Resources

Sunday, September 8, 2024

Tuhan, Penolong Sejati

Yesaya 41:8-13 Tetapi engkau, hai Israel, hamba-Ku, hai Yakub, yang telah Kupilih, keturunan Abraham, yang Kukasihi; 

9 engkau yang telah Kuambil dari ujung-ujung bumi dan yang telah Kupanggil dari penjuru-penjurunya, Aku berkata kepadamu: "Engkau hamba-Ku, Aku telah memilih engkau dan tidak menolak engkau"; 

10 janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. 

11 Sesungguhnya, semua orang yang bangkit amarahnya terhadap engkau akan mendapat malu dan kena noda; orang-orang yang membantah engkau akan seperti tidak ada dan akan binasa; 

12 engkau akan mencari orang-orang yang berkelahi dengan engkau, tetapi tidak akan menemui mereka; orang-orang yang berperang melawan engkau akan seperti tidak ada dan hampa. 

13 Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau." 

14 Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! Akulah yang menolong engkau, demikianlah firman TUHAN, dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel. 

15 Sesungguhnya, Aku membuat engkau menjadi papan pengirik yang tajam dan baru, dengan gigi dua jajar; engkau akan mengirik gunung-gunung dan menghancurkannya, dan bukit-bukit pun akan kaubuat seperti sekam. 

16 Engkau akan menampi mereka, lalu angin akan menerbangkan mereka, dan badai akan menyerakkan mereka. Tetapi engkau ini akan bersorak-sorak di dalam TUHAN dan bermegah di dalam Yang Mahakudus, Allah Israel.


Kitab Yesaya adalah kitab yang berisi tentang nubuatan Tuhan atas bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain. Waktu itu, bangsa Israel sedang dalam pembuangan. Mereka berada dalam keputusasaan dan kehinaan. Dalam kondisi ini, mental mereka hancur. Bangsa Israel mungkin telah menganggap diri mereka itu hanyalah orang buangan yang tidak berarti. Mereka tidak berani berpikir lebih tinggi karena mereka takut gagal. Mereka mgk telah lupa status mereka sebagai orang pilihan Allah. Maka Allah mengingatkan mereka. 


Tetapi engkau, hai Israel, hamba-Ku, hai Yakub, yang telah Kupilih, keturunan Abraham, yang Kukasihi; (ayat 8)

Bangsa Israel adalah hamba Allah yang dipilih dan dikasihi Allah. Kedudukan mereka sangat tinggi.

9 engkau yang telah Kuambil dari ujung-ujung bumi dan yang telah Kupanggil dari penjuru-penjurunya, Aku berkata kepadamu: "Engkau hamba-Ku, Aku telah memilih engkau dan tidak menolak engkau";

Allah sendiri yang mengambil dan memanggil mereka dari ujung bumi, untuk menjadi hambaNya. Dan Tuhan yang telah mengambil dan memanggil Israel, tidak akan menolak mereka.

Seperti seorang anak yang sedang dihukum karena melakukan kesalahan, bangsa Israel sedang dalam pembuangan. Apakah ini berarti Allah menolak mereka, tidak. Allah tidak menolak mereka. Kasih Allah kepada Israel, hambaNya adalah konsisten.

Mungkin bangsa Israel merasa ditolak karena kondisi mereka.

Allah mengatakan:

10 janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.

- Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau

Jangan takut tinggal di pembuangan, di antara bangsa lain dan menjadi minoritas, karena Allah menyertai mereka. Takut itu adalah perasaan. Perasaan menjadi bangsa yang kecil dan tidak berdaya.

- janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu. Bimbang berkaitan dengan pikiran. Pikirannya kacau dan tidak berani mengambil keputusan. Mau jalan ke kiri atau ke kanan?

Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. 

Allah akan meneguhkan. Allah akan meneguhkan apa yang bangsa Israel kerjakan. Allah tidak menghina pekerjaan mereka. Malahan Allah teguhkan. 

Allah akan menolong

Allah siap monolong saat kita tidak mampu melaksanakannya. 

Allah akan memegang dengan tangan kananNya.

Allah akan memimpin dalam Tuhan Yesus. 

Allah akan memberi kemenangan. Kemenangan apa? Kemenangan terhadap orang-orang yang telah menghina mereka.

11 Sesungguhnya, semua orang yang bangkit amarahnya terhadap engkau akan mendapat malu dan kena noda; orang-orang yang membantah engkau akan seperti tidak ada dan akan binasa; 

12 engkau akan mencari orang-orang yang berkelahi dengan engkau, tetapi tidak akan menemui mereka; orang-orang yang berperang melawan engkau akan seperti tidak ada dan hampa.


