1. Konsep Nilai tentang Keluarga Asal (Guru)

 Buku Pegangan Pemimpin

 

Pelajaran 1

 

Konsep Nilai Seorang Murid tentang Keluarga Asal

 

 

Studi  Kasus

 

Harvey Lee Oswald adalah pembunuh Mantan Presiden Amerika, John F.Kennedy. Lahir pada tgl 18 Oktober 1939, ia berasal dari keluarga yang hancur. Ibunya, setelah melahirkan seorang anak, bercerai, kemudian menikah dengan ayah Harvey, dua tahun kemudian melahirkan Robert dan 2 bulan sebelum Harvey lahir, ayah kandungnya meninggal. Di masa kanak-kanak, tidak ada orangtua yang merawatnya,ia dititipkan kepada teman-teman, sampai akhirnya dititipkan ke Panti Anak Bethlehem. Di usianya yang ke lima, sang ibu menikah lagi, dan ayah tirinya menjadikan Harvey obyek pelampiasan emosinya. Masa kanak-kanaknya sangat menderita, penuh dengan kemarahan. Di usianya yang keenam. Ia mulai sekolah, namun setelah tujuh kali pindah sekolah, baru menyelesaikan sekolah dasarnya. Di rumah sering berkelahi, di sekolah sering tidak konsentrasi, nilainya buruk, ada masalah di hatinya, dikeluarkan dari sekolah pada usia enam belas, bekerja sering di PHK. Akhirnya ia mendapatkan pelatihan di Marine Corp. Pada tahun 1960, jatuh cinta untuk pertama kalinya pada Ella, dengan uang yang susah payah dikumpulkan, ia membeli sebuah hadiah dan melamar Ella, namun di depan teman-teman, secara terbuka Ella meremehkan dia: ”Coba lihat,

temanku hanya dengan hadiah ini melamar saya!” Kemudian dengan tanpa perasaan, kado itu digeletak di lantai. Tak lama kemudian, mereka berpisah. Betapa ia merasakan, bahwa seluruh dunia memperlakukan dia dengan tidak adil, ia bersumpah ingin melakukan hal yang menggemparkan dunia, agar seluruh dunia mengetahui keberadaannya. Pada bulan April 1963, dia mengenal Marina, akhirnya mereka menikah, dan tinggal di Amerika. Setelah melahirkan seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan, mereka sering bertengkar, isterinya lari meninggalkan rumah, dan tidak mengijinkan dia membesuk anak-anaknya. Akhirnya Oswald yang penuh kebencian itu, pada tgl 22 November 1963, di gedung Texas School Book Depository, lantai 6, menembak orang yang paling berkuasa di seluruh dunia  yaitu Presiden John F Kennedy, yang sedang berkuasa waktu itu.

 

 

Pertanyaan untuk direnungkan

1.     Mengapa Oswald ingin membunuh Presiden Amerika? Berdasarkan Penelitian Prison Fellowship (1996), pembunuh karena kasus pelampiasan kemarahan, 90% dari mereka berasal dari keluarga yang hancur, atau karena masih kecil tidak bahagia. Mengapa orang-orang ini gampang memiliki gejala membalas dendam?

Kasus Oswald ini untuk didiskusikan karena sangat berhubungan dengan isi pelajaran. Pemimpin mendorong anggotanya untuk mengemukakan pandangan mereka. Saat membuat kesimpulan, pemimpin bisa sampaikan bahwa penanganan anak waktu kecil yang tidak baik, bisa mempengaruhi seumur hidup seseorang, termasuk kesehatan, keluarga yang akan dibentuknya, pekerjaan, dan kehidupan sosialnya.

 

2.     Silahkan sharingkan kenangan masa kecilmu:

2.1.  Dari masa TK s/d SD, apa hal-hal yang menjadi kenangan manismu?

Hal-hal apa yang kamu tidak suka ingat-ingat lagi?

2.2.  Menurut Anda, Anda yang sekarang ada, mendapat pengaruh apa dari masa        kanak-kanakmu ?

2.3.  Dengan sebuah gambar, gambarkan rumah di masa remajamu

 

Walaupun pertanyaan ini berfungsi untuk mencairkan suasana, namun juga membuat anggota saling mengenal masa lalu temannya.

