Wednesday, January 22, 2025

Mengikut Yesus

 Matius 20:29-34

29 Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya keluar dari Yerikho, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia.

30 Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!"

31 Tetapi orang banyak itu menegor mereka supaya mereka diam. Namun mereka makin keras berseru, katanya: "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!"

32 Lalu Yesus berhenti dan memanggil mereka. Ia berkata: "Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?"

33 Jawab mereka: "Tuhan, supaya mata kami dapat melihat."

34 Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia.

 

Kisah ini terjadi setelah Ibu dari Yakobus dan Yohanes meminta kepada Yesus supaya Tuhan Yesus memberi kedudukan kepada keduanya. Lalu Tuhan Yesus mengajari para murid bahwa DIA sendiri datang untuk melayani bukan untuk dilayani, bahkan Dia akan memberi nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang. 

Dalam kisah ini diceritakan tentang dua orang buta yang mendengar bahwa Yesus akan lewat. Kedua orang ini, walau pun buta mata jasmaninya tetapi telinga mereka tajam mendengar. Di tengah kebisingan orang yang lalu lalang, mereka telah membuka telinga mereka untuk mendengar dengan seksama berita tentang siapa Yesus itu. Entah dari mana dan bagaimana mereka mendengar bahwa Yesus adalah anak Daud, yaitu Mesias yang akan datang itu. Dan, bahwa Dia adalah Tuhan. Mungkin mereka mendengar dari pembicaraan orang-orang yang lewat. Namun sekali pun berita itu hanya suatu berita yang tampaknya sekilas lalu, namun rupanya kebenaran berita ini mereka percayai, dan membangkitkan harapan dalam hati mereka.

Saat ini, mereka mendengar bahwa Yesus akan lewat. Mereka tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk bertemu secara pribadi denganNya. Mereka hendak memperoleh kesembuhan dariNya. Oleh sebab itu mereka memberanikan diri berteriak,”Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!”

Sayang sekali kerinduan hati mereka untuk bertemu dengan Yesus tidak mudah. Mereka menghadapi halangan bukan dari musuh Yesus, tetapi dari orang banyak yang sedang fokus mengikut Yesus. Mengapa orang banyak menegor mereka supaya mereka diam? Mungkin karena mereka tidak mau terganggu, atau mereka malu, atau mereka takut Tuhan Yesus tidak suka. Apa pun perasaan mereka, mereka telah menghalangi orang datang kepada Yesus.

Bersyukur bahwa orang-orang ini tidak menyerah. Mereka bahkan berteriak lebih keras lagi. “Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!” Sekali pun para pengikut Yesus menghalangi mereka, kedua orang buta tetap yakin bahwa Dialah Tuhan, Dialah Mesias. Asal bisa mendapatkan Tuhan dan Mesias, mereka tidak takut malu, dimarahi, ditekan, dsbnya. Mereka berteriak sampai mereka mendapatkan Tuhan.

Yesus berhenti dan bertanya kepada mereka,”apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Berbeda dengan para pengikutNya yang menegur kedua orang buta, Tuhan Yesus malahan berhenti dan bertanya kepada mereka. Namun demikian, ini mungkin suatu pertanyaan yang aneh. Apakah Tuhan Yesus tidak tahu mereka mau apa dariNya? Tuhan Yesus pasti tahu. Tapi Dia mau keinginan itu disampaikan oleh orang buta itu sendiri. Itu adalah tanggungjawab dari orang yang berdoa. Pada waktu mereka buta, mereka punya keuntungan sebagai orang buta. Tapi, kalau mereka sudah bisa melihat, maka mereka harus pertanggungjawabkan kemampuan melihatnya mereka. “Tuhan, supaya mata kami dapat melihat!”

Tuhan Yesus tergerak oleh belas kasihan dan menyembuhkan mata mereka, dan sebagai konsekuensinya kedua orang ini mengikut Dia.