Mengapa?

13 Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau." 


Kalau Tuhan, Pencipta langit dan bumi menolong kita, maka kita boleh merasa aman dan damai di dalam Dia. Kita tidak perlu pusing bagaimana Allah melakukannya. Ketika kita percaya, Dia bekerja.

Sunday, September 1, 2024

Dasar Iman Abraham

 Kejadian 22:1-19


Selama 25 tahun Abraham yang sudah tua menunggu kelahiran Ishak. Ketika Ishak lahir, sukacita besar terjadi kepada dia dan istrinya. Dalam hal ini sangatlah wajar bila Abraham menjadikan Ishak berhala dalam hidupnya. 

Namun, apakah dia demikian? 


Untuk mengetahui hati Abraham, Tuhan meminta supaya Ishak dipersembahkan sebagai korban. Bagaimana hal ini mungkin bisa terjadi? Bagaimana kalau teman-teman ada di posisi Abraham? 

Namun dalam kisah ini kita melihat respon Abraham yang luar biasa. 


1. Abraham taat sepenuhnya kepada perintah Tuhan. Tanpa bantahan. 

2. Abraham mempunyai dasar iman yang teguh. Dia percaya bahwa dia pasti balik kepada hambanya, dan bahwa Allah sendiri akan menyediakan korban persembahan, dan itu pasti bukan Ishak. Abraham kenal Tuhannya dan tidak curiga kepada Tuhannya.

3. Tuhan membuktikan bahwa iman Abraham itu benar. Dia bukan Tuhan yang ingin mencelakakan umatNya. Dia pelihara apa yang dikasihi dengan benar oleh Abraham. Bahkan dia beri lebih banyak lagi.


Hari ini bagaimana dengan kita? Apakah ada sesuatu yang kita kasihi yang menjadi berhala kita? Mgk sesuatu yang kita impikan lama, mgk sesuatu yang sulit sekali kita dapatkan, sesuatu yang tidak akan kita serahkan kepada siapa pun termasuk Tuhan?

Ketika kita turunkan posisinya, dan menempatkan Allah sebagai nomor satu, Dia akan memelihara bahkan memberkati.

Jangan kita tidak taat, jangan kita tidak percaya bahkan menaruh curiga kepada Tuhan.


Kiranya Tuhan dipermuliakan!

Bagaimana supaya Doa kita dijawab Tuhan?

Kita semua pasti setuju bahwa Tuhan yang kita percaya adalah Tuhan yang baik bukan? Misalnya, suatu malam Tuhan yang baik ini datang kepada kita dan berkata,”Mintalah apa saja yang kamu kehendaki, Aku akan memberikannya kepadamu.” Coba pikirkan apa yang akan kita minta. Teman-teman boleh tuliskan di dalam kertas.

 

Kira-kira apa yang kita minta? Apakah kita minta kekayaaan? Harta benda? Misalnya rumah, mobil, lap top dll.? Apakah kita minta supaya lebih dihormati oleh keluarga, teman, dll? Apakah kita minta umur panjang, kesehatan? Apakah kita minta nyawa seseorang yang kita benci? Apa yang kita minta?

 

Bangsa Israel pernah mengalami masa kejayaan yang luar biasa, di mana pada masa pemerintahan raja inilah bangsa Israel menjadi bangsa yang paling dihormati, paling aman, paling dipandang, paling kaya, paling diakui, sehingga semua raja dan pembesar dari bangsa-bangsa lain ingin datang untuk melihatnya. Teman-teman tahu kira-kira ini dalam masa pemerintahan raja siapa? Itu adalah raja Salomo. Anak dari Daud. Mari kita melihat bagaimana raja yang sangat besar ini berdoa kepada Tuhan dalam II Tawarikh 1:7-13.

 

7 Pada malam itu juga Allah menampakkan diri kepada Salomo dan berfirman kepadanya: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu."

8 Berkatalah Salomo kepada Allah: "Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada Daud, ayahku, dan telah mengangkat aku menjadi raja menggantikan dia.

9 Maka sekarang, ya TUHAN Allah, tunjukkanlah keteguhan janji-Mu kepada Daud, ayahku, sebab Engkaulah yang telah mengangkat aku menjadi raja atas suatu bangsa yang banyaknya seperti debu tanah.

10 Berilah sekarang kepadaku hikmat dan pengertian, supaya aku dapat keluar dan masuk sebagai pemimpin bangsa ini, sebab siapakah yang dapat menghakimi umat-Mu yang besar ini?"