     

3.     2 Korintus 5:17 mengatakan:Siapa ada di dalam Al Masih, ia adalah ciptaan baru. Hal-hal yang lama sudah berlalu, dan semuanya telah menjadi baru.. Silahkan sharing jikalau ada belenggu-belenggu masa anak-anak, di mana setelah Anda percaya Tuhan Isa, Anda memperoleh kelepasan.

Pertanyaan ini adalah suatu pertanyaan follow up dari pertanyaan di atas, juga kesempatan anggota untuk memberi kesaksian. Sesungguhnya, ini adalah waktu penyembuhan juga. Tidak sedikit orang yang mengasihani diri selalu merasa diri sebagai orang yang paling kasihan di dunia. Ada orang yang sangat dipengaruhi oleh masa lalu, ada yang sedikit dipengaruhi, masalahnya di mana? Yang paling penting adalah: bagaimana hubungan yang bersangkutan dengan Tuhan? Perubahan hidup seseorang, bergantung pada apakah orang itu hidup dalam Isa Almasih? Dan bukan bergantung pada apakah dia sudah dipermandikan atau belum, juga tidak bergantung pada umurnya. Apakah arti hidup di dalam Isa Almasih? Yaitu, melihat seperti bagaimana Tuhan Isa Almasih melihat sesuatu hal, berpikir seperti bagaimana Tuhan Isa Almasih berpikir, bertindak seperti bagaimana Tuhan Isa bertindak. Semakin besar konsep nilai kita dan konsep hidup kita dipengaruhi oleh Tuhan Isa, semakin kita serupa denganNya.

 

4.     Pepatah mengatakan ”Pahlawan tidak perlu bertanya dari mana ia berasal” Apakah seorang yang lahir dari latar belakang yang sulit dan tidak beruntung, ia pasti tidak punya masa depan? Dan apakah anak yang berasal dari keluarga sehat dan bahagia, kelak pasti menjadi orang yang hebat? Kenyataan memberitahukan kita, tidak pasti demikian adanya. Bagaimana kita bersikap positif memandang kehidupan dan iman kepercayaan kita, maka pasti kita akan memutar balik arah kehidupan.

Ini adalah pertanyaan pengantar masuk ke dalam pemahaman Alkitab. Pemimpin bisa menampung perasaan mereka. Biarkan anggota dengan bebas mencetuskan pikiran dan pengalaman mereka, dan hasil dari pemahaman Alkitab akan menjadi jawaban bagi mereka, baik menguatkan jawaban mereka maupun mengubah konsep mereka.

 

Pemahaman Alkitab

Kata-kata sulit:

-        Yefta     : Bahasa aslinya ”Yahwe adalah  jalan keluar (bandingkan 1 Korintus 10:13: Kamu tidak akan terkena cobaan yang tak tertahankan oleh manusia. Allah yang setia tidak akan mengizinkan kamu dicobai melebihi kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai, Ia akan menyediakan jalan keluar bagimu, supaya kamu dapat menahannya. )

-        Gilead adalah nama ayah Yefta, juga sekaligus nama tempat.

-        Petualang: Bahasa aslinya artinya: tidak ada raja yang mengatur, senang berspekulasi, suka berkelahi.

-        Pada jaman Hakim-Hakim, Orang Israel melakukan apa yang benar menurut pandanganNya sendiri, tidak ada kesatuan, karena itu waktu bani Amon menyerang Israel, Gilead yang pertama kali dipengaruhi.

 

5.     Silahkan baca Hakim-Hakim 11:1-11

 