 

Prinsip Teologi:

1. Mendengarkan bukan hanya mendengar. Di tengah-tengah kebisingan suara-suara, orang buta jalanan ini bisa mendengarkan suara tentang Tuhan. Berita tentang Tuhan telah membangkitkan harapan dan semangat mereka untuk bertemu dengan Tuhan dan disembuhkan. Iman timbul dari pendengaran, pendengaran oleh Firman Kristus (Roma 10:17).

Fanny Crosby - seorang yang buta dari kecil, mengatakan "Jika aku punya sebuah pilihan, aku akan tetap memilih untuk tetap buta... karena ketika aku mati, wajah pertama yang akan kulihat adalah wajah Juru selamatku." 

Hati-hati kita yang bisa melihat, jangan sampai kita melihat terlalu banyak hal lain yang membuat kita tidak bisa melihat dan tidak punya waktu untuk mendengarkan Dia. 

2. Untuk tekun mengikut Dia. Mau mengikut Tuhan tidak selalu mudah dan lancar. Tantangan mungkin datang dari orang yang belum percaya. Tp tantangan juga bisa datang dari orang yang sudah percaya. Kita mungkin dikucilkan, dimusuhi, ditekan, dianggap rendah. Namun, seperti kedua orang buta ini, kita bahkan lebih kencang lagi berpaut dengan Tuhan sampai kita mendapatkanNya di dalam kekekalan.

3. Bertanggungjawab atas apa yang kita minta sama Tuhan. Mereka tidak bisa tinggal diam lagi, mereka harus ikut Tuhan Yesus. Sebelum minta, pikirkan konsekuensinya. Apakah yang kita minta membawa kita lebih dekat, lebih bertumbuh dan lebih berbuah dalam Tuhan atau tidak. Kedua orang ini kemudian mengikut Tuhan Yesus. Ada banyak permintaan kita yang dikabulkan, yang kita tidak bisa atau tidak siap mempertanggungjawabkan dan kita kemudian justru menjauh dan bahkan meninggalkan Tuhan.

Apa yang kita minta kepada Tuhan saat kita memasukki tahun 2025? Bisakah kita bertanggungjawab atas kerinduan atau do akita tersebut?

Kiranya Tuhan menolong kita! Amin.

 

Saturday, January 11, 2025

MENGHADAPI KEADAAN TERJEPIT

Pernahkah kita dalam keadaan terjepit? Kanan kiri depan belakang kita buntu? Apa yang salah dalam semua peristiwa yang sedang kita alami ini?

Kita akan belajar dari Firman Tuhan melalui kisah bangsa Israel keluar dari tanah Mesir.

Keluaran 14:1-14

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa, demikian:

2 "Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka balik kembali dan berkemah di depan Pi-Hahirot, antara Migdol dan laut; tepat di depan Baal-Zefon berkemahlah kamu, di tepi laut.

3 Maka Firaun akan berkata tentang orang Israel: Mereka telah sesat di negeri ini, padang gurun telah mengurung mereka.

4 Aku akan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia mengejar mereka. Dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku, sehingga orang Mesir mengetahui, bahwa Akulah TUHAN." Lalu mereka berbuat demikian.

5 Ketika diberitahukan kepada raja Mesir, bahwa bangsa itu telah lari, maka berubahlah hati Firaun dan pegawai-pegawainya terhadap bangsa itu, dan berkatalah mereka: "Apakah yang telah kita perbuat ini, bahwa kita membiarkan orang Israel pergi dari perbudakan kita?"

6 Kemudian ia memasang keretanya dan membawa rakyatnya serta.

7 Ia membawa enam ratus kereta yang terpilih, ya, segala kereta Mesir, masing-masing lengkap dengan perwiranya.

8 Demikianlah TUHAN mengeraskan hati Firaun, raja Mesir itu, sehingga ia mengejar orang Israel. Tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin oleh tangan yang dinaikkan.