11 Berfirmanlah Allah kepada Salomo: "Oleh karena itu yang kauingini dan engkau tidak meminta kekayaan, harta benda, kemuliaan atau nyawa pembencimu, dan juga tidak meminta umur panjang, tetapi sebaliknya engkau meminta kebijaksanaan dan pengertian untuk dapat menghakimi umat-Ku yang atasnya Aku telah merajakan engkau,

12 maka kebijaksanaan dan pengertian itu diberikan kepadamu; selain itu Aku berikan kepadamu kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sebagaimana belum pernah ada pada raja-raja sebelum engkau dan tidak akan ada pada raja-raja sesudah engkau."

13 Lalu pulanglah Salomo dari bukit pengorbanan yang di Gibeon itu, dari depan Kemah Pertemuan, ke Yerusalem dan ia memerintah atas Israel.

 

 

Pada malam setelah Salomo mempersembahkan korban, secara tidak disangka-sangka, Tuhan menampakkan Diri dan berkata kepadaNya,” Ask for whatever you want me to give you.” (7) Mintalah apa saja yang kamu ingin Aku berikan kepadamu. Mintalah apa saja. Ini adalah suatu kesempatan yang sangat jarang, yang sangat langka terjadi. Seumur hidup Salomo, hanya sekali ini dia mengalami hal ini. Mintalah apa saja yang kamu ingin Aku berikan kepadamu. Semua kita telah menuliskan permintaan kita tadi. Mari kita lihat bagaimana Salomo menanggapi kesempatan ini? Apa yang Salomo mintakan kepada Tuhan?

 

Pertama-tama, Salomo memuji kasih setia Tuhan yang telah Tuhan tunjukkan kepada ayahnya Daud dan yang telah mengangkat dirinya menjadi raja, sesuai dengan janjiNya kepada Daud. Salomo tidak langsung mengambil kesempatan ini. Bagi Salomo, kesetiaan Allah lebih penting daripada pemberianNya.

 

Suatu hari, di suatu supermarket, dibuat suatu pengumuman. Waktu itu, jam menunjukkan jam 2 siang. Pengumuman itu ditujukan kepada semua pengunjungnya, berbunyi,”Saat ini, jam 2 siang, sebagai penghargaan kami atas kesetiaan Anda, kami memberikan waktu 10 menit ke depan, setelah bunyi bel, untuk semua pengunjung boleh mengambil apa saja yang Anda sukai dalam keranjang Anda, dan semua yang sudah ada dalam keranjang belanja Anda, kami berikan dengan cuma-cuma, gratis.”

Tahu apa yang terjadi, seketika, seluruh toko menjadi rusuh, semua pembeli panik memasukkan sebanyak-banyaknya apa yang mereka mau ke dalam keranjang belanja.

Tetapi di tengah-tengah kerusuhan itu, ada seorang gadis yang kalem, tidak mengambil apapun. Maka, dengan sangat heran, seorang pengunjung bertanya kepada dia, apakah kamu tidak dengar pengumuman barusan? Mengapa kamu tidak segera mengambil apa yang kamu mau?

Tahu apa jawaban gadis itu? Dia bilang, aku adalah anak pemilik supermarket ini. Semua barang ini adalah milik Bapaku, itu sebabnya aku tidak perlu mengambil kesempatan ini untuk mengambil apapun, karena, semua ini milikku juga, aku tidak kekurangan apapun.

 

Teman-teman, Salomo tahu, siapa Tuhan yang telah mengajukan tawaran ini kepadanya. Dia adalah Tuhan yang setia, Dia adalah Bapa, Pemilik alam semesta, yang patut dipuji dan ditinggikan. Dia adalah raja di atas segala raja. Pada waktu Salomo memuji Tuhanlah, Salomo tahu, siapa dirinya sendiri. Salomo tahu, Allah yang dia sembah, Allah adalah Allah yang teguh dalam seluruh perjanjianNya dengan umatNya, adalah Allah yang telah mengangkat dia menjadi raja. Salomo tahu siapa dirinya dan siapa Tuhan yang telah menjadikannya demikian. Pengenalan akan Tuhan inilah yang menuntun Salomo masuk ke dalam permohonannya yang membawanya mengalami segala kelimpahan dari doanya.