  1. Yefta, seorang Gilead, adalah kesatria yang gagah perkasa. Ia adalah anak seorang perempuan sundal, dan ayahnya adalah Gilead.
  2. Gilead juga memperoleh beberapa anak laki-laki dari istrinya. Setelah besar, anak-anak dari istrinya itu mengusir Yefta dan berkata kepadanya, "Engkau tidak boleh menerima milik pusaka dalam keluarga ayah kami, karena engkau anak dari perempuan lain."
  3. Maka larilah Yefta dari saudara-saudaranya, lalu tinggal di Tanah Tob. Beberapa orang begundal bergabung dengan Yefta dan pergi bersamanya.
  4. Beberapa waktu kemudian bani Amon berperang melawan orang Israil.
  5. Ketika bani Amon tengah memerangi orang Israil, pergilah para tua-tua Gilead menjemput Yefta dari Tanah Tob.
  6. Kata mereka kepada Yefta, "Mari, jadilah pemimpin kami, supaya kita dapat berperang melawan bani Amon."
  7. Tetapi kata Yefta kepada para tuatua Gilead, "Bukankah kamu membenci aku dan mengusir aku dari rumah ayahku? Mengapa sekarang kamu datang kepadaku ketika kamu berada dalam kesesakan?"
  8. Kata para tua-tua Gilead kepada Yefta, "Itulah sebabnya kami berpaling kepadamu sekarang. Pergilah bersama kami dan berperanglah melawan bani Amon, maka engkau akan menjadi kepala atas kami, atas seluruh penduduk Gilead."
  9. Kata Yefta kepada para tua-tua Gilead, "Jika kamu membawaku pulang untuk berperang melawan bani Amon, dan ALLAH menyerahkan mereka kepadaku, sungguhkah aku akan menjadi kepala atas kamu?"
  10. Kata para tua-tua Gilead kepada Yefta, "ALLAH adalah saksi di antara kita, jika kami tidak melakukan seperti yang kaukatakan itu."
  11. Maka pergilah Yefta bersama para tua-tua Gilead, lalu bangsa itu menjadikan dia kepala dan pemimpin atas mereka. Yefta menyampaikan seluruh perkataan perjanjian itu di hadirat ALLAH, di Mizpa.

   

(5.1)       Apakah masa kecil Yefta berbahagia? (ayat 1-3)

Saat membangun hidup kita, Tuhan sering menggunakan contoh yang menakjubkan dan spesial. Yefta adalah anak seorang perempuan sundal. Keadaan saat itu pun sangat menyedihkan. Dia dan ibunya diusir, bapa kandungnya tidak melindungi. Mereka lari sebagai anak yatim dan janda, juga tidak ada yang menjaga, dan tentu tidak bisa mencari nafkah. Sejak muda dia berteman dengan para gelandangan. Jelas di sini bahwa dia tidak menemukan orang yang bisa menerima masa lalunya, dan bisa menerima dia apa adanya, sehingga dia harus bergaul dengan para penjahat dan mendapatkan penghidupan dari situ. Bagi banyak, kehidupan Yefta pada masa ini sangat tidak bahagia.

 

(5.2)       Jika kelahiranmu seperti Yefta, bagaimana tanggapanmu?

Kamu rasa, bagaimana orang lain  memandangmu?

Anggota bebas mengemukakan pendapat mereka. Pemimpin tidak perlu mengomentari pendapat anggotanya. Biarkan Firman Tuhan yang menjawab. 

 

(5.3)       Orang yang punya masa pertumbuhan seperti Yefta, umumnya setelah dewasa menjadi orang yang bagaimana? Mengapa?

Anggota bebas mengemukakan pendapat mereka. Pemimpin tidak perlu mengomentari pendapat anggotanya. Biarkan Firman Tuhan yang menjawab. 

 

6.     Hal-hal apakah yang menjadikan Yefta pemimpin Israil?

6.1.  Bagaimana Tuhan memandang dia?

 Bagaimanakah Tuhan memperlakukan dia?

Akhirnya Yefta menjadi pemimpin dan kepala bangsa Israel. Ini merupakan anugerah Tuhan,

juga karena kerja kerasnya. Dalam Hakim-Hakim 11:1 ”Yefta, seorang Gilead, adalah kesatria

yang gagah perkasa” Mengapa Kitab Suci memandang Yefta begitu baik? Dalam Hakim-Hakim

 11:11,” Yefta menyampaikan seluruh perkataan perjanjian itu di hadirat ALLAH, di Mizpa.”

 

a.     Apakah arti namanya?

           

Nama Yefta menurut bahasa aslinya  adalah ”Yahwe adalah  jalan keluar”. Tuhan memberi jalan keluar lewat orang-orang gerombolan yang mengikutinya. Melihat bagaimana Yefta dalam Hakim-Hakim 11:11 menyampaikan seluruh perkataan perjanjian itu ke hadirat Allah, dapat dilihat bahwa kehidupan Yefta bersama dengan orang-orang gerombolan tidaklah jahat, melainkan dia tetap mempertahankan dan mempraktekkan hidup yang takut akan Tuhan dan beribadah kepadaNya.