9 Adapun orang Mesir, segala kuda dan kereta Firaun, orang-orang berkuda dan pasukannya, mengejar mereka dan mencapai mereka pada waktu mereka berkemah di tepi laut, dekat Pi-Hahirot di depan Baal-Zefon.

10 Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka berseru-seru kepada TUHAN,

11 dan mereka berkata kepada Musa: "Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir?

12 Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini."

13 Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya.

14 TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."

 

Cerita ulang dan eksegese

 

Pesan Musa kepada orang Israel yang sedang panik menghadapi bahaya di depan mata:

1.      Jangan takut

Bangsa Israel takut, bahkan sangat ketakutan melihat bahwa tentara Israel sedang menyusul mereka. Mereka telah melihat betapa banyaknya pasukan Mesir yang dikerahkan, perlengkapan perang yang dimiliki oleh tentara Mesir, apalagi mereka ini adalah mantan bos mereka. Hati bangsa ini menjadi ciut, mereka merasa lemah dan tak berdaya.

Ketakutan ini membuat mereka lupa terhadap Firman Tuhan. Bukankah sebelum semuanya terjadi, Tuhan telah berfirman bahwa hal ini akan terjadi? Dan, bahwa Tuhan akan menyatakan kemuliaanNya supaya Firaun yang melawan Tuhan ini mengetahui bahwa Tuhanlah Tuhan?

Juga, bangsa Israel lupa akan perbuatan Tuhan melalui kesepuluh tulah itu, melalui tiang api dan tiang awan, dan banyak perbuatan besar Tuhan yang lain.

Pandangan mereka hanya focus kepada besarnya lawan dan betapa kecilnya diri mereka. Hal ini membuat ketakutan mereka semakin besar, dan mereka mulai menyalahkan Musa dan Tuhan.

Oleh sebab itu, Musa menasehati mereka untuk jangan takut. Ketakutan mengacaukan hati dan kesatuan mereka. Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu. (Amsal 24:10). Apa yang harus dilakukan kalau kita takut?

Pemazmur mengatakan Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu Mazmur 56:4

Pada waktu takut, Percayalah kepada Tuhan! Alihkan pandangan kita kepada Tuhan.

 

2.      Berdirilah tetap

Apa yang dilakukan ketika bangsa Israel panik? Pikiran mereka menjadi kacau, focus mereka hilang. Mereka menyalahkan Musa, mereka hendak kembali ke Mesir. Mereka memilih menikmati hidup sebagai budak orang Mesir daripada hidup sebagai bangsa pilihan Tuhan. Pikiran mereka dirasukki oleh yang jahat, dibohongi dengan memikirkan betapa indahnya hidup dalam perbudakan di Mesir, padahal kenyataannya tidak demikian. Kenyataannya adalah pada waktu mereka di Mesir, mereka berseru-seru kepada Tuhan supaya Tuhan melepaskan mereka. Saat Tuhan melepaskan mereka, mereka menghadapi tantangan, mereka hendak balik kembali. Mari kita pikirkan betapa jahatnya pikiran orang Israel itu. Bagi mereka yang penting saya aman, yang penting saya selamat. Tidak ada lagi tempat untuk memikirkan kebebasan apalagi tentang kemuliaan Tuhan dan kekudusan namaNya. Umat mulai kompromi, membelakangi Tuhan dan memuji-muji Mesir.

Yesus memperingatkan orang yang demikian. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Matius 16:26. Apa gunanya mereka kembali menjadi budak di Mesir, dan kehilangan jati diri mereka sebagai umat pilihan Allah?

Oleh sebab itu, Musa menasehati mereka untuk tetap berpegang pada Tuhan.

Tuhan sudah menyatakan bahwa hal ini akan terjadi, dan bahwa Tuhan hendak menyatakan kemuliaanNya supaya orang Mesir tahu bahwa Allah itulah Tuhan.