 

Kedua, Salomo tahu, apa yang sedang dia hadapi. Dia tahu bahwa kedudukannya sebagai raja adalah suatu kedudukan yang diberikan oleh Tuhan. Maka, sebagai raja yang diangkat oleh Tuhan, dia harus memerintah dengan cara pemerintahan Tuhan, dia harus memimpin dengan kepemimpinan Tuhan dan dia harus menghakimi dengan keadilan Tuhan. Oleh sebab itu, tidak bisa tidak, Salomo harus meminta hikmat dan pengertian dari Tuhan supaya dia bisa memerintah sesuai dengan maksud Tuhan. Inilah permohonan yang berkenan di hati Tuhan. Salomo meminta diberikan hikmat dan pengertian, bukan untuk kepentingan dirinya sendiri, tetapi untuk kepentingan Tuhan.

 

Ketiga, Tuhan menjawab doa Salomo melebihi apa yang dia minta kepadanya (11-12). Tuhan bukan hanya memberikan hikmat dan pengertian kepada Salomo, tetapi juga kekayaan, harta benda dan kemuliaan, yang berlimpah-limpah, melebihi semua raja sebelum dia dan semua raja sesudah dia. Doa yang dipanjatkan dengan maksud memuliakan namaNya, doa itu dijawab oleh Tuhan dengan berlimpah-limpah. Jauh melebihi dari yang didoakan oleh Salomo.

 

Apakah tawaran Tuhan,”Mintalah apa saja yang kamu inginkan dan aku akan memberikannya kepadamu” adalah suatu tawaran yang berlaku hanya untuk Salomo?

Tidak!

 

Dalam PB, Yohanes 14:14: “Jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukannya.” Tawaran ini masih berlaku sampai saat ini. Masalahnya adalah apakah kita siap ketika tawaran ini sampai kepada kita?

Apa yang harus kita siapkan? Belajar dari Salomo,

1.     Kita harus mengenal siapa Tuhan yang kita sembah. Pengenalan akan Tuhan hanya dapat terjadi kalau kita setia membaca Alkitab. Pengenalan akan Tuhan membuat kita tahu bahwa kita telah memiliki segalanya dari Bapa kita yang adalah pemilik dunia ini. Pengenalan akan Tuhan membuat kita tidak salah berdoa. Dalam Yak. 4:3, kita telah berdoa, tapi kita tidak menerima apa-apa karena kita telah salah berdoa. Karena kita tidak kenal siapa Tuhan yang kepadaNya kita berdoa. Kita tidak tahu kalau kita adalah anak dari pemilik toko, sehingga semua waktu kita kita habiskan untuk ikut menyerbu toko yang adalah milik kita sendiri. Betapa kecewanya bapa yang anaknya berlaku demikian.

2.     Kita harus tahu posisi kita sebagai anakNya yang harus memancarkan kemuliaanNya melalui apapun yang kita lakukan. Pernahkah kita berpikir, bahwa kedudukan sebagai TKW juga adalah suatu kedudukan yang Tuhan angkat bagi kita? Mungkin saat ini kita berkata, mana mungkin Tuhan mengangkat saya menjadi seorang TKW? Coba teman-teman ingat, bagaimana teman-teman ketika masih di Indo mungkin tidak sabar ingin segera ke HK, mungkin teman-temanpun telah doa-doakan. Kapan ya saya dapat majikan dan saya segera ke HK? Jadi, kita melihat bahwa, Tuhan telah ijinkan apa yang kita harapkan itu terjadi. Kalau Tuhan yang ijinkan kita menjadi TKW, maka kita harus menjadi TKW sesuai dengan cara Tuhan, melayani sebagaimana Kristus melayani sampai akhir. Oleh sebab itu, kalau kita dapati kita kurang sabar, biarlah kita memohon Tuhan berikan kesabaran kepada kita, kalau kita kurang rendah hati, biarlah Tuhan berikan kerendahhatikan kepada kita, kalau kita kurang bisa masak minta Tuhan tolong kita, supaya hanya satu hal, kita dapat menjadi TKW yang melayani sebagaimana Kristus melayani. Supaya melalui pelayanan kita, orang-orang bisa melihat, kemuliaan Kristus bersinar, teladan Kristus yang hidup di dalam hidup kita. Doa seperti ini diperkenan Tuhan.

3.     Dengan berdoa seperti ini, saya percaya, kita akan mengalami seperti yang tertulis dalam Efesus 3:20-21. Allah dapat melakukan jauh lebih banyak dari yang kita doakan dan pikirkan. Apakah kita mau percaya kepadaNya?

 

Apakah kita mau mengalami kelimpahan jawaban doa yang kita panjatkan kepada Tuhan?

 

Kenalilah Tuhan

Kenalilah status barumu di dalam Tuhan, dan mintalah supaya status barumu memuliakan namaNya.

Maka dia akan melakukan jauh lebih besar dari yang kita doakan. Amin.