 

b.     Pernahkah Tuhan meninggalkan dia? Dari mana kita membuktikan?

 

Allah yang telah memilih Yefta tidak pernah meninggalkan atau pun memandang hina dia, bagaimana pun keadaannya. Dalam pandangan manusia dia tidak ada harapan lagi, tapi Tuhan melihat potensi di dalam dirinya. Tuhan memilih dia menjadi pemimpin Israel lewat para tua-tua. Para tua-tua Israel sebagai pemimpin bangsa Israel dipakai Tuhan untuk membuka jalan ini.

 

c.      Kalimat: zaman menciptakan pahlawan, Tuhan menciptakan jaman apa buat Yefta?

 

Tuhan menciptakan jaman di mana bangsa Israel terkepung oleh bani Amon, dan saat itu tidak ada seorang pun dari bangsa Israel yang sanggup untuk melawan bani Amon, namun Tuhan menciptakan masa di mana Yefta menjadi pahlawannya.

 

 

d.    Para tua-tua mengangkat dia menjadi panglima, berdasarkan maksud siapa ?

                 

Sebagai tua-tua Israel, mereka pasti melewati doa dan memohon petunjuk Tuhan sebelum mereka meminta Yefta untuk menjadi pemimpin mereka, maka ini pun maksud Tuhan terjadi melaluinya.

 

6.2.  Bagaimana Yefta menunaikan tanggung jawabnya?

Memang dalam Tuhan ada anugerah, namun manusia juga perlu berespon. Seorang murid Tuhan akan mengerjakan sesuatu dengan 100% anugerah Tuhan dan 100% pekerjaan manusia itu sendiri. Janganlah seseorang hidup di dalam masa lalunya. Bagaimana Yefta mengerjakan bagiannya sehingga dia bisa berbagian dalam anugerah dan pekerjaan Tuhan?

a.     Apa artinya ”pahlawan yang gagah perkasa?”

Seorang yang gagah perkasa adalah seorang yang terlatih.

 

Syarat apa yang diperlukan? Apakah secara alamiah dapat menjadi pahlawan yang gagah perkasa, atau butuh membayar harga?

Dia melatih diri untuk menjadi seorang kesatria yang gagah perkasa (ayat 1). Dia melatih fisiknya, kemampuan berperangnya, kemampuan mengatur strategi dll.

 

b.     Bagaimana hubungannya ”pahlawan yang gagah perkasa?”dengan Tuhan, dari mana kita bisa melihatnya?

Dia dengan sekuat tenaga membangun hubungan yang dekat dengan Tuhan (ayat 11). Dengan hubungan yang dekat dengan Tuhan, sudah pasti karakternya semakin baik, cara menyelesaikan masalah semakin bijaksana, lebih positif, lebih bersukacita, emosi lebih stabil. Hal-hal inilah yang diperlukan oleh seorang pmimpin.

 

c.      Bagaimana ia menyikapi masa kecilnya?

Dia tidak gegabah/emosi, tetapi dia berserah kepada Tuhan (ayat 11).

           

d.    Bagaimana ia memperlakukan saudara-saudaranya?

Dia tidak memperhitungkan masa lalunya, dia mengampuni saudara-saudaranya, bahkan dia kembali ke kampung halaman untuk menyelamatkan saudara-saudaranya.

 

 

Penerapan dan doa

 

7.     Firman Tuhan ini memberikan Saudara : Pertanyaan nomor 7-9 adalah pertanyaan untuk diterapkan, jadi anggota bebas mengisi sesuai dengan pelajaran yang diperolehnya secara pribadi.

o   Dorongan : ________________________________________________________________

o   Penghiburan : ______________________________________________________________

o   Teguran : __________________________________________________________________

o   Peringatan : ________________________________________________________________

 

8.     Pernahkah orangtuamu pilih kasih terhadap anak-anaknya? Jika ada, bagaimana perasaanmu di masa kecil?

 

_________________________________________________________________________________

 

9.     Bacalah 1 Samuil 16:1-12

 

1.     Berfirmanlah ALLAH kepada Samuil, "Berapa lama lagi engkau akan berdukacita atas Saul karena Aku telah menolak dia sebagai raja atas Israil? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada seorang Betlehem bernama Isai, karena Aku telah memilih bagi-Ku seorang raja dari antara anak-anaknya."

