-perintah yang positif dan perintah-perintah yang negatif dengan
warna yang berbeda.
a.
Aku memberi
perintah baru kepadamu, yaitu hendaklah kamu saling mengasihi. Seperti Aku
sudah mengasihi kamu, kamu pun harus saling mengasihi. (Yahya 13:34)
b.
Sebab itu
pergilah, jadikanlah semua suku bangsa pengikut-Ku dan permandikanlah mereka
dalam nama Sang Bapa, Sang Anak, dan Ruh Allah Yang Mahasuci. Ajarlah mereka
menaati segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu dan ingatlah, Aku
menyertai kamu sampai kesudahan zaman." (Matius 28:19-20)
c.
Pujilah ALLAH,
hai segala bangsa! Megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa! (Zabur 117:1)
d.
Tunduklah seorang
kepada yang lain dalam rasa hormat kepada Al-Masih. Hai istri-istri, tunduklah
kepada suamimu seperti kepada Tuhan. (Efesus 5:21-22)
e.
Maksudnya
ialah agar kamu dibaharui dalam ruh dan pikiranmu, serta mengenakan manusia
baru, yang diciptakan menurut kehendak Allah dalam keadilan dan kesucian yang
sejati. Sebab itu buanglah dusta dan berkatalah jujur seorang kepada yang lain,
karena kita sama-sama merupakan anggota dari satu tubuh. (Efesus 4:23-25)
f.
Jangan ada
padamu ilah lain selain Aku. Jangan membuat bagimu patung ukiran dan wujud apa
pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada
di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembahnya atau beribadah kepadanya,
karena Aku, ALLAH, Tuhanmu, adalah Tuhan yang tidak mau diduakan, yang
membalaskan kesalahan ayah kepada anak-anaknya, kepada keturunan ketiga dan
keempat dari orang-orang yang membenci Aku. Namun, Aku menunjukkan rahmat-Ku
kepada beribu-ribu orang yang mengasihi Aku dan yang memegang teguh
perintah-perintah-Ku. Jangan menggunakan nama ALLAH, Tuhanmu, dengan
sembarangan, karena ALLAH akan memandang bersalah orang yang menggunakan
nama-Nya dengan sembarangan. Ingatlah hari Sabat dan jagalah kesuciannya. Enam
hari lamanya engkau harus bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari
ketujuh adalah hari Sabat bagi ALLAH, Tuhanmu. Pada hari itu jangan lakukan
pekerjaan apa pun baik engkau, anak lelakimu, anak perempuanmu, hambamu yang
laki-laki, hambamu yang perempuan, binatangmu, ataupun pendatang yang ada di
kotamu. Karena enam hari lamanya ALLAH menjadikan langit dan bumi, laut dan
segala isinya, lalu Ia berhenti pada hari ketujuh. Itulah sebabnya ALLAH
memberkahi hari Sabat dan menjadikannya suci. Hormatilah ayahmu dan ibumu,
supaya lanjut umurmu di tanah yang dikaruniakan ALLAH, Tuhanmu, kepadamu.
Jangan membunuh. Jangan berzina. Jangan mencuri. Jangan memberi kesaksian dusta
tentang sesamamu. Jangan mengingini rumah sesamamu. Jangan mengingini istri
sesamamu, hambanya baik laki-laki maupun perempuan, sapinya, keledainya, atau
apa pun yang dipunyai sesamamu.” (Keluaran 20:3-17)
g.
Hai
anak-anak, turutilah perintah orang tuamu di dalam Tuhan, karena itulah yang
benar Hormatilah bapak dan ibumu. Perintah itu merupakan perintah pertama yang
disertai janji, yaitu supaya kamu memperoleh kebaikan dan berumur panjang di
bumi ini. Hai bapak-bapak, janganlah bangkitkan amarah dalam hati anak-anakmu,
melainkan didiklah mereka dengan ajaran dan nasihat yang berasal dari Tuhan.
Hai hamba-hamba, turutilah perintah tuanmu di dunia ini dengan rasa takut dan
gentar disertai keikhlasan hati, sama seperti kepada Al-Masih. Turutilah tuanmu
bukan hanya di hadapan mereka untuk menyenangkan hati mereka, tetapi seperti
hamba-hamba Al-Masih yang melakukan kehendak Allah dengan segenap hati.
Mengabdilah dengan ikhlas seperti kepada Tuhan dan bukan kepada manusia (Efesus
6:1-7)
Anggota memberi tanda dan
mendaftarkan perintah yang positif dan yang negatif. Lalu mensharingkan apa
yang mereka dapatkan.