Bangsa Israel hanya perlu tetap percaya dan tinggal di dalam Tuhan dengan berpegang pada FirmanNya. Karena Tuhan sendirilah yang akan bertindak.

 

3.      Lihatlah keselamatan dari Tuhan

Dengan tetap percaya kepada Allah dan tidak dikalahkan oleh rasa takut kepada pasukan Mesir. Dan dengan tidak kompromi, berubah setia kepada Tuhan, Musa yakin bahwa mereka akan melihat keselamatan dari Tuhan. Bagaimana mereka melihat keselamatan dari Tuhan?

- pada hari ini akan diberikan – Musa yakin bahwa pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat.

- orang Mesir ini tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. Bukankah Tuhan sudah berfirman bahwa Dia akan menyatakan kemuliaanNya di hadapan orang Mesir? Pada waktu kemuliaan Tuhan dinyatakan, maka tidak ada seorang pun yang akan bisa bertahan di hadapanNya.

- Tuhan akan berperang untuk kamu dan kamu akan diam saja. Musa menutup pesannya dengan pernyataan penutup. Tuhan akan berperang untuk kamu dan kamu akan diam saja. Dengan bangsa Israel tidak dikalahkan oleh rasa takut, dan terus berpegang pada janji Tuhan, maka bangsa Israel akan melihat bagaimana Tuhan bertindak. Tuhan kita adalah Tuhan yang hidup. Dia bisa berperang untuk membela DiriNya sendiri. Bukankah itu yang dilakukanNya pada waktu bangsa Israel kalah perang dan tabut perjanjian Allah dirampas oleh orang Filistin? Tuhan sendiri melawan dewa dagon, sehingga orang Filistin harus mengembalikan tabut perjanjian sendiri.

Pada waktu kesesakan, Mazmur 37:34, "Nantikanlah TUHAN dan tetap ikutilah jalan-Nya, maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi negeri, dan engkau akan melihat orang-orang fasik dilenyapkan". 

 

Belajar dari kisah ini, apabila kita tetap berpegang pada Tuhan dan FirmanNya, dalam situasi apa pun, maka perjalanan iman kita akan dipenuhi oleh pengalaman melihat keselamatan dari Tuhan. Sampai kita berjumpa dengan Dia muka dengan muka. Bahwa Dia yang berperang untuk kita dan kita akan diam saja.

 

Aplikasi

 

Apa yang bisa kita terapkan dalam hidup kita dari bagian ayat ini?

1.      Pada waktu kita takut, jangan kacau, melainkan kuatkan kepercayaan kepada Tuhan. Ingatlah perbuatan-perbuatanNya dan FirmanNya.

2.      Tetap setia kepada Tuhan. Jangan kompromi, jangan bersungut-sungut dan berbalik dari pimpinan Tuhan.

3.      Nantikanlah untuk melihat keselamatan dariNya. Bagian kita hanya melakukan apa yang Dia perintahkan untuk kita lakukan. Jangan takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dariNya.

Tantangan

Saat ini,

1.      Apakah ada hal yang begitu menakutkan kita? Yang membuat pikiran kita tidak focus dengan Tuhan? Yang membuat kita marah, menyalahkan orang lain

2.      Apakah pikiran kita mulai dirasukki yang jahat dengan memikirkan betapa indahnya kalau kita hidup seperti waktu tidak percaya Tuhan? Ini adalah pikiran orang bermental budak. Seperti Esau, yang penting sop kacang merah, siapa yang peduli kemuliaan? Tetapi orang yang telah percaya Tuhan Yesus, menjunjung tinggi kemuliaan. Miskin miskin ini saya anak Tuhan yang dijaga dan dilindungiNya. Saya ada nilai kemuliaan Tuhan karena saya diciptakan segambar dan serupa Allah yang mulia. Maka, hari ini kalau di antara kita ada pikiran ini, Akuilah itu di hadapan Tuhan dan bertobatlah di hadapanNya dan kembalilah kepadaNya.