2.     Kata Samuil, "Bagaimana mungkin aku pergi? Jika Saul mendengarnya, tentu ia akan membunuhku." Firman ALLAH, "Bawalah sertamu seekor anak lembu betina dan katakanlah, ‘Aku datang untuk mempersembahkan kurban di hadirat ALLAH.’

3.     Undanglah Isai ke acara kurban itu, dan Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan. Lantiklah bagi-Ku orang yang akan Kusebutkan padamu."

4.     Samuil pun melakukan apa yang difirmankan ALLAH. Ketika ia tiba di Betlehem, para tua-tua kota itu menyongsong dia dengan gemetar. Tanya mereka, "Apakah Tuan datang dengan maksud damai?"

5.     Jawabnya, "Ya, dengan maksud damai. Aku datang untuk mempersembahkan kurban di hadirat ALLAH. Sucikanlah dirimu dan datanglah bersamaku ke acara kurban ini." Lalu ia menyucikan Isai dan anak-anaknya serta mengundang mereka ke acara kurban itu.

6.     Pada waktu mereka datang, Samuil memandang Eliab dan berpikir, "Sesungguhnya, orang yang akan dilantik ALLAH sedang berdiri di hadapan-Nya."

7.     Tetapi firman ALLAH kepada Samuil, "Janganlah pandang rupanya atau perawakannya yang tinggi, karena Aku telah menolak dia. Allah tidak melihat sebagaimana manusia melihat. Manusia melihat penampilan lahiriah, tetapi ALLAH melihat hati."

8.     Kemudian Isai memanggil Abinadab dan menyuruhnya lewat di hadapan Samuil. Tetapi Samuil berkata, "Yang ini pun tidak dipilih ALLAH."

9.     Lalu Isai menyuruh Syama lewat. Tetapi Samuil berkata, "Yang ini pun tidak dipilih ALLAH."

10.  Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di hadapan Samuil. Tetapi kata Samuil kepada Isai, "Mereka semua tidak dipilih ALLAH."

11.  Tanya Samuil kepada Isai, "Inikah semua anakmu?" Jawabnya, "Masih ada yang bungsu, tetapi ia sedang menggembalakan kawanan kambing domba." Kata Samuil kepada Isai, "Suruhlah orang menjemput dia, karena kita tidak akan duduk makan sebelum ia datang kemari."

12.  Maka Isai menyuruh orang menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah, dan parasnya elok. Berfirmanlah ALLAH, "Segeralah lantik dia, karena inilah dia."

 

9.1.  Perbedaan apakah antara Daud dengan kakak-kakaknya di mata ayahnya?

Kejadian dikunjungi oleh Imam Besar Samuel adalah suatu hal yang langka dan suatu kehormatan yang besar bagi keluarga. Inilah sebabnya Isai memanggil semua anak-anaknya untuk pulang dan makan di rumah. Namun, dia lupa sama anak bungsunya, Daud. Sampai akhirnya Samuel menanyakan barulah dia ingat.

Sementara kakak-kakaknya sedang menikmati makanan dan berkat dari Samuel, Daud harus berjerih lelah menjaga kambing dombanya yang 2-3 ekor itu. Betapa kesepiannya dia.

 

 

9.2.  Jika masa kecilmu seperti Daud, bagaimana perasaanmu?

 

Anggota bebas mengemukakan pendapat masing-masing.

 

9.3.  Daud dipilih Tuhan, berkali-kali mengalahkan musuh; apakah hubungannya dengan masa kecilnya?

 

Sangat jelas Daud tidak terpengaruh oleh perlakuan masa kecilnya yang kurang adil, malahan menjadikan kesempatan itu sebagai kesempatan berlatih imannya, pengalaman dengan Tuhan, kemampuannya melindungi kambing domba gembalaannya, sehingga pada waktunya tiba dia bisa menjadi pahlawan yang dipakai Tuhan untuk menyelamatkan bangsanya dari Goliat.