3.
Apakah kalimat di bawah adalah pendapat/ajaran dari Kitab
Suci?
a.
Orang kaya adalah orang yang Tuhan tidak suka.
Berkah ALLAH
membuat kaya, dan Ia tidak menambahkan kesusahan padanya. (Amsal 10:22). Anda
bisa menyebut beberapa contoh orang kaya yang disukai Tuhan?
“Tidak
pasti”。Abraham、Ayub、Filemon dan lain-lainnya adalah orang-orang kaya
yang Tuhan senangi
b.
Pengikut Isa Almasih tidak boleh menikmati materi
yang mewah, seperti tidak boleh tinggal dirumah yang mewah, tidak boleh ada
mobil yang mewah dan lain-lainnya.
“Tidak
pasti” ; Tetapi, kalau rela melewati kehidupan yang sederhana, itu baik.
c.
Murid Tuhan boleh menikmati dunia ini, tetapi tidak
boleh mengingini dunia ini.
Karena cinta akan uang ialah sumber segala jenis
kejahatan. Ada orang-orang yang sesat dari imannya dan menikam diri mereka
dengan berbagai dukacita karena mereka mengejar-ngejar uang. (I Timotius 6:10)
Betul
d.
Murid Tuhan yang kaya dan sehat adalah murid-murid
yang mempunyai iman dan orang-orang yang diberkati Tuhan.
"Kepada
malaikat jemaah yang di Smirna tuliskanlah demikian: Inilah yang dikatakan oleh
Dia yang pertama dan yang terakhir, yang telah mati lalu hidup kembali ‘Aku
tahu kesusahan dan kepapaanmu -- namun engkau kaya. Aku tahu hujahan
orang-orang yang menyebut diri mereka bani Israil tetapi sebenarnya bukan,
karena mereka adalah jemaah Iblis. (Wahyu 2:8-9)
Engkau berkata,
"Aku kaya, makmur, dan tak kekurangan sesuatu pun." Padahal engkau
tidak menyadari bahwa engkau celaka, malang, miskin, buta, dan telanjang.
(Wahyu 3:17)
Tidak
pasti; Orang- miskin juga bisa orang yang beriman dan orang yang diberkati
Tuhan.
e. Murid Tuhan setelah
persembahkan kewajibannya yaitu persepuluhan, dia boleh sesuka hatinya untuk
memakai sisa uang/gajinya.
Bersukarialah, hai
pemuda, dalam kemudaanmu, dan senangkanlah hatimu pada masa mudamu. Turutilah
kehendak hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal
ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan. (Pengkhotbah 11:9)
Salah;
Murid Tuhan adalah pengurus harta benda Tuhan, jadi harus mengurus/memakai
uangnya sesuai dengan prinsip Tuhan.
Tentang hal-hal yang mana
Alkitab tidak secara jelas menyebutkan prinsipnya, maka prinsip yang kita
pakai:
· Menikmati
dunia tetapi tidak menginginkan/mengidamankan dunia
· Semua
dilakukan demi kemuliaan Tuhan
· Dalam segala
hal, jangan menjadi batu sandungan orang lain.
· Dalam segala
hal, jangan merusak badan sendiri, jiwa, dan kesehatan.
· Dalam segala
hal jangan sampai dikuasai/dikekang olehnya.
4.
Kitab Suci memberikan pengajaran yang jelas tentang
prinsip hidup seorang murid, sebutkan dan jelaskan!
a. Apabila kamu makan,
apabila kamu minum, atau apabila kamu melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah
semuanya demi kemuliaan Allah. (I Korintus 10:31)
Terhadap
Tuhan:Segala sesuatu dilakukan untuk kemuliaan Tuhan
b. Segala sesuatu memang boleh
kita lakukan, tetapi tidak semuanya berfaedah. Segala sesuatu memang boleh kita
lakukan, tetapi tidak semuanya bersifat membangun. Jangan seorang pun mencari
apa yang berfaedah bagi dirinya sendiri saja, melainkan apa yang berfaedah bagi
orang lain juga. (I Korintus 10:23-24)
Terhadap
orang:dalam segala hal jangan merugikan orang lain dan
menguntungkan diri, harus pikirkan keuntungan
dan keperluan orang lain.
c. Atau tidak tahukah kamu
bahwa tubuhmu adalah bait Ruh Allah yang ada di dalam kamu, yaitu Ruh yang kamu
terima dari Allah? Jadi, dirimu itu bukanlah milikmu lagi. Kamu sudah dibeli
dengan harga yang mahal. Oleh karena itu, muliakanlah Allah dengan tubuhmu. (I
Korintus 6:19-20)
Terhadap
diri sendiri: Dalam segala hal jangan merusak kesehatan jiwa dan tubuh, maka
hati-hati dalam memilih minuman dan makanan, juga kebiasaan hidup dan rekreasi
d. Segala sesuatu halal
bagiku, tetapi tidak semuanya bermanfaat. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi
aku tidak mau diperhamba oleh sesuatu pun. (I Korintus 6:12)
Terhadap
hal: Dalam segala hal tidak diperhambakan ( tidak tenggelam), tidak boleh
sampai mempengaruhi prioritas kita sendiri.
e. Siang malam kami
sungguh-sungguh berdoa supaya kami dapat bertemu muka denganmu dan supaya kami
dapat melengkapi segala kekurangan dalam imanmu. Kiranya keinginan kami untuk
datang kepadamu direstui oleh Allah, Sang Bapa kita, dan oleh Isa, Junjungan
kita Yang Ilahi. Untuk kamu sendiri, kiranya Tuhan menambahkan dan memperbesar
kasihmu seorang akan yang lain, juga akan semua orang, seperti kasih kami
terhadap kamu. (I Tesalonika 3:10-12)
Cara
hidup:rajin, peduli orang yang dalam kesusahan
f. Tetapi Petrus dan
rasul-rasul lainnya menjawab, "Kita harus lebih taat kepada Allah daripada
kepada manusia! (Kisah Para Rasul 5:29)
Jikalau perintah manusia
bertentangan dengan perintah Tuhan, jauh lebih baik mentaati Tuhan dari pada
mentaati manusia.
Prinsip hidup murid Tuhan
1. Terhadap
Tuhan:Segala sesuatu dilakukan untuk kemuliaan Tuhan
2. Terhadap
orang:dalam segala hal jangan merugikan orang lain dan
menguntungkan diri, harus pikirkan
keuntungan dan keperluan orang lain.
3. Terhadap
diri sendiri: Dalam segala hal jangan merusak kesehatan jiwa dan tubuh, maka
hati-hati dalam memilih minuman dan makanan, juga kebiasaan hidup dan rekreasi
4. Terhadap
hal: Dalam segala hal tidak diperhambakan ( tidak dikuasai), tidak boleh sampai
mempengaruhi prioritas kita sendiri.
5. Cara hidup:rajin,
jaga orang yang dalam kesusahan
6. Jikalau
perintah manusia bertentangan dengan perintah Tuhan, jauh lebih baik mentaati
Tuhan dari pada mentaati manusia.
5.
Dari contoh-contoh yang dibawah, yang mana yang
bertentangan dengan prinsip hidup murid Tuhan yang kita bahas diatas?
a. Pinjam barang orang dan
tidak dikembalikan b
b. Bergadang semalaman untuk
nonton pertandingan bola sedunia, sehingga tidak bisa datang ke ibadah a dan c
c. Main mahjong a, b, c
dan d.
d. Peminum/alkohol c dan
d
e. Kritik orang melalui
pembicaraan telepon,、menghakimi orang lain a & b
f. Judi ke Shenzhen atau
judi balap kuda a & d
g. Sering bergadang
semalaman untuk main kartu/bridge c & d
h. Sering minum kopi kental
untuk tidak mengantuk c & d
i. Kerja penuh di dua
tempat, sehingga tidak ada waktu dan tenaga untuk saat teduh, ikut persekutuan
dan ibadah a,b,c
j. Ikut perintah majikan
untuk membuat buku akuntasi palsu a, b dan f
k. Memakai baju mini atau
seksi a & b
l. Menonton film tidak baik
a, c & d
II.
Ayat hafalan
·
Apabila kamu makan, apabila kamu minum, atau apabila
kamu melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya demi kemuliaan Allah. (I
Korintus 10:31)
·
Segala sesuatu memang boleh kita lakukan, tetapi
tidak semuanya berfaedah. Segala sesuatu memang boleh kita lakukan, tetapi
tidak semuanya bersifat membangun. Jangan seorang pun mencari apa yang
berfaedah bagi dirinya sendiri saja, melainkan apa yang berfaedah bagi orang
lain juga. (I Korintus 10:23-24)
·
Segala sesuatu halal bagiku, tetapi tidak semuanya
bermanfaat. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak mau diperhamba oleh
sesuatu pun. (I Korintus 6:12)
No comments:
Post a Comment