 

Kesimpulan

 

Pernah ada orang menceritakan kisah ini: Setelah seekor gajah kecil lahir, ada orang yang mengikatnya pada sebatang kayu. Semakin hari gajah ini semakin besar, menjadi seekor gajah besar, namun ia tetap terikat pada sebatang kayu, sebenarnya ia mampu mencabut batang kayu ini, tanpa harus mengeluarkan tenaga yang besar. Mengapa ia tetap tidak melepaskan diri dari kayu itu? Masalah utamanya adalah hatinya! Sebetulnya, ketika kita memperhatikan status kita setelah percaya Tuhan Isa, dengan janji dan kekuatan yang Tuhan berikan pada kita, sudah pasti kita bisa menaklukkan belenggu masa kecil. Yang paling penting adalah: kita rela berharap pada Tuhan Isa, bersandarkan pada kekuatanNya mengalahkan semua rintangan dalam hati kita.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tambahan

Chen Shen Ze yang legendaris

 

Bertahun-tahun lampau, saat pertama kali berjumpa dengan Chen Shen Ce adalah dalam acara makan siang Penginjilan di sebuah restoran di Kepulauan HongKong. Sebelumnya saya tidak pernah mendengar kisahnya.  Kesaksiannya waktu itu memberi saya kesan yang amat mendalam. Ternyata Chen Shen Ze berasal dari latar belakang yang sangat rumit, dari lingkungan yang kejam, ia berjuang untuk maju, akhirnya pada hari ini ia menjadi seorang tokoh yang layak di pelajari oleh banyak orang. Di suatu tahun, koran menulis Chen Shen Ze sebagai salah satu dari sepuluh pemuda yang terkemuka, seterusnya sering mendengar beritanya di media massa, Chen Shen Ze telah menjadi tokoh terkemuka. Walaupun saya tidak terlalu kenal dia, namun karena memiliki iman yang sama, saya turut bergembira oleh karenanya. Akhir-akhir ini, tatkala kami bertemu, kami berbicara secara mendalam mengenai masa lalunya, iman kepercayaannya dan kehidupannya saat ini, juga harapan serta cita-citanya ke depan.

 

Jatuh ke lembah yang dalam, tidak mampu menyelamatkan diri

 

Dia lahir di Guang Dong Tai Shan, tahun 1949 ke HongKong. Sejak kecil tidak taat dan malas belajar, selalu merasa tinggal di rumah hidupnya tidak bebas. Di usianya yang ke 13, karena dipukul orang, ia meninggalkan rumah, bergabung dalam dunia preman. Alasannya karena ia merasa lebih aman. Namun setelah ia bergabung, kenyataan adalah sebaliknya, dunia preman, tidak mementingkan kebenaran, melainkan memakai kekuasaan untuk mengokohkan kedudukan pribadi. Kekuasaan berarti menang dalam perkelahian. Karena itu, demi menyatakan kekuasaannya, Chen Shen Ze, mati-matian berkelahi, akhirnya mendapatkan julukan ”tiga belas besar”. Sesaat ia merasa bangga. Di bawahnya ada 30 murid, namun semuanya ini membawa pengaruh yang buruk. Ternyata di dunia preman, masih ada kekuatan lebih besar di balik kekuatan yang ada, dan karena berkelahi, telah melukai banyak orang, selalu takut kalau diserang. Kesenangan sementara berlalu begitu cepat, selanjutnya yang ia alami adalah penderitaan dan kekosongan batin, sehingga membuat Chen Shen Ze masuk dalam perangkap jurang yang dalam.

 

Masuk penjara yang gelap, menjadikan diri kelinci percobaan

 

Memasuki tahun ke dua di dunia preman, mulailah ia mencicipi morfin. Ada beberapa hal yang menarik dia mencoba morfin: Rasa ingin tahu, melarikan diri dari kenyataan, cukup nyali-cukup berwibawa. Kalau sedang sadar, merasa bersalah dan menderita. Kalau sedang ketagihan, ingin isap lagi, bahkan makin menjadi-jadi. Dalam waktu bersamaan, jatuh dalam perampokan, pelacuran,dll. Akhirnya ia dijebloskan dalam penjara.

 

Teringat di tahun 1968, pertama kali masuk penjara, terus menerus ingin menangis, di penjara ia merenung kembali, sedemikian dalamnya ia jatuh, akhirnya ia bertekad; keluar dari penjara pasti harus memulai kehidupan yang baru.

 

Dalam penderitaan hebat, menjadi orang baru

 

Namun hari-hari menjelang ia dibebaskan dari penjara, ada belasan orang datang menjemputnya. Ia kembali berkelahi, isap morfin, merampok, makin menjadi-jadi, makin hari makin kurus, kesehatan makin memburuk. Sampai pada tahun 1970, ia ditemukan dan dimasukkan ke Rumah Sakit, dirawat beberapa waktu, meninggalkan bekas-bekas luka, dan luka-luka kulit bercampur baur dengan luka-luka batin. Kali ini ia bertekad, setelah keluar Rumah sakit, pasti harus berubah, menjadi manusia baru, namun setelah keluar dari Rumah sakit, bukan hanya tidak berubah, malahan membawa pisau mencari musuh.

 

Dengan jelas ia ingat, ada satu kali ia lewat depan rumah sendiri, ingin masuk melihat keluarga, tapi ada penghalang di hati, ia batalkan. Ia hanya di luar pintu mencuri dengar suara obrolan mereka kemudian ia berpaling pergi. Kemudian, di jalan ia bertemu kakaknya, kakaknya berkata: Papa-mama sudah bilang, anggaplah tidak pernah melahirkan anak ini. Ia tahan menghadapi penderitaan dan penolakan masyarakat, tapi tidak tahan dibuang oleh keluarga. Setelah mendengar perkataan kakaknya ini, ia ingin bunuh diri, namun dalam hati tidak berani, dalam keadaan demikian, ia mencari pengharapan dalam hidup.

 

September 1973, Chen Shen Ze menjadi penjaga di sebuah pegadaian morfin di Kowloon, bertemu lagi dengan seorang saudaranya yang dulu, saudaranya ini mengatakan ia telah berhasil bebas dari ikatan morfin, yaitu melalui Injil. Dengan hati yang curiga, ia ikut ke Gereja. Bertemu dengan orang-orang pengikut Isa yang berbeda latar belakang, namun mereka bahagia, inilah yang menarik dia maju terus.

 

Mempromosikan kelepasan dari narkoba, memperoleh kemuliaan khusus

 

Akhir Februari 1973, Chen Shen Ze menerima rehabilitasi melalui Injil, dan bertobat, percaya Tuhan Isa. Dalam proses rehabilitasi itu, ia merasa sangat menderita, berkali-kali ingin lari, namun sadar, inilah satu-satunya jalan keluar. Melalui doa dan mengakui dosa, membuat hatinya nyaman, walaupun penderitaan fisik belum bisa teratasi, tapi yakin sepenuhnya, asal imannya teguh, maka ia akan beroleh damai lahir dan batin.

 

Sebulan kemudian, akhirnya ia berhasil bebas dari narkoba, sehat secara jasmani dan rohani. Ia bertekad, berdasarkan pengalaman pribadinya, ia ingin memberitakan Injil, untuk menolong banyak orang yang akan binasa. Ia mengabdi selama 16 tahun di pusat rehabilitasi narkoba, menolong banyak domba sesat. Pada tahun 1987, di Hongkong ia terpilih menjadi salah satu dari 16 tokoh pemuda yang terkemuka, sehingga ia memberikan dorongan besar bagi banyak pemuda di HongKong.

 

Setelah 17 tahun bebas dari narkoba, jujur ia mengakui bahwa di tahun ke dua dan ketiga, saat menghadapi hal-hal tidak menyenangkan, ia ingin kembali ke masa lalu, karena sudah banyak pengalaman. Namun ia tidak bisa bersalah terhadap iman kepercayaannya dan teman-temannya, karena itu ia bertekad pasti tidak akan mencicipi morfin lagi. Harapannya untuk masa mendatang; melalui bisnis makanan yang ia kelola, ia ingin bertemu dengan banyak orang yang membutuhkan bantuannya. Ia masih menjaga hubungan dengan banyak mantan morfinis yang dulu ia pernah bantu, dan mendirikan pusat konseling teman senasib, dan menjadi penasehatnya. Dalam dunia yang kacau ini, banyak orang merasa hidupnya kosong, kurang rasa aman, namun dengan latar belakang Chen Shen Ze yang begitu hebat, ditambah pengalaman-pengalaman pahit masa lalu, ia bisa membantu mereka yang membutuhkan, membawa hasil yang baik. Dengan penuh harapan, semoga cita-cita Chen Shen Ze dapat makin menjadi kenyataan!

 

 

 

No comments: